Seiring makin meluasnya penanaman kelapa sawit oleh
perusahaan perkebunan swasta dan perkebunan rakyat, maka permintaan
akan bibit kelapa sawit pun makin meningkat.
Namun sayang, permintaan pasar yang begitu besar
ini tidak diimbangi dengan suplai yang cukup dari produsen resmi bibit
kelapa sawit. Hal ini terbukti dengan panjangnya antrian pembeli di
beberapa produsen benih unggul itu. Beberapa pembeli bahkan ada yang
sudah membayar dan mengantri selama enam bulan, namun belum juga
mendapatkan panggilan untuk penerimaan barang yang dibelinya.
Di bawah ini adalah jajaran produsen bibit kelapa sawit di Indonesia.
- Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan
- Socfindo
- London Sumatera (Lonsum)
- Bina Sawit Makmur (Sampoerna Agro)
- Dami Mas (Sinar Mas Agro Resources and Technology)
- Tunggal Yunus Estate (Asian Agri Group)
- Tania Selatan (Wilmar International)
- Bakti Tani Nusantara
- Sarana Inti Pratama (Salim Grup)
- Sasaran Eksan Mekarsari (Mekarsari)
Walau pun sesungguhnya
produsen sudah lumayan banyak, namun kenyataannya belum juga dapat
memenuhi kebutuhan petani akan bibit sawit. Hal ini karena memang
permintaan akan bibit sawit tiap tahun terus bertambah. Lagi pula, dari
beberapa perusahaan di atas, ada beberapa perusahaan pembuat bibit sawit
yang berorientasi ekspor, mengingat harga di luar negeri memang lebih
menggiurkan. Socfindo misalnya, sampai saat ini bahkan perusahaan itu
mematok harga untuk satu butir kecambah sawitnya seharga 1.5 USD, walau
pun untuk pemasaran dalam negeri.
Pada umumnya produsen bibit sawit hanya mau
menjual dalam partai besar. Dan calon pembeli harus melengkapi berbagai
surat-surat administrasi sebelum bisa dilayani untuk membeli bibit sawit
di sana. Surat-surat itu seperti surat keterangan tanah, surat ijin
usaha, surat keterangan dari Disbun terkait, surat keterangan dari
Kepala Desa dll. Selain itu, pemerintah juga menetapkan aturan bahwa
semua perusahaan produsen bibit sawit itu tidak boleh memiliki agen atau
distributor dimanapun.
Sebenarnya, hal-hal itu dilakukan untuk
mencegah terjadinya pemalsuan bibit sawit oleh oknum tak waras. Namun di
sisi lain, sulitnya akses untuk mendapatkan bibit sawit ini, otomatis
juga membuat harga bibit sawit jadi mahal dan susah dijangkau.
Akibatnya, petani rakyat yang punya lahan sedikit dan bermodal lemah
sangat kesulitan untuk mendapatkan bibit sawit unggul ketika hendak
melakukan penanaman atau peremajaan tanaman sawitnya.
Kondisi seperti ini : bibit sawit mahal,
prosedur pembeliannya berbelit, tempatnya jauh, antriannya panjang, beli
sedikit tidak bisa, pengetahuan petani tentang bibit sawit sangat minim
; adalah lahan empuk bagi para pemalsu bibit sawit.
Mereka pun gencar membuat iklan yang menyatakan
dirinya mampu menjual bibit sawit unggul bersertifikat dalam jumlah
besar dengan instan. Ada pula yang mampu menjual dengan harga di bawah
harga yang ditetapkan perusahaan produsen resmi. Misalnya saat ini harga
kecambah bibit sawit unggul resmi harganya di antara 7.500 rupiah
(Marihat) sampai 1.5 USD (Socfin Indonesia) perbutir, tetapi ada pihak
yang bisa menjual dengan harga hanya 5.000 rupiah saja perbutir kecambah
! Lengkap dengan sertifikat dan stempel segala !
Karena itu, jika berniat untuk
mendapatkan benih unggul kelapa sawit, maka belilah di bagian penjualan
resmi produsen berpatent. Ikutilah prosedur, dan janganlah terlena bujuk
rayu tipu muslihat para pemain curang !
Namun jika anda merasa berat untuk bisa
mendapatkan bibit unggul resmi itu, pilihan kedua adalah membeli bibit
sawit non sertifikat. Harganya cukup murah, hanya sekitar 800-900 rupiah
saja perbutir kecambahnya.
Mintalah yang berjenis tenera, karena sawit
jenis ini TBS nya laku di PKS manapun di Indonesia. Sedangkan jenis
dura, beberapa PKS tidak bersedia membelinya, karena memang rendemen CPO
nya sedikit lebih rendah dibanding TBS jenis tenera. Selain itu,
cangkang kernelnya yang tebal dan keras, dianggap sering memperpendek
usia mesin-mesin PKS, terutama mesin bagian press.
Adapun jenis
pisifera, ia hanya dipakai sebagai tetua jantan.
Dan bila anda kesulitan mendapatkan informasi
tentang penjualan kecambah kelapa sawit non sertifikat, silahkan hubungi
no hp saya di nomor hp baru : 0823 6741 0713 . Insya
Allah saya akan membantu. Patut dicatat, bibit kelapa sawit non
sertifikat ini tidak semuanya bagus, tetapi tidak sedikit pula yang
hasilnya kelak akan memuaskan. Ada beberapa tips dan trik untuk memilih
kecambah kelapa sawit yang dijual produsen rumahan ini.
1.Pilih kecambah yang tua bijinya, berwarna hitam pekat. Cangkangnya tidak terlalu tipis.
2.Perhatikan mata tunasnya, harus bersih dari jamur dan masih segar berwarna putih air.
3.Mata tunas dan akarnya relatif lurus, jangan terlalu bengkok, yakni pada kecambah fase letter T.
4.Pilih yang bentuk bijinya beraturan, bulat lonjong. Besarnya sedang dan bersih lagi halus permukaan bijinya.
5.Mata tunas hanya satu yang tumbuh.
6.Akar belum terlalu panjang,maksimal 4 cm.
7.Tudung akarnya masih utuh.
8.Tidak terdapat sisa CPO atau pun jamur di kulit bijinya.
9.Biji tidak retak atau pecah.
Sebagai catatan kaki, bibit sawit menyumbang andil sebesar 12,5 persen dari keseluruhan aspek yang mendukung petani sawit, seperti perawatan, pemupukan, pengendalian hama, penyakit dan gulma, transportasi, harga TBS, keamanan, dll.Jadi anda jangan hanya mengandalkan bibit unggul, lalu berharap terlalu muluk tanpa mengusahakan aspek yang lain. Sama aja bohong, bro.
Demikianlah sedikit uraian dari saya, terima kasih dan mohon maaf.
READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar