Beberapa menit kemudian. salah satu sohib komeng
sambil bertanya : “Bang, apa beda lada perdu dengan lada panjat? Gimana
cara bikin bibitnya?”.
Wah, perlu dijelasin juga ini kayaknya. Biar pada mudeng. Hehe.
Lada perdu adalah lada yang ditanam tanpa tiang
panjatan berupa tiang beton atau pohon kayu inangnya. Jadi ia dibiarkan
tumbuh berbentuk semak perdu begitu saja di tanah.
Keuntungannya adalah kita tak perlu keluar biaya
untuk membuat tiang panjat, dan jarak tanam bisa lebih rapat, 1×2 meter,
berbanding lada panjat yang minimal harus 2×2 meter. Pemanenan juga
lebih mudah, karena tak perlu pakai tangga.
Menurut pengalaman petani, hasil bersih berupa lada
putih atau lada hitam dari tanaman lada perdu juga 25 persen lebih
banyak dibanding tanaman lada panjat. Kekurangannya adalah lahan tidak
boleh terendam air lebih dari 3 jam. Jadi, 3 jam setelah hujan lebat, lahan harus sudah bebas air tergenang. Lada panjat lebih tahan air, karena rumpunnya bisa dibumbun.
Cara membuat bibit lada perdu.
Pilih pohon indukan yang baik dan sudah berbuah
minimal dua musim, dan selalu berbuah banyak. Potong cabangnya yang
pernah berbuah. Masukkan ke dalam wadah yang berisi air. Potong-potong
lagi sepanjang satu ruas.Tanamkan dengan posisi miring 45 derajat di
persemaian yang sudah disiapkan. Media semai adalah campuran tanah
humus, pasir dan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1:1:1. Siram
secukupnya.
Bedengan kemudian disungkup dengan penyungkup
plastik, lalu diberi teduhan berupa paranet 75% dua lapis. Atau beri
beratap dedaunan/ilalang. Siram setiap sore. Air siraman boleh dicampur
dengan perangsang akar semisal Root Up atau Rootone-F, 1 gram untuk satu
gembor air. Interval aplikasi perangsang akar 10 hari atau hanya 2 kali
selama masa pendederan di bedengan.
21 hari kemudian, siram bedengan semai sampai
kenyang. Lalu bongkar stek yang sudah tumbuh. Pindahkan ke polibag
ukuran 12×17 cm. Media tanam polibag sama dengan media semai. Sebulan
kemudian bibit bisa ditanam.
Demikian kami paparkan beda tanaman lada perdu dengan lada panjat beserta cara membuat bibitnya.
Sebagai catatan, bibit lada panjat dibuat dari
batang utama tanaman lada. Panjang stek 5-7 ruas. Karena itu, media
bibit lada panjat memang lebih banyak dibandingkan lada perdu.Sebenarnya, bibit lada perdu juga bisa dibuat dengan panjang stek 7 ruas, dan dengan cara ini kita tidak membutuhkan penyungkup, cukup hanya peneduh. Namun, karena bahan tanamnya berasal dari cabang produktif, hal ini akan mengganggu produksi buah lada indukan. Kecuali memang indukan diperuntukan bagi perbanyakan bibit.
Sebagai catatan akhir, bagian sulur tanaman lada sebaiknya tidak dipakai sebagai bahan tanam perbanyakan bibit, karena nantinya akan menghasilkan tanaman yang kurang produktif. Jika Anda membeli bibit lada dari penangkar, maka pastikanlah bahwa bibit yang Anda beli bukan berasal dari bagian sulurnya. Juga bukan berasal dari cabang yang merambat di tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar