Selasa, 16 Juli 2013

Pabrik Kelapa Sawit Mini, Prospek dan Margin.

Dalam beberapa minggu terakhir, ada banyak sekali Kompasianer yang menurunkan tulisan dan tulisan tandingan yang berkaitan dengan PKS. Berbagai paparan, adu argumentasi, sampai hujatan yang terkesan kurang proporsional, gemerlap mewarnai ranah politik di ruang baca Kompasiana.

Namun di sini, kami mencoba untuk memaparkan satu sisi lain dari aktifitas PKS. Sebuah aktifitas hebat yang sangat jarang terendus hidung tajam para penulis, terekam telinga peka para wartawan, termasuk dedengkot-dedengkot ruang politik Kompasiana. Aktifitas PKS yang menghabiskan uang lebih dari 40 miliar rupiah !


     Mesin-mesin PKS mini

Anda tidak percaya? Baik, kami punya data otentik ke pos-pos mana saja PKS telah menghabiskan uang sebanyak itu. Data ini kami dapatkan setelah bergerilya di dunia maya selama tiga hari tiga malam, bertanya langsung kepada pihak-pihak yang diduga mengetahui masalah, dan mengkonfirmasinya ke pihak berwenang.

Baiklah, langsung kita lihat kemana saja PKS telah menghabiskan uang setengah goni itu.
A.Investasi :
1.Untuk membeli tanah dan upah membuat bangunan Rp. 100.000.000
2.Pondasi dan konstruksi platform Rp. 400.000.000
3.Pembelian mesin dan peralatan Rp 4.066.439.640
4.Pembelian Boiler Rp 1.000.000.000
Total jumlah pos ini : Rp. 5.566.439.640,-
(lima miliar lima ratus enam puluh enam juta empar ratus tiga puluh sembilan
ribu enam ratus empat puluh rupiah).

B.Biaya Produksi :
Modal kerja
I. Items Kebutuhan harian satuan Harga jumlah setahun (300 hari)
1. TBS 100.000 kg Rp 1.100 Rp 33.000.000.000
2. Solar 500 Ltr. Rp 6.500 Rp 975.000.000
3. Gaji Karyawan 20 HOK Rp 75.000 Rp 450.000.000
4. Delivery cost 25.000 kg CPO Rp 150 Rp 1.125.000.000
5. Administrasi Kantor Rp 90.000.000
Total jumlah pos ini : Rp 35.640.000.000
 II. Depresiasi (pengurangan nilai/keausan)
a. Bangunan (10 tahun) Rp 50.000.000
b. Alat dan Mesin (5 tahun) Rp 253.321.982
c. Biaya Perawatan Mesin Rp 100.000.000

III.Amortisasi 1 tahun, bunga 14% Rp 1.335.945.514

Grand Total Biaya Produksi : Rp 37.379.267.496

Nah, seterusnya kita hitung berapa keuntungan yang dihasilkan ‘PKS’ ini.

C. Penjualan :
Harga jual Rendemen
Asam tinggi (CPO kualitas rendah) Rp 4.800 /kg 0,25 Rp 36.000.000.000
Klatak/Nut Rp 900 /kg 0,12 Rp 3.240.000.000
Grand Total Penjualan : Rp 39.240.000.000
D.BEP harga jual Rp 4.752 /kg
E.BEP volume produksi 7.425.000 kg
Net Profit/ tahun : Rp 1.860.732.504

Nah, kalo anda mau dapat untung berupa uang sebanyak satu miliar delapan ratus enam puluh juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu lima ratus empat rupiah setiap tahun, silahkan bangun dan operasikan
PABRIK KELAPA SAWIT MINI kapasitas 5 ton perjam ini ! Bahan baku berupa tandan buah segar (TBS) dan berondolan.
Inti atau kernel atau kelatak atau nut tidak diolah, karena PKS mini ini tidak dilengkapi mesin pengolah inti sawit yang akan menghasilkan PKO.

Semua satuan harga adalah asumsi untuk daerah Sumatera Utara, sebuah provinsi super duper indah tempat penulis beristana, yang gubernurnya adalah Gatot Pujo Nugroho, asli orang PKS ( Partai Keadilan Sejahtera).

Untuk daerah lain, besaran satuan harga akan variatif.

Eh, anda tak punya uang lima miliar setengah untuk membangun PKS mini kapasitas 5 ton perjam ?
Gampang bro, nih kami berikan hitungan ekonomi PKS mini kapasitas 2 ton berondolan perjam. Tapi yang ini gak bisa untuk mengolah TBS, cuma berondolan saja.

A. Total Investasi
1.Tanah dan Bangunan Rp 50.000.000
2. Pondasi dan kontruksi platform Rp 200.000.000
3. Pembelian mesin dan peralatan Rp 1.000.000.000
Grand Total Investasi : Rp 1.250.000.000

B. Biaya produksi :
I. Modal kerja
Items Kebutuhan satuan Harga satuan Jumlah/tahun
1. TBS 20.000 kg Rp 1.200 Rp 7.200.000.000
2. Solar 100 L Rp 6.500 Rp 195.000.000
3. Gaji Karyawan 10 HOK Rp 75.000 Rp 225.000.000
4. Delivery cost 6.000 kg Rp 150 Rp 270.000.000
5. Administrasi kantor Rp 60.000.000
Total : Rp 7.950.000.000

II. Depresiasi
a. Bangunan (10tahun) Rp 25.000.000
b. Alat dan Mesin (5 tahun) Rp 50.000.000
c. Biaya Perawatan Mesin Rp 50.000.000

III. Amortisasi 1 tahun, bunga 14% Rp 300.000.000
Grand Total Biaya Produksi : Rp 8.375.000.000

C. Penjualan :
Harga jual Rendemen
Asam tinggi Rp 4.500 /kg 0,30 Rp 8.100.000.000
Klatak/Nut Rp 900 /kg 0,12 Rp 648.000.000
Grand Total Penjualan : Rp 8.748.000.000
D. BEP harga jual Rp 4.417 /kg
E. BEP volume produksi 1.766.667 kg
F. ROI 29,84 %
G. Net Profit/ tahun : Rp 373.000.000

Nah, udah ketahuan kan, berapa untung pertahunnya punya PKS mini pengolah berondolan ini?
Masih penasaran? Mau tahu berapa modal bikin PKS mini kapasitas 1 ton/jam yang bisa juga untuk mengolah TBS ? Mau tahu dimana bisa membeli mesin-mesin unit PKS mini? Mau tahu surat ijin apa saja yang harus diurus kalo mau mendirikan PKS mini ?

Gampang bro, ikuti saja tulisan Bang Pilot berikutnya.
Insya Allah.

Tapi, kalo mau beli kecambah bibit sawit non sertifikat yang berkwalitas dan murah, saya bisa sediakan sekarang.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR KECAMBAH,
BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK,
UMUR 2 BULAN SIAP KIRIM RP.1.500/BATANG.
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.

Bibit Sawit yang Cacat

Bila kita membuat bibit kelapa sawit, yakni menumbuhkan kecambah kelapa sawit, maka hampir pasti akan ada yang tumbuh dengan tidak baik atau gagal, meskipun asalan bibit adalah dari bibit unggul yang resmi. Bibit yang gagal ini harus diafkir atau dibuang, karena tidak layak untuk ditanam. Bila dipaksakan, maka akan berakibat tidak baik bagi produksi TBS nantinya.

Proses penyortiran bibit kelapa sawit yang gagal ini dilakukan pada dua tahapan, yakni ketika masih di prenursery (bibit kecil/bebi) dan sesudah di tahap main nursery (bibit besar).
Adapun penyebab gagalnya bibit tumbuh dengan baik atau jadi menyimpang antara lain dapat diakibatkan oleh faktor genetis (keturunan), kerusakan mekanis, salah penanganan, serangan hama dan penyakit, serta kesalahan kultur teknis. Berikut beberapa kesalahan teknis penanaman yang menyebabkan bibit tumbuh abnormal :

     1. Penanaman kecambah terbalik, bakal daun ditanam ke arah bawah.
     2. Kecambah ditanam terlalu dalam sehingga pertumbuhan terlambat atau terlalu dangkal sehingga akar   
        menggantung.
    3. Tanah mengandung bebatuan (tidak disaring), sehingga mengganggu akar
    4. Tanah terlalu basah, karena air tidak terbuang dari kantong plastik atau penyiraman tidak sempurna (terlalu keras dan banyak atau terlalu sedikit).
Angka rerata bibit yang gagal ini adalah antara 6%-15%. Bibit yang mati harus dibuang dan bibit yang gagal harus diafkir untuk dimusnahkan.

Adapun ciri-ciri bibit pada prenursery yang termasuk kategori bibit gagal adalah :

    1. Anak daun sempit dan memanjang seperti daun lalang (narrow leaves).
    2. Anak daunnya bergulung kearah longitudinal (rolled leaves).
    3. Pertumbuhan bibit memanjang (erreted), terputar (twisted shoot), tumbuh kerdil, lemah, dan lambat  (insufficient growth, dwarfish).
    4. Daunnya kusut (crinkled), anak daun tidak mengembang, membulat, dan menguncup (collante).
    5. Rusak karena serangan penyakit tajuk (crown disease)
    Proses seleksi di tahap ini dilakukan pada saat umur bibit dua bulan dan pada saat akan
    dipindahkan ke polibag besar.

  A.Adapun ciri-ciri bibit kelapa sawit yang menyimpang pada tahap main nursery adalah :
1 1. Bibit yang memanjang kaku (errectic), tinggi melebihi rata-rata, dan daunnya kaku.
2 2. Bibit yang permukaannya rata (flat) dan daun muda lebih pendek.
3 3. Bibit yang merunduk (limp).
4 4. Bibit yang daunnya tidak membelah (fused leaflet).
5 5. Anak daun pendek (short leaflet), sempit, dan selalu menggulung.
    
    Seleksi di main nursery dilakukan dalam empat tahap sebagai berikut :
1 1. Setelah bibit berumur 2 bulan.
2 2.Setelah bibit berumur 4 bulan.
3 3 Setelah bibit berumur 8 bulan.
4 4 Saat bibit dipindahkan ke lapangan.
P Proses seleksi bibit sawit besar ini biasanya akan mengambil korban sebesar 8%-12%.

    Dari perhitungan di atas, maka para pembibit haruslah menyediakan restan atau cadangan
p  paling tidak sebesar 27%. Ditambah dengan persediaan untuk tanaman sisipan yang
j   jumlahnya bisa mencapai 15%, maka pembibit secara global harus membibitkan kecambah
s  sawit lebih banyak 42% dari kebutuhan jumlah tanaman sawit di lapangan. Menurut kami,
j  jumlah terbaik adalah 150%. Artinya, bila lahan perkebunan petani cukup untuk 100 pohon
k kelapa sawit, maka ia harus membibitkan kecambah sebanyak 150 butir.

   Demikianlah paparan singkat tentang proses seleksi bibit kelapa sawit yang harus dilakukan
o oleh para pembibit agar mutu tanaman kelapa sawitnya baik sesuai harapan. Bila ada yang
p perlu diperjelas, atau anda butuh keterangan tentang pengadaan kecambah kelapa sawit, bisa
   menghubungi nomor hp. yang tertera di kotak informasi penulis.
   Mari belajar dan berbagi ilmu. Salam.
  
    READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.800/BUTIR KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
    KECAMBAH DAN BIBIT AREN RP. 3.000/POKOK (UMUR 9 BULAN DAN 1 TAHUN).
    HP.0823 6741 0713. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.


Cara Mengetahui Kesuburan Tanah Pertanian

Kesuburan tanah sangat penting bagi keberhasilan petani dalam bercocok tanam. Sebab, hampir semua tanaman sangat membutuhkan unsur hara yang baik lagi cukup agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Hanya tanaman kaktus dan sedikit tanaman lainnya yang masih bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang tandus lagi kering.

Kesuburan tanah bergantung kepada banyak hal, termasuk usia pemakaian tanah. Tanah yang sudah sering digunakan untuk bercocok tanam, akan lebih miskin dari pada tanah yang baru dibuka.
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah bukanlah hal yang mudah. Sebuah uji laboratorium harus dilakukan terhadap contoh-contoh tanah yang diambil dari beberapa lokasi tanah yang akan diketahui tingkat kesuburannya.Dan, hal ini bukanlah hal yang mudah dijangkau oleh para petani di pelosok daerah.

Secara sederhana, ada beberapa cara untuk mengetahui kesuburan tanah. Yang pertama adalah dengan menanam jagung pada tanah itu. Pertumbuhan jagung adalah indikator yang sangat baik dan akurat untuk mengukur kemudian menunjukkan tingkat kesuburan tanah.

 Cara kedua ialah dengan memperhatikan rerumputan, termasuk ilalang, yang tumbuh di atas tanah itu. Jika rumput dapat tumbuh denga subur hijau royo-royo, maka berarti tanah itu subur. Bila rumput tumbuh subur sedangkan tanaman tidak subur, maka yang kurang biasanya hanyalah air. 

Cara ketiga adalah dengan menggunakan sebuah alat hasil rakitan Maspari. Alat ini menggunakan sistem kelistrikan yang sederhana. Asas kerjanya adalah bahwa tanah yang subur mengandung banyak mineral dan unsur hara, sehingga merupakan penghantar listrik yang baik. Sedangkan tanah yang tandus hanya sedikit atau tidak menghantarkan listrik sama sekali.

Alat penguji kesuburan tanah ini dijual dengan harga sangat murah, hanya rp.70.000 per unitnya. Penulis sendiri tidak mengenal Maspari secara langsung, namun beliau meninggalkan nomor hapenya di Gerbang Pertanian, yakni 0812 2630 297.

Bagi petani kecil yang tanahnya kurang subur, sangat disarankan untuk memupuk tanahnya dengan sistim benam. Galilah tanah enam atau delapan lubang sekitar rumpun tanaman, dalamnya scukup secangkulan saja, masukkan pupuk, lalu tutup kembali. Cara ini akan sangat menghemat pupuk, terutama pupuk urea, ZA atau KCL yang sangat mudah menguap bila terkena panas, atau hanyut bila terkena hujan deras.

Selain itu, janganlah mencampur pupuk yang bersifat asam dengan yang bersifat garam dan/atau bersifat basa. Karenanya, taruhlah pupuk yang berlainan jenis pada lubang yang berbeda.

Demikianlah kami sampaikan sedikit tentang cara mengetahui tingkat kesuburan tanah secara sederhana. semoga dapat berguna bagi petani kecil Indonesia.
Salam tani.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR KECAMBAH,
BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK,
UMUR 2 BULAN SIAP KIRIM RP.1.500/BATANG.

 HP. 0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.
.

Pakan Alternatif Lembu, Sapi.

Belum juga surut di Kompasiana (pemilik blog ini adalah seorang Kompasianer- http://www.kompasiana.com/bangpilot/), tulisan tentang PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dengan segala pernak-perniknya. Dua kubu yang berseberangan arah juga terbangun secara tak direncanakan, yakni kelompok PKS hater versus kelompok PKS lover. Polemik pun berkepanjangan, sampai menyerempet-nyerempet masalah agama. Kritik sehat yang membangun pun meluncur deras, diselingi dengan hujatan yang menyudutkan.
Namun, sebenarnya masih ada satu sisi lain dari PKS yang perlu juga kita cermati, bahkan ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ya, masih ada hubugannya dengan lembu, tapi kajiannya adalah dari sudut yang berbeda.
Kita ketahui umumnya pakan lembu adalah rumput. Lembu di pulau Jawa bahkan ada yang bisa diberi pakan rumput kering atau hooy. Namun, jangan harap lembu Sumatera mau diperlakukan serupa. Lembu di Sumatera umumnya adalah lembu yang manja, makannya pemilih. Bahkan rumput segar sekali pun, lembu-lembu itu tidak mau menghabiskan semuanya. Sekira seperempat dari rumput segar yang diumpankan akan terbuang, karena lembu atau kambing Sumatera tak mau memakannya. Jenis rumput yang mau dimakan lembu Sumatera pun tidak sembarangan. Lembu-lembu itu umumnya hanya mau makan rumput paitan, bento, bayam-bayaman dan sedikit jenis rumput lainnya. Itupun yang masih segar dan muda. Kalau sudah layu atau rumput itu tua, lembu Sumatera lebih memilih mogok makan. Setidaknya inilah yang terjadi di daerah sekitar penulis tinggal.
Namun ada juga peternak yang menyiasati pakan lembu ini. Seorang peternak di desa Pulorejo, mencampur pakan ternaknya dengan campura berupa rumput, dedak dan blended. Blended ini adalah limbah hasil olahan tandan buah segar kelapa sawit. Limbah blended ini mengandung lemak yang cukup tinggi. Ia berupa endapan dari CPO yang berwujud seperti lumpur. Dan blended ini dapat diperoleh secara gratis, sebanyak-banyaknya, dari lokasi pembuangan limbah PKS ( pabrik kelapa sawit ).
Menurut pengamatan penulis, lembu yang diberi pakan bercampur blended ini, pertumbuhannya sangat bagus. Badannya gemuk membulat dan tampak sangat sehat. Hanya saja untuk mengajari dan membiasakan lembu ini mau makan formula tadi, harus sabar, sedikit demi sedikit, dan dimulai sejak lembu masih kecil. Biasanya, bila indukan lembu ini sudah terbiasa memakan pakan lembu yang bercampur blended tadi, maka anaknya akan lebih mudah mengikuti kebiasaan induknya.
Demikianlah kami tuliskan tentang hubungan rahasia antara PKS (pabrik kelapa sawit) dengan lembu, sebuah hubungan yang mutualisme. Lembu membutuhkan blended sebagai campuran pakannya, sedangkan PKS membutuhkan ruang yang lapang bagi limbahnya yang berton-ton jumlahnya tiap hari.
Mari kita manfaatkan limbah PKS untuk meningkatkan produksi daging dalam negeri, hingga suatu saat tak perlu impor lagi. Walaupun, impor bukanlah hal yang buruk juga.
Salam Tani.


READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINIHP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.

Cara Mengawetkan Kayu yang Murah

Dewasa ini, harga kayu semakin mahal. Dan akan semakin mahal lagi di masa depan, karena makin sedikitnya hutan penghasil kayu di Indonesia. Hutan kita sudah hampir habis, dan parahnya, banyak pemilik HPH yang meninggalkan begitu saja hutan yang sudah ditebangnya, tanpa melakukan reboisasi. Padahal, melakukan reboisasi adalah tanggung jawab tertulis yang harus dilakukan oleh pengusaha hutan setelah ia menebang kayu di hutan. Pihak yang berwenang untuk menindak pengingkaran kewajiban ini, juga tak bisa diharapkan, mungkin sudah ada permainan di balik layar.
Karena itu, upaya untuk memperpanjang umur kayu yang kita pakai sebagai bahan pembuatan rumah atau bangunan lainnya, layak diusahakan. Berbagai cara untuk mengawetkan kayu telah diketahui orang. Salah satunya adalah dengan menggunakan oli bekas. Oli bekas bisa dibeli di bengkel-bengkel kenderaan bermotor. Biasanya seharga seribu rupiah perliter.
Campurkan oli bekas dengan minyak solar dengan perbandingan 1:1, lalu kuaskan pada kayu yang akan diawetkan secara merata. Perlakuan ini sebaiknya diterapkan saat kayu masih basah, atau setiba dari lokasi pembelian. Setelah itu biarkan kayu kering angin.
Setelah kayu kering, lakukan lagi metode di atas, tapi kali ini campurannya adalah oli satu bagian dan minyak solar dua bagian. Kemudian biarkan kayu kering angin kembali. Namun, bila kayu itu akan diserut atau diketam, maka pengkolteran dengan oli ini dilakukan setelah kayu selesai diserut. Untuk kayu kusen, pengkolteran dilakukan setelah kayu diserut dan setelah kusen jadi, yakni sebelum dipasang.
Kayu yang diperlakukan seperti di atas, tidak akan dimakan bubuk atau pun rayap dan kumbang untuk waktu yang sangat lama. Selain itu, kayu juga jadi lebih tahan terhadap perubahan cuaca.
Keuntungan lainnya, kayu yang sudah dikolter dengan oli bekas, pada waktu dicat dengan cat minyak, tidak akan menyerap cat terlalu banyak seperti kayu yang tidak diminyaki sebelumnya. Sehingga akan menghemat penggunaan cat minyak yang harganya cukup mahal.
Demikian kami tuliskan, semoga berguna.
Salam.


READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI

Pestisida Alami dari Puntung Rokok Anda

Untuk mengendalikan ulat grayak pada tanaman semangka, melon, cabai dan tomat, serta tanaman lainnya, anda tak perlu menggunakan pestisida kimia atau khasnya insektisida.
Cukup kumpulkan satu ons puntung rokok, lalu rendam dalam air tujuh liter selama lima sampai tujuh hari.
Kemudian saring untuk mendapatkan cairan yang bersih dari butiran sampah. Lalu semprotkan pada tanaman yang terserang ulat pada pagi dan sore hari.
Selamat menggunakan biopestisida yang ampuh, tapi aman, dan ramah lingkungan.

READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI

Pestisida Alami yang Lebih Ramah Lingkungan

Penggunaan pestisida kimia pada tanaman pangan, secara tak langsung akan membuat umat manusia mengkonsumsi sisa racun. Racun ini sedikit demi sedikit berkumpul dalam tubuh manusia, dan pada akhirnya, bisa menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit.
Untuk itu, sudah saatnya para petani kita dididik untuk beralih ke herba pestisida, yaitu pestisida berbahan aktif alami. Selain aman dan murah, herba pestisida juga cukup ampuh untuk mengatasi berbagai serangan hama pada tanaman pangan, seperti padi, sayuran dan buah-buahan.
Jika banyak petani kita yang beralih ke herba pestisida, maka akan sangat membantu menurunkan tingkat polutif pada tanah dan air dari unsur kimia berbahaya.
Mari jadikan bumi kita ini menjadi tempat hidup yang lebih sehat, alami, dan bersahabat.
Berikut kami tuliskan salah satu resep herba pestisida untuk mengendalikan hama ulat pada tanaman padi, sayuran dan buah-buahan. Jenis ulat yang bisa dikendalikan dengan herba pestisida jenis ini adalah ulat penggerek, ulat penggulung dan juga hama kutu putih.
Tumbuklah sampai halus 250 gram serai atau sere (seluruh bagiannya) sampai halus. Lalu campur dengan tiga atau empat gelas air, aduk. Kemudian saring dan peras dengan kain bersih.
Campurkan air perasan serai tadi dengan tiga belas liter air, lalu semprotkan kepada tanaman yang terserang ulat. Khusus untuk penggerek batang, penyemprotan diaplikasikan seminggu setelah ditemukan telur ulat pada tanaman.
Demikian kami tuliskan, semoga suatu saat kita dan lingkungan bisa bebas dari racun kimia berbahaya.
Jika ada yang perlu ditanyakan, atau bila ada yang butuh bibit sawit, silahkan sms ke nomor hp yang ada di kotak biografi penulis.
Salam tani, salam dunia yang lebih hijau.




READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI

Bio Pestisida, Herba Pestisida, Cara Membuat.

Herba pestisida, atau bio pestisida sebenarnya sudah dikenal nenek moyang kita dalam bidang pertanian sejak dahulu kala. Hanya saja keberadaannya kemudian tergusur oleh penetrasi berbagai pestisida kimiawi yang membanjiri pasaran. Pestisida kimia yang mudah didapat dan praktis serta sangat manjur, dianggap sebagai dewa penyelamat usaha pertanian. Namun seiring berlalunya zaman, terbukti kemudian bahwa pesisida dengan zat aktif kimiawi yang sangat beracun, bersifat terlalu merusak keseimbangan alam. Segala jenis racun yang dilepaskan ke alam itu pada akhirnya akan berefek negatif bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.
Belum lagi bila dikaji sifat resistensi hama terhadap zat kimia aktif yang ada dalam pestisida kimiawi itu. Hama makin lama makin tahan terhadap suatu jenis formula racun yang diaplikasikan, sehingga pada aplikasi berikutnya, dosis harus dinaikkan.
Karena itu, kembali mengunakan herba pestisida dan/atau bio pestisida adalah sebuah pilihan bijak yang harus dikembangkan ulang di masyarakat pertanian kita secara luas.
Keunggulan herba pestisida ini, selain jauh lebih aman terhadap manusia, juga ia dapat diproduksi sendiri di rumah-rumah petani, dengan bahan-bahan dan peralatan yang sangat sederhana. Petani bisa menanam sendiri tumbuhan yang menjadi bahan baku utama pembuatan herba pestisida ini di halaman rumah, atau ditanam di kebun secara sampingan. Lahan pertanian untuk herba pestisida ini tidaklah memakan lahan yang luas, hanya sekira 3% dari luas tanah pertanian seluruhnya.
Berikut ini kami tuliskan sedikit tentang resep membuat sendiri bio pestisida.
A. 1 kg brotowali, atau daun sambiloto.
1 kg kunir atau kunyit.
10 sendok makan kapur. Bisa pakai kapur sirih.
Semua bahan ditumbuk halus, lalu dicampur lima liter air, dan diperas dengan kain bersih. Air perasan ini dicampur dengan 45 liter air, dan siap untuk mengatasi penyakit keriting pada tanaman cabai, dengan cara disemprotkan.
B. 1. 250 gr daun sirsak segar.
2. 500 ml air.
Tumbuk halus daun sirsak, lalu remas-remas dengan air. Setelah itu peras dengan kain. Campurkan lagi dengan 14 liter air, dan ramuan ini siap untuk mengendalikan hama wereng dan ulat grayak.
C. 1. 10 buah kecubung.
2. 500 gram tembakau.
3. 1 kg daun sambiloto atau brotowali..
4. 2 ons belerang.
Semua bahan ditumbuk halus, lalu dicampur dengan air sepuluh liter. Aduk rata kemudian saring . Setiap satu liter ramuan ini dapat dicampur dengan 10 liter air dan siap semprotkan untuk mengatasi semua jenis hama tanaman yang berbentuk hewan.



MEMPERBANYAK HERBISIDA SENDIRI JAUH LEBIH MURAH, KEAMPUHANNYA SAMA ASLINYA

Pada musim hujan para petani sering kewalahan mengatasi gulma (rumput liar), karena gulma sangat menganggu tanaman pokok, sehinga petani mengunakan herbisida untuk mengatasi gulma. Tetapi sekarang harga herbisida yg melambung, membuat petani jadi tambah berat biaya tanamnya. Untuk petani harus bisa mengakalinya.

Berikut ini akan saya uraikan memperbanyak herbisida sendiri, sehingga biaya produksi bisa di turunkan. Tetapi keampuahanya masih sama dengan herbisida asli.

Bahan bahan:
1. 1 liter herbisida merk gramazon atau rundap
2. 2 liter air kelapa
3. 60 gram derterjen merk apa saja
4. 25 butir ragi tape
5. 1/2 kg pupuk za

Cara membuatnya:
1. Ambil ember atau apa saja untuk wadah mencampur
2. Masukan air kelapa dalam ember
3. Masukan ragi & pupuk za trus aduk sampai tercampur rata
4. Masukan juga detergen sambil trus diaduk
5. Terakhir masukan herbisida sambil trus di aduk
6. Bila sudah tercampur rata trus langsung dimasukan dalam botol dan siap digunakan
Dengan catatan: tidak boleh mencampur dua merk herbisida jadi satu

Cara mengunakanya sama seperti pemakaian herbisida biasanya. 
 Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.....
MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN

Karena : Roundup bahan aktifnya glifosat (racun sistemik) dan Gramoxone bahan aktifnya Parakuat (racun kontak), keduanya bisa, maka seharusnya,  racun merk lain juga bisa.

Mungkin : cara kerjanya adalah menjadi booster (penguat) untuk bahan aktif yang ada.

Berbagai merk herbisida memang mengandung zat booster, namun formulanya dirahasiakan oleh perusahaan.
 
Demikian kami tuliskan tentang herba pestisida, jika ada yang ingin ditanyakan, atau anda membutuhkan bibit sawit, silahkan sms ke no hp. yang ada di kotak biografi penulis.
Mari berbagi, mari belajar.
Salam tani.




READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI

Beternak Ikan Laga


Beternak ikan adalah salah satu pilihan usaha yang potensial untuk dilakukan. Ada banyak jenis ikan yang jamak diternakkan orang, baik ikan air tawar maupun ikan air payau.
Namun ada satu jenis ikan yang sangat potensial untuk dibudidayakan, yakni ikan laga alias ikan cupang.
Ikan laga ini tubuhnya kecil, panjangnya hanya sekitar dua inchi sampai tiga inchi saja. Namun justru kecilnya tubuh ikan inilah yang menjadi kelebihannya untuk diternakkan, karena pakannya juga otomatis sedikit.
Ikan laga dijual tidak kiloan, tetapi perekor. Harganya sangat variatif, mulai dua ribu rupiah per ekor, sampai ada yang jutaan. Tidak heran harganya bisa begitu mahal, karena ikan ini termasuk kategori hewan hobi, hewan kesayangan dan hewan tarung atau hewan kontes.
Kolam atau empang yang dibutuhkan juga tak terlalu besar, cukup misalnya ukuran 2×3 meter sebanyak tiga buah dengan tinggi dinding 50-70 centimeter saja.
Membudidayakan ikan laga ini sangat mudah, lebih mudah daripada budidaya ikan mas atau ikan lainnya.
Mengenai cara budidayanya, tidak perlu ditulis di sini, karena sudah sangat banyak tersedia di dunia maya.
Yang ingin saya sampaikan hanyalah : budidaya ikan laga ini sangat potensial sekali untuk dilakukan, modalnya kecil dan perawatannya mudah. Sementara prospeknya cukup cerah, asal tahu kiat-kiat memasarkannya.
Malas memasarkan? Hubungi saja para pengepul yang bersedia membeli berapa pun jumlah panen ikan anda. Hanya ya itu, harga ikan akan dipukul rata saja. Sekian ekor kali sekian rupiah. Paling cuma dibagi menurut kelasnya saja, tidak dinilai ekor perekor.
Adapun jenis-jenis ikan laga ini, sepengetahuan kami, adalah katung, bungkuk, bakul dan siam. Selain itu masih ada jenis mancis, yang tidak laku dijual, karena warnanya tidak menarik dan tidak bisa di ikutkan kontes.


READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR KECAMBAH,
BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK,
UMUR 2 BULAN SIAP KIRIM RP.1.500/BATANG.

HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.

Aren, Enau, Tanaman Pencetak Miliarder

                                          Kecambah bibit aren.

Bagaimana mungkin?
Berdasarkan wawancara eksklusif kami dengan tiga orang penyadap aren, Pak Bahtiar, Pak Ramli dan Pak Salim Sinaga beberapa waktu yang lalu, didapat kesimpulan sebagai berikut : lima pohon aren yang disadap pagi dan sore menghasilkan 35 liter air nira, jika dimasak maka akan menghasilkan gula aren seberat 6 kg. (saat ini musim kemarau sehingga air nira sedikit tetapi rendemennya tinggi). Gula aren asli ini dipasaran dijual dengan harga Rp.20.000/kg. (gula aren palsu/campuran harganya 15.000 rupiah/kg).

Jadi penghasilan kotor penyadap aren ini adalah Rp.120.000/hari. Satu bulan berarti berjumlah 3,6 juta rupiah. Dipotong biaya membeli kayu bakar/ elpiji dan biaya transportasi jarak dekat sebesar 500.000 rupiah, maka penghasilan bersih dari menyadap lima pohon aren adalah sebesar 3,1 juta rupiah. Padahal lima pohon aren ini hanya mengambil luas lahan 7mx7mx5 = 245m2 alias setengah rante lebih sedikit.
Jika tersedia tanah seluas 1000m2, maka dapat ditanam pohon aren 1.000:50 (dibulatkan) =20 pohon. Dianggap yang bisa disadap dalam satu waktu hanya 50%nya saja, maka =10 pohon.

10 pohon aren dalam satu hari (disadap pagi dan sore) menghasilkan gula aren sebanyak 10kg. Maka 10×20.000=200.000 rupiah/hari, = Rp.6 juta/bulan = GAJI SEORANG CAMAT !
                                          Bibit aren umur satu bulan.

Selain itu, aren masih menghasilkan produk lain berupa ijuk dan kolang-kaling alias bargat.

Patut dicatat juga, dengan jarak tanam 7m x 7m atau 5m ×10m seperti di atas, maka masih bisa didapat penghasilan tambahan dari tanaman tumpang sari. Tidak seperti sawit, aren adalah jenis tanaman yang familiar dengan tanaman tumpang sari dibawahnya. Berbagai jenis palawija hingga kopi masih dapat tumbuh dengan baik di sela tanaman aren, bahkan hingga aren berproduksi. Sebenarnya, aren akan makin baik produksi niranya, bila tanah tempatnya tumbuh digemburkan secara berkala, yaitu saat anda akan menanam palawija.
Adapun jenis palawija yang direkomendasikan adalah ubi kayu jenis ubi racun alias ubi begog.

Namun jika mau intensif memanfaatkan tanah pertanian di sela pohon aren, maka anda bisa membuat pembibitan tanaman lain, kelapa sawit misalnya. Mau lebih mantap lagi? Tanam nilam.

Seterusnya, berapa banyak aren ini harus ditanam hingga penanamnya bisa menjadi miliarder seperti yang disebutkan di awal pembuka kata? Jawabnya adalah anda tanam satu hektar aren, maka anda akan menjadi miliarder setelah empat tahun panen. Dan masa itu dipersingkat dua tahun jika menanam dua hektar aren. Itu sudah dihitung upah penyadap dan biaya pembuatan gula aren atau gula semut. Tapi jika dijual sebagai nira segar, maka biaya pengolahan akan menjadi nihil.




                                                 Bibit aren umur enam bulan, siap kirim.

Hitung-hitungan di atas bukan khayalan atau dimark up gaya pejabat korup, tetapi aktual berdasarkan pengalaman para penyadap di daerah kami.

Coba perhatikan hal krusial ini : di daerah kami, Kab. Batu Bara, Sumut, 10 m dpl, satu pohon aren hanya menghasilkan 6 liter nira perpohon perhari. 4 liter dari sadapan sore, 2 liter dari sadapan pagi. Tapi memang rendemennya sangat tinggi, 25%. (memang ada kiat khusus dari penyadap, yang ‘belum’ bisa kami paparkan di sini). Di daerah lain, umumnya satu pohon aren menghasilkan 15-20 liter nira perhari dengan rendemen 15%.

Jika mengikut hasil dari daerah lain itu, maka akan didapat hasil gula yang lebih banyak, namun pengeluaran untuk membeli gas dan upah memasak juga akan membengkak. Jadi, hasil akhirnya akan lebih kurang sama : jadi miliarder dalam waktu 2 tahun panen.

Terakhir, kita sampai pada pertanyaan terpenting : Apa sebab tiga orang penyadap aren tadi, sudah puluhan tahun menyadap aren, koq tidak juga jadi jutawan apalagi miliarder?
Jawabannya : karena mereka hanya memiliki 4 sampai delapan batang pohon aren, yang berarti hanya menyadap 2-4 pohon setiap satuan waktu.
Apa mereka punya tanah pertanian? Ya, punya.
Koq tidak ditanami aren? Koq tanah pertanian yang cuma dua rante itu ditanami sawit?
Entah, mungkin mereka serius tidak mau kaya raya.
Anda bagaimana?
Mengenai bagaimana membudidayakan tanaman aren, Insya Allah akan kami tulis di Kompasiana ini secara terpisah.
(Artikel ini diturunkan untuk menghormati Bapak Ir.H.Dian Kusumanto).



READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI

Tumpangsari Tanaman Sawit-Gaharu

Tumpangsari artinya adalah menanam dua atau lebih jenis tanaman pada satu lahan. Cara ini memang lebih efektif untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan. Selain itu, memiliki dua produk pertanian adalah lebih aman untuk mengantisipasi jika salah satu produk harganya terjun bebas di pasaran.
Kelapa sawit sebagai salah satu produk pertanian skala ekspor, pernah beberapa kali harganya jatuh hingga hampir tidak ekonomis untuk dijual, karena biaya pemanenan dan ongkos angkutnya lebih mahal daripada harga jual perkilogram TBS-nya. Untung saja hal ini berlangsung tidak terlalu lama. Namun efeknya cukup parah juga. Banyak petani sawit yang kehilangan sepeda motor atau mobil, karena ditarik oleh dealer kreditor akibat petani konsumen tak mampu membayar angsurannya.
Karena itu, tumpang sari menjadi pilihan yang harus dipertimbangkan saat anda akan mulai berkebun sawit.
Ada dua jenis tumpangsari kelapa sawit. Yang pertama adalah tumpangsari sementara, yaitu hanya sebelum kelapa sawit berbuah. Jenis tanaman yang biasa ditumpangkan penanamannya ini adalah : padi gogo, kedelai, jagung, ubi kayu, ubi jalar, cabai, keladi, pisang, dll. Tumpangsari dengan tanaman jenis ini hanya dapat dilakukan selama 30 bulan sejak kelapa sawit mulai ditanam.
Jenis tumpangsari kedua adalah tumpangsari sepanjang tahun. Jenis tanaman yang dapat ditumpangsarikan dengan cara ini adalah pohon gaharu dan pinang.
Tumpangsari sawit-gaharu ini sudah dilakukan oleh Balai Penelitian Hutan Penghasil Serat (BPHPS) Kuok, Kab.kampar, Riau. Balitbang milik Kemenhut ini menerapkan tumpangsari sawi-gaharu sejak tahun 2006.
Tumpangsari sawit-gaharu ini memiliki keuntungan lain selain keuntungan ekonomis. Tanaman gaharu dipecaya dapat memperbaiki struktur hara tanah, dan juga bisa membantu menahan air tanah saat musim hujan.
Gaharu merupakan hasil hutan non kayu yang terdiri dari gumpalan padat kecoklatan dan berbau harum. Gaharu mempunyai bermacam khasiat selain sebagai nutfah juga dimanfaatkan untuk bahan dasar pembuatan parfum, kosmetik hingga bahan dasar pengobatan penyakit.
BPHPS mengujicobakan program ini atau disebut dengan areal model Gaharu di antara Sawit di Desa Kembangdamai, Kecamatan Pagaran Tapah Darusalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. BPHPS membuktikan tanaman gaharu yang telah mereka bibitkan dapat ditanam bersandingan dengan kelapa sawit dan tidak mengganggu pertumbuhan kedua tanaman tersebut. Terbukti, sawit dan gaharu  menunjukkan perkembangan yang baik di areal tersebut.
Syahrul Donie, Kepala BPHPS Rohul, menjelaskan bahwa perawatan tanaman gaharu di antara sawit tidak memerlukan teknik khusus. Bahkan, tambahnya, limbah dari pohon sawit bisa dijadikan pupuk bagi gaharu dan sawit sendiri. Yakni dengan memanfaatkan limbah pelepah sawit menjadi arang yang dijadikan pupuk sawit maupun gaharu.
“Pada areal tanah yang dikembangkan untuk sawit ini, memiliki PH asam dan kesuburan rendah. Untuk mengatasinya, kami melakukan percobaan agar pertumbuhan gaharu dan sawit bisa terus membaik. Kami menjadikan limbah arang pelepah sawit sebagai pupuk untuk sawit dan gaharu, dengan kapasitas enam kilogram arang per batang gaharu. Hasilnya cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan indikator pertumbuhan gaharu yang semakin baik dan kenaikan pH tanah dari yang tadinya 3-4 menjadi 5-6,” papar Syahrul.
Edi Nurohman, tenaga teknisi BPHPS, lebih lanjut menjelaskan proses percobaan mereka di Desa Kembangdamai tersebut. Lahan sepuluh hektar yang berisi kebun sawit itu, menurutnya, dibagi dalam tiga kelompok. Masing-masing bagian dibuat konsep pelakuan jarak tanam. Bagian pertama terdiri dari 4 hektar dengan jarak tanam antara gaharu dan sawit sejauh 2 meter. Bagian kedua seluas 4 Ha, jarak tanamnya dibuat 3 meter, dan pada area ketiga, sisanya ditanami dengan jarak 2-3 meter.
Pelakuan jarak tanam dan pemberian pupuk arang pelepah kelapa sawit, menurut Edi, membuktikan dapat memberi efek yang sangat baik pada tanaman gaharu. Hal itu, katanya, terlihat dari pertambahan tinggi gaharu yang berumur 30 bulan atau 2,5 tahun dari enam bulan masa pemberian limbah arang pelepah sawit. Tanaman gaharu mengalami pertumbuhan hingga 70 persen sementara pertambahan diameter batang tanaman gaharu dengan umur yang sama bisa mencapai 72,20 persen.
Perawatan gaharu di antara sawit, tambah Edi, bisa dilakukan secara bersamaan. Edi menyebutkan gaharu tidak memerlukan cara perawatan khusus. Hanya saja membutuhkan kehati-hatian petani ketika membersihkan pelepah sawit agar pohon gaharu yang ada di bawahnya tidak rusak tertimpa pelepah. Selain itu kebersihan gaharu dari rumput liat di sekitarnya juga perlu diperhatikan.
BPHPS berharap upaya mereka membangun areal model gaharu di antara sawit di Desa Kembangdamai, Kecamatan Pagaran Tapah Darusasalam, Rokan Hulu ini dapat menjadi pilihan cerdas masyarakat..
Adapun tumpangsari sawit-pinang dapat dilakukan juga, hanya saja sudah hampir sepuluh tahun terakhir harga biji pinang jatuh dan tak bangkit-bangkit lagi, sehingga tidak direkomendasikan.
Tumpangsari jenis ketiga adalah sawit-jati putih. Namun penanaman jati putih hanya dilakukan di sekeliling lahan sawit. Selain fungsi ekonomi, tanaman jati putih juga melindungi kelapa sawit dari terpaan angin keras, hingga jati putih ini sering disebut tanaman pemecah angin.


Sumber : BPHPS Kab.Rohul, sumber lainnya dan pengalaman pribadi.



READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.

Jenis-jenis Pestisida yang Dilarang

                                                      Salah satu pestisida terbatas.

Secara umum, pestisida diartikan sebagai suatu formula yang digunakan untuk mengendalikan hama, gulma dan penyakit pada tumbuhan dan hewan. Asal katanya sendiri adalah pest yang berarti serangga, dan cyanida yang berarti racun.
Dalam perjalanannya, pestisida ada yang ditemukan, diproduksi secara massal, dipuja-puja, tetapi kemudian dilarang. Contoh paling terkenal adalah DDT (Dikloro Difenil Trikloroetan) dan Endrin berikut turunannya Dieldrin.
Selain itu, masih banyak jenis pestisida yang kini dilarang penggunaannya oleh pemerintah. Sebab-sebab pelarangan itu bisa jadi karena telah ditolak sejak pertama kali didaftarkan, atas aduan konsumen dan temuan di lapangan, atau atas permintaan pemilik hak patennya.
Pelarangan itu sendiri ada dua jenis, pelarangan secara umum dan pelarangan pada bidang tertentu saja. Semua pelarangan penggunaan pestisida ini adalah bertujuan untuk melindungi manusia dan lingkungan.
Kriteria pestisida yang dilarang juga ada dua macam, yakni pestisida yang masuk grade 1a (sangat berbahaya sekali), dan grade 1b ( berbahaya sekali).
Berikut adalah daftar bahan aktif pestisida yang telah dilarang oleh pemerintah :
NO
NAMA BAHAN AKTIF
NO
NAMA BAHAN AKTIF
1
2, 3, 5 – T
20
Heptaklor
2
2, 4, 5 – Triklorofenol
21
Kaptafol
3
2, 4, 6 – Triklorofenol
22
Klordan
4
Natrium 4 – Brom - 2, 5 – diklorofenol
23
Klordimefon
5
Aldikarb
24
Leptofos
6
Aldrin
25
Lindan
7
Arsonat (MSMA)
26
Metoksiklor
8
Cyhexatin
27
Mevinfos
9
Diklorodifeniltrikloroetan (DDT)
28
Monosodium metam
10
Dibromokloropropan (DBCP)
29
Natrium klorat
11
Dielrin
30
Natirum tribromofenol
12
Diklorofenol
31
Paration metal
13
Dinoseb
32
Pentaklorofenol (PCP) dan garamnya
14
EPN
33
Senyawa arsen
15
Endrin
34
Senyawa merkuri
16
Etilen Dibromidal (EDB)
35
Strikhnin
17
Fosfor Merah
36
Telodrin
18
Halogen fenol
37
Toxaphene
19
Heksaklorida (HCH) dan isomernya


Dan berikut adalah daftar pestisida terbatas di Indonesia :
NO
Nama Formulasi
Nama dan Kadar Bahan Aktif
1
Celphide 56 PI
aluminium fosfida: 56%
2
Celphos 56 T
aluminium fosfida: 56%
3
Gramoxone
Parakuat diklorida: 276 g/l(setara dengan ion parakuat: 200 g/l)
4
Gramoxone S
parakuat diklorida: 276 g/l(setara dengan ion parakuat: 200 g/l
5
Herbatop 276 AS
parakuat diklorida: 276 g/l(setara dengan ion parakuat: 200 g/l)
6
Kovin 80 P
seng fosfida: 80%
7
Magtoxin 60 Pt
Magnesium fosfida: 57%
8
Mestagas
aluminium fosfida: 60,7%
9
Metabrom 98 LG
metil bromida: 98%
10
Mebrom 98 LG
metil bromida: 98%
11
Nuvan 50 EC
diklorvos: 500 g/l
12
Nuvantop 500 EC
diklorvos: 500 g/l
13
Para-col
parakuat diklorida: 248,4 g/l(setara dengan ion parakuat: 180 g/l)
14
Phostoxin 56
aluminium fosfida: 56%
15
Phostoxin 57 P
aluminium fosfida: 57%
16
Sobrom 98 LG
metil bromida: 98%
17
Supracide 40 EC
metidation: 420 g/l
18
Termisidin 350 EC
endosulfan: 332,5 g/l
Demikianlah kami sampaikan daftar pestisida yang dilarang dan yang terbatas penggunaannya di negara kita.
Sumber :
konsultasisawitblogspot.com



READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI
.

Cara Mengatasi Serangan Tikus di Lahan Sawit

Untuk mengatasi serangan tikus pada tanaman sawit yang baru ditanam atau baru dipindahkan dari polibag besar (main nursery), biasanya orang menggunakan kawat kandang ayam. Kawat itu dipotong-potong ukuran 30×30 cm, lalu dilingkarkan ke batang bawah tanaman kelapa sawit, dan diikat kawat halus atau kawat beton. bagian bawah kawat yang jadinya berbentuk tabung ini, harus masuk ke tanah minimal 5 cm.
Ada juga yang menggunakan jala bekas.
Tetapi sekarang anda bisa gunakan botol bekas akua atau air mineral ukuran 1,5 liter, atau botol besar. Buanglah bagian atas dan dasar botol ini, lalu potong mengikuti tinggi botol. Setelah itu, pasangkan ke bongkot atau batang bawah bibit kelapa sawit yang sudah ditanam di lapangan. Jika ada serangan landak, maka harus dibenam minimal 10 cm. Bila tidak, maka cukup 5 cm saja. Lalu ikat di dua titik menggunakan kawat beton.
Bila anda menggunakan bibit umur dua tahun tetapi masih ada serangan tikus, maka untuk satu pohon bisa dipasangkan 2 buah botol yang dibalutkan bersama.

Sebenarnya, ada satu cara lain, namun belum diuji. Silahkan Anda mengujinya : catlah pangkal batang bibit sawit dengan cat tembok berbahan dasar air berwarna putih, lalu tanam seperti biasa. Beberapa teman mengatakan hal itu akan efektif mencegah serangan tikus, landak dan babi hutan.

Demikian cara mudah mengendalikan tikus dengan barang bekas yang mudah di dapat. Atau kalau anda malas mencari, beli saja dari tempat juragan butut. Dijamin murah meriah. Bila ada yang ingin ditanyakan tentang hal ini, atau tentang benih kecambah sawit, silahkan hubungi kami di nomor hp yang ada di box biodata di atas.
Atau bila anda ingin mendapatkan CD tentang tehnik budidaya sawit dari A sampai Z, silahkan datang ke rumah saya. GRATIS. Bawa saja CD kosong.