Sebenarnya,
masalah ini sudah pernah saya tulis di grup fb Komunitas Aren Indonesia dengan nama akun Bang Pilot.
Berhubung akun itu dibanned oleh pihak Fb, maka semua tulisan saya menjadi
musnah. Tapi gpp, akan saya tulis lagi, tentunya dengan beberapa data yang lebih
up to date, dan gaya bahasa yang lebih aduhai. Pokoknya, lebih maknyus, makjleb, cespleng, pancen oyeee...!
Menurut cerita
orang-orang tua kita dulu, pohon aren berasal dari seorang puteri cantik yang
melarikan diri ke hutan karena tisak mau dinikahkan dengan seseorang yang tak
ia cintai. Menurut versi yang lain, puteri itu ada dua, kakak beradik. Sang adik lari mengikuti kakaknya yang tengah
dirundung nestapa. Di hutan mereka berdua
menangis tiada hentinya. Sambil menangisi diri, mereka berdoa kepada Tuhan,
agar dijadikan sesuatu yang lain, yang tidak pernah dipaksa menikah tetapi
dapat berguna banyak buat ummat manusia.
Tiba-tiba...,
bum! Mereka berdua pun menjelma menjadi pohon aren, alias enau, alias bargat
alias arenga pinnata, alias palm sugar. Konon, ijuk pohon aren yang banyak itu
berasal dari rambut sang puteri , dan nira yang mengalir saat disadap itu
berasal dari air mata tangisan sang puteri nan jatuh bercucuran.
Karena mitos
itulah, para penyadap aren zaman dahulu selalu memperlakukan pohon aren dengan
penuh hormat. Sebelum proses penyadapan dilakukan, biasanya para penyadap akan
melakukan semacam ritual khusus. Mentera-mentera dijampikan, nyanyian dan bujuk
rayu disenandungkan, doa-doa yang indah
jua disampaikan.
Coba
perhatikan mentera menyadap aren yang biasa dibaca orang Kelantan (sudah
diterjemahkan oleh Bang Pilot) saat akan mulai membuka tangan aren berikut ini
:
Assalamualaikum
puteri Satikong besar
Yang berdaun
berilir mayang
Yang
berambut panjang mengurai
Yang berbuah
cantik menjuntai.
Aku datang
membawa sadap gading
Sadap gading
merancung kamu
Air suci
membasuh wajahmu
Mengalir deras
ditampung pasu
Pasu kuning pasu kencana
Memberi berkah berkat Lailaha ilalalloh Muhammadarrosululloh.
Pasu kuning pasu kencana
Memberi berkah berkat Lailaha ilalalloh Muhammadarrosululloh.
Selain ritual
membaca mentera tadi, ada pula beberapa lelakon lain yang harus dijalani oleh
seorang penyadap aren. Misalnya harus selalu memakai pakaian yang sama/berwarna
sama setiap menyadap, bersenandung ketika di atas pohon, tidak boleh bersenda
gurau dengan perempuan lain apalagi berselingkuh, dan berperilaku hidup
sederhana. Penyadap aren juga harus
memberi jika ada orang yang datang meminta nira hasil sadapan.
Jika
pantangan-pantangan itu dilanggar, maka pohon aren akan berhenti mengeluarkan
niranya. Pohon aren juga dikatakan punya rasa cemburu, dan sang penyadap dianggap
sudah ditabalkan sebagai suami sang puteri aren.
***
Seiring
perjalanan waktu, kepercayaan dan ritual penyadapan aren sedikit demi sedikit
mulai ditinggalkan. Para penyadap sekarang bahkan tak pernah lagi terdengar
suara senandungnya dari atas pohon aren. Menyadap aren sudah menjadi rutinitas
biasa, tanpa roh maya, tanpa pantangan, tanpa ritual lagi.
Sebenarnya,
mitologi ritual penyadapan aren itu cukup banyak mengandung makna. Penghormatan
terhadap alam, pengenalan jati diri, hiburan di kala bekerja, kesetiaan dalam
berkeluarga dan anjuran pola hidup sederhana,
suka berbagi dan tidak tamak pada unsur
keduniawian.
Sungguhlah
orang tua kita dulu adalah manusia-manusia yang berbudaya dengan penuh kearifan. Setiap kegiatan diberi
perlambang agar mudah meraih makna. Setiap gerak diberi keindahan agar konsenterasi
tetap menyatu. Dan setiap tutur kata dijaga agar selamat sentausa selamanya.
Begitulah
wacana manunggaling sabdo alam di atas, yang ternyata juga memberi keuntungan tersendiri buat para
penyadap. Mereka jadi nyaris tak memiliki pesaing, karena kebanyakan lelaki
enggan ditabalkan sebagai suami sepohon aren.
Emang ente mau jadi suami pohon aren?
Kalo ane sih, mending ngapelin janda cakep sebelah rumah.
Udah, yang penting nyadap saja, pasang niat yang baik, dan berdoa hanya kepada Allah yang maha menjadikan segenap kebaikan.
#
Pembeli sebaiknya datang langsung. Kalau mau dikirim, juga bisa. Harga blm termasuk ongkir. Ongkir ditanggung pembeli. Trims.
Emang ente mau jadi suami pohon aren?
Kalo ane sih, mending ngapelin janda cakep sebelah rumah.
Udah, yang penting nyadap saja, pasang niat yang baik, dan berdoa hanya kepada Allah yang maha menjadikan segenap kebaikan.
#
Selamat bertemu. Kami menjual aneka bibit atau benih tanaman. Bibitnya masih tersedia. Silahkan pesan atau datang langsung.
Daftar Harga Bibit Tanaman
UKM.TANI MUDA
HP/WA 0813 7000 8997
Dusun 2 Desa Petatal, Lima Puluh, Sumut.
Jalan Lintas Medan-Kisaran km 129.
Depan RM.MINANG JAYA, stasiun bus ALS.
(K = ribu rupiah).
Aren genjah dan aren dalam, harga sama.
Yang membedakan harga, hanya umur.
- Aren umur 3 bln daun 1 helai harga
3K
- Aren umur 6 bln daun 2 sd 3 helai
harga 5K
- Aren umur 10 bln daun 4 sd 5 helai
tinggi 50 cm harga 8K
- Aren umur 16 bln tinggi 100 cm up
harga 15K.
- Alpukat aligator 25K
- Alpukat kendil 25K
- Alpukat miki 50K
- Alpukat lebak 25K
- Pinang betara 4K
- Pinang Kampung 2,5K
- Cokelat okulasi 9K
- Coklat biji 4K
- Sawo 25K
- Kemiri 8K
- Jeruk manis 15K
- Cengkeh 8K
- Pala 25 cm 8K
- Pala 50 cm 12K
- Durian Musangking 25K
- Durian Duri Hitam 25K
- Durian udang merah 25K
- Durian montong 20K
- Durian kani 20K
- Durian bintan 20K
- Durian bawor 20K
- Sirsak 8K
- Nangkadak 25K
- Jambu air Tong samsi 20K
- Jambu madu hijau 20K
- Jambu kristal merah 25K
- Jambu kristal putih 20K
- Duku Palembang 25K
- Jeruk nipis 8K
- Nangka sayur 7K
- Lengkeng mata lada 25K
- Lengkeng ping pong 20K
- Rambutan 30K
- Mangga Harum manis 25K
- Mangga golek 25K
- Mangga irwin 50K
- Mangga red brazil 45K
- Kuini 25K
- Jeruk purut 8K
- Petai Okulasi 35K
- Gaharu polybag 18. 15K
- Gaharu polybag 12. 10K
- Sawit umur 18 bulan 11K
- Kecambah aren genjah atau aren
dalam 1,5K
- Kecambah sawit dura, tenera atau
dampi 1K.
Pembeli sebaiknya datang langsung. Kalau mau dikirim, juga bisa. Harga blm termasuk ongkir. Ongkir ditanggung pembeli. Trims.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar