Cara Membuat Irigasi Tetes Hemat Biaya
Bagi para penangkar bibit, biaya terbesar dalam membuat
bibit tanaman adalah biaya upah menyiram bibit itu.
Membuat sebuah sistem penyiram kabut bertekanan seperti yang
dimiliki perkebunan besar adalah hampir tak mungkin bagi para penangkar kelas
kecil, karena biayanya terlalu mahal.
Kita ambil misal, sebuah penangkaran bibit sawit kelas teri dengan
jumlah populasi 10.000 bibit.
Jika penyiraman dilakukan secara manual, misalnya
menggunakan selang yang dioperasikan manusia, maka dalam satu tahun (365 hari),
biaya penyiramannya adalah sebesar 365 x 70.000 = Rp.25.550.000.-
Ini pun jika yang diupah adalah satu orang pekerja, dengan
interval penyiraman dua hari sekali. Karena rata-rata seorang pekerja hanya
sanggup menyiram bibit sawit besar sebanyak 5.000 pokok/hari. Jadi, hari ini ia
menyiram bibit sebanyak 5.000 pokok, @0,5 liter air, dan besoknya ia menyiram
5.000 pokok lainnya. Begitu seterusnya.
Untuk menekan biaya penyiraman, dan agar bibit kita
mendapatkan jaminan pasokan air yang cukup dan lestari, maka sebaiknya
penangkar membuat jaringan irigasi tetes.
Menurut hitungan kami, untuk menyiram 10.000 batang bibit
sawit besar, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli pipa dan
perlengkapan lainnya adalah sekitar 5 juta rupiah saja. Instalasi ini
setidaknya akan bertahan untuk masa tiga tahun, hingga biaya penyiraman
pertahunnya dapat sangat diminimalisir.
Ongkos pasangnya berapa?
Pasang sendiri! Kalau tak mau kerja, jangan jadi petani!
Bagaimana cara memasang instalasinya?
Perhatikan gambar teknik berikut ini :
Pipa tersier dilubangi dengan jarak 33 cm menggunakan mata bor
diameter 3 mm. Lubang lalu disumbat dengan filter rokok merk GG Filter atau GG
Surya atau sejenis, yang kuning. Jangan gunakan filter rokok jenis mild/yang
putih. Puntir ujung filter lalu masukkan ke lubang sampai setengahnya.
Maka air akan menetes dengan kecepatan rata-rata satu tetes
setiap 4 detik.
Jumlah air siram dalam satu hari perpokoknya (10 jam keran
air dibuka) :
(10 jam x 60 menit x 60 detik) : (4 detik : 10 tetes/ml)
= 900 ml atau hampir seliter.
Jumlah ini sudah cukup.
Pemupukan juga dapat dilakukan dengan mudah, tinggal
melarutkan pupuk cair ke dalam air di bak air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar