BUDI DAYA TANAMAN KARET
Sumber : www.disbun.jabarprov.go.id
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karet mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan
sosial ekonomi masyarakat indonesia,
yaitu:
-
Salah satu komoditi penghasil devisa negara.
-
Tempat persediaanya lapangan kerja bagi penduduk.
-
Sumber penghasilan bagi petani karet
B.
Syarat-syarat Tumbuh
1.
Tanah
-
Tanah harus gembur
-
Kedalaman antara 1-2 meter
-
Tidak bercadas
-
PH tanah 3,5 – 7,0
-
Ketinggian tempat anatara 0 – 400 meter, paling baik
pada ketinggian 0 – 200 meter, setiap kenaikan 200 meter matang sedap terlambat
6 bulan.
2. Iklim
-
Curah hujan minimum 1.500 mm pertahun, jumlah hari
hujan 100 – 150 hari, curah hujan optimum 2.500 – 4.000 mm.
-
Hujan selain bermanfaat bagi pertumbuhan karet, ada
hubungannya dengan pemungutan hasil, terutama jumlah hari hujan sering turun
pada pagi hari
-
Unsur angin berpengaruh terhadap ;
-
Kerusakan tanaman akibat angin kencang,
-
Kelembaban sekitar tanaman,
-
Produksi akan berkurang.
II. PERSIAPAN LAHAN
A. Pengolahan Lahan.
1.
Penebangan
dan pembakaran pohon yang ada pada lahan.
2.
Penyacaran
lahan dari rumput yang ada.
3.
Pembajakan
dengan traktor atau penggarpuan/pencangkulan dilakukan 3 kali, dengan tenggang
waktu 1 bula, setelah pembajakan ke 3 lahan dibiarkan 2 minggu baru digaru.
B. Pencegahan Erosi
1.
Pembuatan teras, baik teras individu maupun teras
bersambung di sesuaikan dengan kemiringan lahan.
2.
Pembuatan parit dan rorak, parit dibuat sejajar dengan
lereng,saluran drainase memotong lereng dan rorak dibuat diantara barisan.
3.
Pengajiran, untuk menentukan letak tanaman dan
meluruskan dalam barisan dengan cara sebagai berikut :
- Tentukan
arah Timur-Barat (TB) atau Utara-Selatan
(US).
- Ukur pada
TB jarak 6 meter atau 7 meter dan 3
meter dari arah US.
4. Penanaman penutup tanah, kegunaaanya :
melindungi tanah dari sinar matahari langsung, erosi, menekan pertumbuhan gulma, dan sebagai media
hidup cacing.
III. PENANAMAN
1.
Pembuatan lubang tanam dan pengajiran kedua.
2.
Jarak tanam untuk tanah ringan 45X45X30 Cm, untuk
tanah berat 60 X 60 X 40 Cm.
3.
Lubang dibiarkan satu bulan atau lebih.
4.
Jenis penutup tanah; Puecaria Javanica, Colopogonium
moconoides dan centrosema fubercens,penanaman dapat diatur atau ditugal setelah
tanah diolah dan di bersihkan, jumlah bibit yang ditanam 15 – 20 Kg/Ha dengan
perbandingan 1 : 5 : 4 antara Pueraria Javanoica : Colopoganium moconoides dan
cetrosema fubercens
5.
Penanaman ; bibit ditanam pada lubang tanah yang telah
dsiberi tanda dan ditekan sehingga leher akan tetap sejajar dengan permukaan
tanah, tanah sekeliling bibit diinjak-injak sampai padat sehingga bibit tidak
goyang, untuk stump mata tidur mata menghadap ke sekatan atau di sesuaikan
dengan arah angin.
III. PEMELIHARAAN
1.
Penyulaman
-
Bibit yang baru ditanam selama tiga bulan pertama
setelah tanam diamati terus menerus.
-
Tanaman yang mati segera diganti.
-
Klon tanaman
untuk penyulaman harus sama.
-
Penyulaman dilakukan sampai unsur 2 tahun.
-
Penyulaman setelah itu dapat berkurang atau terlambat
pertumbuhannya.
2. Pemotongan Tunas Palsu
Tunas palsu dibuang selama 2 bulan pertama dengan rotasi 1
kali 2 minggu, sedangkan tunas liar dibuang sampai tanaman mencapai ketinggian
1,80 meter.
3.
Merangsang Percabangan
Bila tanaman 2 – 3 tahun dengan tinggi 3,5 meter belum
mempunyai cabang perlu
diadakan perangsangan dengan cara
:
-
Pengeringan batang (ring out)
-
Pembungkusan pucuk daun (leaf felding)
-
Penanggalan (tapping)
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun yaitu menjelang musim
hujan dan akhir musim kemarau, sebelumnya tanaman dibersihkan dulu dari
rerumputan dibuat larikan melingkar selama – 10 Cm. Pemupukan pertama kurang
lebih 10 Cm dari pohon dan semakin besar disesuaikan dengan lingkaran tajuk.
Umur
(Bulan)
|
D o s i s
(gram/pohon)
|
|||
Urea
|
Rock Pospat
(Rp)
|
MOP
|
Kleresit
|
|
Pupuk dasar
2 – 3
7 – 8
12
18
24
36
48
|
-
75
75
100
100
250
275
300
|
200
150
150
175
175
400
400
400
|
-
50
50
62
62
150
200
200
|
-
50
50
50
50
100
100
100
|
Cat : Jenis Pupuk dapat diganti asalkan
kandungan unsur haranya setara.
5. Pemeliharaan Penutupan Tanah
Tabel Waktu Dosis dan Cara Pemupukan
Tanaman Penutup Tanah
Waktu
|
Dosis
|
Cara Pemberian
|
Saat tanam
Umur 3 bulan |
20 Kg
Fospat
alam atau
sesuai
dengan
berat bibit
200 – 300
fosphat
alam
setiap hektar
|
Dicampur
dan ditabur
bersama-sama
dengan
biji..
diatur
dan ditabur, di
atur
Leguinosa
|
6. Tumpangsari/Tanaman sela/intercroping
Syarat-syarat
pelaksanaan tumpangsari :
-
Topografi tanah maksimum 11 (8%)
-
Pengusahaan tanaman sela diantara umur tanaman karet 0
– 2 tahun.
-
Jarak tanam karet sistem larikan 7 X 3 meter atu 6 X 4
meter.
-
Tanaman sela harus di pupuk.
-
Setelah tanaman sela dipanen segera diusahakan tanaman
penutup tanah.
IV. TEKNIK PERLINDUNGAN TANAMAN
5.1.
HAMA
Hama adalah
perusak tanamam yang berupa hewan seperti serangga, tungga, mamalia dan
nematoda. Beberapa jenis yang cukup merugikan yaitu:
1. Kutu Lak (Laccifer)
Ciri-ciri :
- Menyerang
tanaman karet dibawah 6 tahun.
- Kutu
berwarna jingga kemerahan dan terbungkus lapisan lak.
- Mengeluarkan
cairan madu, membuat jelaga hitam dan bercak pada tempat serangan.
- Bagian yang
diserang ranting dan daun lalu cairannya dihisap sehingga bagian tanaman yang
terserang kering.
- Penyebaran
kutu lak dibantu semut gramang.
Pengendalian :
- Lakukan
pengawasan sedini mungkin.
- Bila
serangan ringan lakukan pengendalian secara mekanais, Fisik dan Biologis
- Bila
serangan berat, dengan Insektisida Albocinium 2% dan formalin 0,15% ditambah
Surfaktan Citrowet 0,025%, penyemprotan interval 3 mg.
2. Pscudococcus
Citri
Ciri-ciri :
- Stadia yang
merusak adalah nympha dan imago berwarna kuning muda
- Meyerang
tanaman yang masih muda seperti ranting dan tangkai daun.
Pengendalian :
- Bila
serangan berat bisa menggunakan Insektisida jenis metamidofos dilarutkan dalam
air dengan konsentrasi 0,05%-0,1%
- Interval
penyemprotan 1-2 mg
5.2. PENYAKIT
Penyakit adalah gangguan yang terus
menerus pada tanaman yang disebabakan oleh patogen, virus, bakteri dan jasad
renix lain.
Beberapa jenis yang cukup merugikan antara lain:
1.
Penyakit Embun Tepung.
Penyebab
Gejala
Pengendalian |
:
:
:
|
-
-
-
-
|
Cendawan
Oidium heveae
Menyerang
daun muda lalu berbintik putih dan
merangas
Umumnya
menyerang setelah musim gugur daun.
Secara mekanis dengan menanam klon yang sesuai
, pemeliharaan yang intensif, penyelarasan beban sadapan
Secara
kimiawi dengan belerang circus dosis 3 – 5 Kg/Ha interval 3 – 5 hari.
|
2.
Penyakit Daun Colletotrichum
Penyebab
Gejala
Pengendalian
|
:
:
:
|
-
-
-
-
|
Colletotrichum
gloeosporioides
Daun muda cacat dan gugur, pucuk gundul daun bercak coklat, ditengah bercak berwarna putih bintik hitam (spora)
Penyebab
oleh angin dan hujan
Dengan
Fungisida
|
3.
Penyakit Kanker garis.
Penyebab
Gejala
Pengendalian
|
:
:
:
:
:
|
-
-
-
-
-
|
Phytophthora
palmivora butl
Bidang sadapan terdapat garis
vertikal berwarna hitam dan bisa masuk
sampai kebagian kayu dan kulit membusuk
Banyak
timbul dimusim penghujan dan kebun
yang terlampau lembab
Makin
rendah irisan, kemungkinan infeksi makin besar.
Secara mekanis penjarangan
pemangkasan pelindung, penanaman
penutup tanah.
Secara
Kimiawi dengan Fungisida (B.a. Kaptofol)
|
4.
Penyakit Jamur Upas.
Penyebab
Gejala
Pengendalian
|
:
:
:
|
-
-
-
|
Cortisium
salmonicolor
Tajuk
pada dahan / cabang akan layu sehingga tanaman
lemah dan produksi turun.
Secara
kimiawi luka akibat serangan dilumas dengan
fungisida
bahan aktif tridermof (Calizin Rm 2%).
|
5.
Penyakit Bidang Sadapan
Penyebab
Gejala
Pengendalian
|
:
:
:
|
-
-
-
-
|
Ceratocystis
Fimbriata
Menerang
kulit bidang sadapan yaitu timbul selaput benang berwarna putih kelabu lalu
Penyebaran
melalui spora spora dan pisau sadap
Secara
mekanis dengan mengurangi kelembaban.
Secara
kimiawi dengan Fungisida bahan aktif
benomil dan Kaptofol
|
6.
Penyakit Cendawan Akar putih.
Penyebab
Gejala
Pengendalian |
:
:
:
|
-
-
-
-
-
-
|
Cendawan
Fomes Lignosus
Daun
kusam, menguning, layu dan akhirnya gugur
Tanaman
bila dibongkar pada akar terdapat cendawan berwarna putih kekuningan
Secara
mekanis saat pembukaan lahan tunggul dan akar harus dibongkar
Penanaman
1-2 tahun setelah pembongkaran
Tanaman
sakit dibongkar lalu dibakar
Secara kimiawi akar yang terserang
dipotong lalu diolesi
fungisida.
|
VI. PANEN
DAN PASCA PANEN
Tanda-tanda kebun mulai disadap :
Umur rata-rata 6 tahun atau 55% dari areal 1 hektar sudah
mencapai lingkjar batang 45 Cm sampai dengan 50 Cm. Disadap berselang 1 hari
atau 2 hari setengah lingkar batang, denga sistem sadapan/rumus S2-D2 atau
S2-D3
Pengolahan lateks sebagai berikut :
-
Standar karet kebun diturunkan dari rata-rata 32%
menjadi 16% dengan jalan memberi air yang bening atau yang bersih.
-
Kemudian dicampur dengancuka/setiap 1 Kg karet kering
350 s/d 375 Cc larutan 1% cuka.
-
Dibiarkan sampai beku.
-
Kemudian digiling dalam gilingan polos dan kembang,
kemudian direndam rata-rata 60 menit.
-
Disadap selama 1 minggu
-
Kemudian dihasilkan dalam bentuk RSS I, II, III dan IV
of sheet.
***
READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.
BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.
***
READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.
BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar