Selasa, 08 Februari 2022

Cara Terbaik Menanam Durian


Syarat tanah : 
Tanah mineral, bukan gambut.
Bebas banjir dan bebas genangan. 
Air tanah paling dekat 150 cm di saat musim hujan. 
Ketinggian 6 sd 600 mdpl.
Jenis tanah humus hitam, lempung berpasir atau tanah liat merah kuning.
.
Buat ajir jarak tanam 10x10 meter. Jarak dari sempadan tanah setengah  jarak tanam atau 5 meter.  1 ha isi 100 titik tanam. 
Buat lubang ukuran PxLxT 100x100x80 cm. Pisahkan setengah tanah galian bagian atas dengan setengah bagian bawah. Biarkan 14 hari. 
Aduk tanah galian bagian atas dengan 1 angkong sekam padi mentah, 1 angkong pupuk kandang atau kompos fermented, 2 kg dolomit dan 0,5 angkong pasir jika lahannya tanah liat. Masukkan adonan media tanam ke dalam lubang sampai lubang penuh rata. 
Buka polibag bibit durian. Letakkan di atas bekas lubang. Timbun dengan sisa media tanam. Timbun lagi dengan tanah galian bagian bawah. Sampai bola tanah polibag tertutup. Membentuk busut atau bukit kecil. Siram dengan 10 liter air.
.
Bibit.
Bibit yang ditanam sebaiknya jenis musangking 50 persen dan jenis duri hitam 50 persen. Kedua jenis durian ini mudah beradaptasi dan harga jual buahnya paling bagus. 
Bibit minimal tinggi 100 cm. 
.
Penyambungan.
Setelah siap menanam bibit durian, tanamlah 3 biji durian di sekeliling tanaman tadi. Masing-masing berjarak 25 cm dari batang tanaman. Setelah biji tumbuh setinggi 60 cm, potong miring batangnya dan sambungkan ke batang utama tanaman. Sambungkan di 3 titik yg berbeda letaknya. Kerjakan yang bawah dulu. Balut dengan plastik es yang sudah dibentuk pita. Cek sebulan kemudian. Jika ada 2 saja yang berhasil tersambung, sudah bisa.
.
Dengan cara ini, tanaman durian Anda akan lebih tahan terhadap cekaman air dan lebih tahan terhadap kekeringan. Karena ia memiliki akar tunjang sejati. Sedangkan bibit yang dulu ditanam, akar tunjangnya sudah putus saat polibagnya diangkat. Inilah yg membuat tanaman durian unggul akarnya mudah busuk.
.
Cara lain yang juga bagus adalah dengan teknik top working.



Senin, 07 Februari 2022

Mengapa Kebun Sawit Bisa Menjadi Biang Kekeringan?

 1 hektar kebun kelapa sawit membutuhkan air sebanyak sekitar 1.300 mm per tahun. Tanaman jagung, padi, gandum dan kedelai juga memiliki kebutuhan air yg setara.

Ada pun kebun akasia angkanya ada di kisaran 2.500 dan sengon bertengger di angka 2.400. Jauh lbh tinggi.

Dus, mengapa hanya sawit yg dituduh sbg biang penyebab kekeringan?

Karena kebanyakan perkebunan sawit membuat drainase, saluran pembuang air; bukan irigasi, saluran pengatur air . Perkebunan sawit juga membikin parit gajah agar ninja sawit sulit masuk utk maling buah.  

Air hujan pun langsung terbuang ke sungai lalu ke laut. Sedikit sekali yg sempat masuk ke dalam tanah. 

Akibatnya, cadangan air tanah cepat berkurang. Pada saat musim kemarau tiba, sumur yg dulunya masih berair, kini kering kerontang.

.

Jarang sekali ada perkebunan sawit yg tata kelola airnya bagus. Tapi, tetap saja banyak perkebunan yg mendapat anugerah sertifikat ISO 9000 anu, RSPO anu, dll. 

Tak heranlah....

Tinggal bagaimana bagi bagi cuan saja....