Makin meluasnya lahan penanaman kelapa sawit di Indonesia namun tidak atau belum diiringi dengan pendirian pabrik pengolah produk kelapa sawit yang cukup, membuat usaha mendirikan dan menjalankan pabrik kelapa sawit mini (selanjutnya ditulis PKSM) menjadi usaha yang sangat potensial.
Saat ini, banyak petani dan bahkan perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang mengalami kesulitan mengolah tandan buah
segar (selanjutnya disebut TBS) kelapa sawitnya pada musim panen raya
dan saat musim penghujan. Sarana transportasi yang kurang baik dan
jauhnya jarak antara perkebunan dengan PKS membuat banyak TBS yang tidak
dapat diolah tepat waktu. TBS sendiri hanya punya waktu lima hari harus
dipanen bila sudah gugur 6 buah berondolannya, dan setelah dipanen,
hanya punya waktu tunggu 24 jam untuk diolah di PKS. Bila jadwal ini
dilewati, maka mutu dan rendemen CPO dalam TBS akan mengalami penurunan
yang signifikan.
Secara singkat dapat kami gambarkan bahwa saat
ini di Indonesia produksi TBS jauh melebihi kapasitas produksi PKS yang
ada. Ini belum lagi jika PKS besar mengalami kerusakan, boiler meledak
misalnya. Perbaikan kerusakan berat seperti itu bisa berbulan-bulan
lamanya. Dapat dibayangkan akibatnya bagi petani yang jauh dari PKS
lain.
Selain itu, hitungan potensi ekonomi lainnya
adalah selisih harga antara TBS dengan CPO sebagai bahan produk awal PKS
yang cukup besar, juga membuat usaha membuat PKSM ini menjadi sangat
menguntungkan. Menurut pengalaman penulis yang pernah 5 tahun bekerja di
pabrik penggilingan padi, 4 tahun dipabrik pengolahan minyak makan dari
kopra dan 6 tahun di PKS, secara kasar keuntungan bersih perusahaan itu
adalah semua nilai hasil sampingannya. Hasil penjualan produk utama
telah cukup untuk membiayai termin pengembalian modal (pay back period),
gaji pekerja, perawatan mesin dan peralatan, sumber energi, dan biaya
produksi lainnya.
Pada pabrik penggilingan padi misalnya,
penjualan beras sudah cukup membiayai modal membeli bahan, pengembalian
modal bertahap dan ongkos produksi, sementara penjualan dedak adalah
keuntungan perusahaan. Dari mengeringkan dan menggiling 20 ton gabah
kering panen kw 1, didapat 12 ton beras dan 2 ton dedak halus bercampur
bekatul. Penjualan 2 ton bekatul setiap hari ini uangnya bukanlah
sedikit. 2000 kg x 2000 rupiah = 4 juta rupiah perhari !
Demikian juga pada PKS mini. Penjualan CPO
seharusnya sudah cukup membiayai pembelian TBS, pengembalian modal
bertahap dan ongkos produksi lainnya. Sedangkan penjualan minyak inti
(PKO) dan ampas yang dijadikan bahan baku pakan ternak, adalah
keuntungan bersih perusahaan.
Namun tentu saja menurut ilmu ekonomi
hitungannya tidaklah sesederhana itu. Adapun perhitungan untuk
mendirikan dan menjalankan PKS mini secara ekonomi dalam skala makro adalah sbb:
1.1 unit (1u) digester
2.1u mesin thereser
3.1u boiler kap.600kg uap/jam.
4.1u fruit elevator.
5.1u sterilizer untuk kap.1.000 kg TBS/jam.
6.1u tangki klarifikasi.
7.1u vibrating screen.
8.1u tangki awal minyak mentah dengan pompa.
9. 1u penangkap pasir.
10.1u mesin press mini kap. 1000 kg TBS/jam.
11.1u tangki CPO akhir kap.27 ton.
12.1u genset 80 KVA.
13.1u nut bin/nut conveyor.
14.1u cake breaker conveyor.
15.1u pemisah fiber.
16.1u ripple mill kap. 5 kwintal biji/jam.
17. paket pipa dan katup.
18. paket instalasi kelistrikan, dan
19.paket pemasangan, uji coba dan pelatihan karyawan.
Modal kembali sekitar 3 tahun, dan jumlah karyawan 6-7 orang dalam satu shift.
Paket ini adalah untuk satu unit PKS mini
kapasitas 1 ton perjam atau 22 ton per hari. Setiap satu hari dianggap
ada perbaikan yang memakan waktu 2 jam.
Biaya total diperkirakan sebesar rp.8,5M.
Kemahalan?
Bisa anda coba membangun PKSM dengan spesifkasi PKSM kap. 200 kg perjam yang modal awalnya sekira Rp.2M.
Unit pengolahan PKSM ini hanya
terdiri dari boiler , sterilizer, thresher , screw press ,
clarification tank , digester, fruit elevator, ripple mill, fibrating
screen, dan tangki penampungan kap.5 ton.
Modal kembali sekitar 3 tahun, dan jumlah karyawan 2-3 orang dalam satu shift.
READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 9 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.
BIBIT AREN UMUR 5 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 2.500/POKOK.
HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. .
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 9 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.
BIBIT AREN UMUR 5 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 2.500/POKOK.
HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar