Penyakit-Penyakit pada Pohon Aren
Sedikit sekali literature atau pun artikel yang membahas
tentang penyakit aren. Hal ini dapat dimaklumi, karena penyakit aren memang
sedikit dan jarang ditemukan.
Namun bukan berarti penyakit yang menyerang pohon aren itu
tidak ada.
Setidaknya ada dua jenis penyakit aren yang telah kami
identifikasi.
1.Penyakit bercak daun/haear daun.
Penyakit ini umumnya menyerang aren usia muda atau bibit
aren. Penyebabnya adalah jamur Pestalotia sp.,
fusarium sp. dan helmiaphosporus sp. Penyakit ini menyebabkan daun aren
menjadi bercak kuning lalu kecoklatan. Pada serangan yang ganas, pohon aren
muda bisa mati karenanya. Serangan umumnya terjadi di musim hujan, dimana daun
yang basah dan udara yang lembab memicu pertumbuhan jamur alias cendawan alias
fungi yang bersifat patogen atau merugikan.
Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit bercak daun ini,
dapat diaplikasikan semprotan fungisida (anti jamur). Kami menggunakan
fungisida merk Bayleton, Dithane45 dan Benlate.
Ketiga fungisida di atas memiliki zat aktif berbeda.
Karenanya, untuk pencegahan, aplikasi dilakukan seminggu sekali. Artinya,
minggu pertama gunakan Bayleton, minggu kedua pakai Benlate dan minggu ketiga
semprotkan larutan Dithane45. Boleh juga menggunakan merk lain.
Jika serangan sudah berat, hujan sering turun dan pembibitan
tidak beratap tembus cahaya (green house), maka interval penyemprotan dilakukan
3 hari sekali. Tentu saja larutan perlu ditambahkan perekat/perata, yang banyak dijual di toko pertanian.
Bisa juga mengunakan fungisida tunggal semacam Score 250EC, namun sebagai fungisida golongan azole, Score 250EC akan memberikan efek perlambatan pertumbuhan. Pengalaman menunjukan pengunaan Score 250EC ini memang lebih ampuh untuk mengatasi penyakit akibat jamur..
Bisa juga mengunakan fungisida tunggal semacam Score 250EC, namun sebagai fungisida golongan azole, Score 250EC akan memberikan efek perlambatan pertumbuhan. Pengalaman menunjukan pengunaan Score 250EC ini memang lebih ampuh untuk mengatasi penyakit akibat jamur..
Ada
pun bibit yang sudah tak terselamatkan, maka harus dimusnahkan dengan cara
dibakar (eradikasi).
2.Penyakit mati bujang.
Penyakit ini menyerang pohon aren pada usia 4-6 tahun, atau
beberapa waktu sebelum aren mulai berproduksi.
Daun aren mulai menguning mulai dari pelepah terbawah, lalu
menguning seluruhnya, mencoklat seluruhnya dan akhirnya pohon pun mati.
Menurut pengamatan kami, persentase serangan penyakit mati
bujang ini adalah sekitar 1-3% dari populasi.
Penyebabnya adalah jamur upas atau Upasia salmonicolor dan jamur akar putih Rigidoporus lignosus. Jamur akar putih menyerang bagian
perakaran pohon aren, sedangkan jupas menyerang batang bawah pohon aren.
Pencegahannya adalah dengan aplikasi Dolomit, atau Dotani atau pupuk abu atau
tanah kapur. Taburkan Dolomit 10
kg/pohon setiap tahunnya. Harga Dolomit sendiri di Kabupaten Batu Bara, Sumut
adalah Rp.500/kg atau Rp.25.000/zak @50 kg.
Pada serangan awal, pengendalian masih bisa dilakukan dengan
aplikasi Bubur Bordo atau dengan fungisida yang mengandung unsur tembaga
(cuprum) seperti merk Kocide dan Nordox.
Cara paling efektif adalah dengan mengunakan sistim infus/injeksi fungisida cair nan bersifat sistemik dan berspektrum luas. Lubangi batang aren dengan bor diameter 8 mm sedalam 15-20 cm. Suntikan 40 cc fungisida. Tutup lubang dengan tanah liat.
Cara paling efektif adalah dengan mengunakan sistim infus/injeksi fungisida cair nan bersifat sistemik dan berspektrum luas. Lubangi batang aren dengan bor diameter 8 mm sedalam 15-20 cm. Suntikan 40 cc fungisida. Tutup lubang dengan tanah liat.
Pada fase serangan menengah dan stadium akhir, sebaiknya
lakukan eradikasi.
Demikian kami paparkan, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar