Rabu, 17 Juli 2013

Cara Memulai Menjadi Pengusaha

Di Indonesia ini, ada banyak pihak yang mengaku, atau dianggap sebagai pahlawan. Guru, tentara, ulama, petani atau nelayan sudah sejak lama dianggap sebagai profesi yang mulia dan heroik. Tetapi menurut hemat kami, pengusaha adalah satu profesi yang termasuk paling berhak dibanggakan. Betapa tidak, saat semua profesi lain hanya mendapatkan pekerjaan dari orang lain, atau paling-paling memberikan pekerjaan untuk dirinya sendiri, para pengusaha memberi pekerjaan untuk orang lain.
Oleh karena itu, penulis membuat tangga kehormatan menurut jenjang kemampuan suatu profesi memberi faedah hakiki bagi orang lain. Tangga kehormatan itu adalah :
1.Pencari kerja, alias pengangguran. Ini tingkatan paling rendah.
2.Setengah pengangguran.
3.Pekerja/pegawai.
4Wirausahawan/petani/nelayan.
5.Pengusaha.
Kenapa wirausahawan tingkatannya lebih tinggi daripada pekerja/pegawai?
Karena ia telah mampu menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Dan ia bekerja tidak diperintah oleh siapapun.
Lalu, bagaimana caranya menjadi pengusaha? Bagi pemilik modal cekak, maka langkah awalnya adalah menjadi wirausahawan terlebih dahulu.
Bagaimana memulai menjadi wirausahawan?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan memulai bentuk usaha yang akan anda tekuni.
Faktor penentu jenis usaha apa yang akan kita buka itu diantaranya adalah :
1.Besaran modal.
Berapa banyak uang atau barang yang anda punya dan akan dipakai untuk membuka usaha itu? Dengan uang atau modal yang sedikit, tidaklah mungkin membuka usaha yang besar. Dan sangat disarankan agar tidak memakai uang pinjaman semata untuk memulai usaha baru. Rasio paling masuk akal adalah 60:40. Enam puluh persen modal berasal dari
uang sendiri, dan sisanya boleh meminjam.
2.Apa jenis usaha yang paling potensial di daerah anda? Sangat disarankan untuk memulai suatu usaha baru yang belum ada dibuat orang di daerah anda akan berusaha. Berbisnis tanpa saingan memberikan kemudahan tersendiri.
Makanya, jangan membuka usaha tempel ban misalnya, saat tetangga anda yang tukang tempel ban terpaksa menebar paku agar dapat pasien.
3.Apa hobby anda? Membuka usaha yang anda sendiri suka melakukannya sangatlah disarankan, karena anda tidak akan merasa jenuh menjalaninya. Misalnya : hobby memancing, anda bisa buka usaha kolam pancing; hobby internetan, bisa buka warnet; hobby main game bisa buka rental game; hobby musik bisa buka rental band; hobby makan bisa buka warung makanan; hobby fotografi atau videografi bisa jadi fotografer atau kameramen acara pernikahan; suka berwisata, anda bisa buka usaha taman wisata dan edukasi, dlsb.
4.Apa keahlian anda? Usaha yang sesuai dengan keahlian anda adalah usaha yag terbaik, karena anda menguasai luar dalam tentang usaha itu. saat ini adalah sangat baik jika memiliki keahlian yang berhubungan dengan komputer. Anda bisa buka usaha editing dan cetak foto/video, perbaikan software handphone, perbaikan komputer dan printer dll.
5.Kapan memulai usaha itu? Beberapa usaha berhubungan dengan musim dan waktu. Memulai usaha pada musim yang tepat akan sangat membantu bertahan pada waktu-waktu sulit selanjutnya.. Misalnya usaha jualan buah-buahan segar, sebaiknya dimulai pada awal musim kemarau seperti sekarang ini,
6.Siapa saja dan berapa calon konsumen potensial anda? Jika anda buka usaha di pinggir jalan lintas, maka calon konsumen potensial anda adalah tak terbatas. Namun jika buka usahanya di sebuah dusun terpencil, maka perhitungkan jumlah sediaan barang atau jasa anda agar tak berlebihan.
7.Bagaimana sifat barang yang anda usahakan? Jika membuka usaha berjualan barang yang mudah basi atau busuk atau susut, maka perhitungkan pangsa pasar dan keuntungan dengan baik. Biasanya barang yang demikian harus bisa meraup untung 30% atau lebih, bila tidak, maka sulit bisa mendapatkan keuntungan bersih di akhir perhitungan laba-rugi.
Demikianlah sekelumit penjelasan tentang hal-hal yang sebaiknya diperhitungkan sebelum anda memutuskan terjun di suatu bidang usaha. Silahkan pembaca memperbaiki dan menambahkan.
Saat ini penulis menekuni usaha produksi dan pemasaran kecambah bibit sawit, sebuah peluang usaha yang sebenarnya cukup riskan. Karena bila kecambah sudah jadi, kami hanya punya waktu sepuluh hari untuk memasarkannya. Bila tak laku, kecambah yang proses pembuatannya memakan waktu hingga enam bulan, mulai dari penyerbukan tandan buah sawit hingga penumbuhan, terpaksa dibuang begitu saja, karena sudah tidak layak jual.
Sangat beresiko memang, tetapi itulah seninya berbisnis.
Nah, peluang bisnis apa yang akan anda manfaatkan dan geluti?
Ayo jadi wirausahawan, ayo jadi pengusaha, karena negara kita ini sangat membutuhkan banyak pengusaha-pengusaha baru yang handal dan gigih lagi ulet berusaha. Negara kita membutuhkan banyak sekali pembayar pajak baru, saat hampir 70% uang pajak kita habis untuk membayar gaji para pegawai !
                                                                   ***

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.800/BUTIR KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
KECAMBAH DAN BIBIT AREN RP. 3.000/POKOK (UMUR 9 BULAN DAN 1 TAHUN).
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 

Orang-orang Lapar Itu (True Story)

Suatu hari, penjaga kebunku datang melapor dengan wajah cemas. Ia mengatakan bahwa buah pinang yang ada di kebun yang dijaganya telah hilang kemarin. Dan ia tak tahu siapa yang mengambilnya. Aku menyahutinya biasa saja, lalu mempersilahkan ia masuk ke dalam rumah, untuk kemudian disuguhi segelas minuman.

Selesai minum, raut wajah cemas itu tak jua surut. Ada semacam ketakutan.
“Sudahlah pak, itu bukan masalah”, kataku menenangkannya.
“Tapi bang, itu sudah kelewatan, selama ini gak pernah hilang”, tukas sang penjaga kebun. Ia memang kuminta menjaga kebun sawitku yang tak seberapa itu, yang sekelilingnya ditanami pohon pinang. Bapak itu juga kuberi kuasa untuk memanen,menjual dan menerima uangnya, untuk kemudian ia serahkan padaku, dan aku akan langsung menyerahkan uang bagian ia.

Aku lalu mengajaknya membicarakan sawit, dan ia menerangkan dengan apa adanya.
Tetapi agaknya beliau masih terganggu dengan hilangnya buah pinang itu.
”Cemana tu bang ?”, tanyanya kepadaku. Ia memanggilku abang, padahal ia sedikit lebih tua dari pada aku. Dan aku biasa memanggilnya bapak, karena aku menghormatinya.
”Gak usah dipikirkan, yang penting sawitnya gak hilang”, kataku sambil senyum lebar.
Barulah tampak kelegaan di wajahnya. Setelah basa-basi sejenak, ia minta diri.

Sepeninggalnya, aku tercenung. Aku tahu, pinang bukanlah sesuatu yang berharga mahal. Sekilonya cuma beberapa ratus rupiah. Dan butuh perjuangan berat untuk bisa mengumpulkan pinang yang jika dijual cukup untuk mendapatkan uang untuk membeli sembako kebutuhan satu hari . Namun bukan itu yang mengusikku. Yang mengusikku adalah, apa yang dilakukan ‘pencuri’ pinang itu, dulu juga pernah aku lakukan !

Masa itu adalah waktu-waktu yang sangat berat. Kami sekeluarga yang ditinggal ayah, sering tak makan. Saudaraku berlima, yang tertua masih usia kelas empat SD, yang nomor dua kelas tiga, aku kelas dua, bawahanku belum sekolah, dan adikku yang paling kecil masih dalam kandungan ibu. Kalau kami lapar, biasanya sepulang sekolah kami bertiga, aku dan kedua abangku, pergi membawa parang ke hutan belukar, atau bekas peladangan orang, untuk mencari sisa-sisa ubi, keladi, atau apapun yang bisa dipakai untuk mengganjal perut. Bahkan saat kami tak berhasil membawa apapun, ibu merebus bonggol pisang untuk kami makan.

Pernah sekali, abangku terkena demam malaria akut, aku dan ibu harus pergi berjalan kaki berkilometer jauhnya, untuk minta bantuan seorang teman ibu.. Syukur ada yang membantu. Aku masih ingat, namanya Pak Abdul Rahim, bekas teman ibu waktu di Sekolah Rendah(SR). Ia memberikan sedikit uang, beras dan obat malaria. Kami lalu diantar pulang naik sepeda motor Yamaha L2. Itulah pertama kali aku naik sepeda motor.

Dan aku senang sekali waktu itu, bisa makan nasi, walau lauknya cuma kepala ikan asin yang dibakar.

Untuk membayar SPP SD yang besarnya lima puluh rupiah (Rp.50.-) sebulan itu, kami sering tak punya uang. Kadang nunggak sampai enam bulan. Tetapi hampir tak pernah ditagih oleh sekolah, karena Kepala Sekolahnya adalah juga bekas teman sekolah ibu. Namun saat dekat ujian, resah juga hati ini, malu karena belum bayar SPP.
Untuk itu, aku terpaksa harus mencuri pinang ! Kujual, lalu uangnya kubayarkan SPP. Beberapa kali hal buruk itu kulakukan. Setelah terkumpul sedikit uang, aku yang masih usia sembilan tahun itu pun lalu berubah profesi, jadi pengepul pinang. Pinang kubeli, dengan terlebih dahulu memanjat pohonnya untuk mengambil buahnya, seharga seratus rupiah sekaleng, kira-kira seberat dua belas kilogram, untuk dijual seharga dua ratus rupiah perkalengnya.

Aku mulai jadi wirausahawan, begitulah seterusnya, hingga kini sudah mulai menapaki usia tua, dan hidup tak kekurangan bersama anak dan istri. Saudaraku yang lain juga sudah meninggalkan kesengsaraan kami, yang termuda bahkan kini sedang mengambil kuliah strata tiga (doctoral) di salah satu perguruan tinggi ternama di Australia.

Namun rupanya kesengsaraan itu tidak hilang dari muka bumi ini, hanya berpindah tempat, dari aku ke orang lain, entah siapa. Dalam diam, air mata ini menitik perlahan, lalu lirih terucap do’a, Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dosa-dosa kami, dan limpahkanlah rejeki yang baik lagi cukup kepada orang yang terpaksa mencuri pinangku itu, janganlah kepahitan yang pernah kualami, terlalu lama ia rasakan. Janganlah biarkan mereka selalu lapar, berilah mereka makan yang cukup, ya Illahi Robbi.

Seiring keihklasan mengalir, membasahi tiap kisi rongga hati. Dan siluet kesyukuran membersit dari celah-celah dinding iman. Sembari terbayang, kasih sayang, kesengsaraan, dan perjuangan almarhumah ibu yang kini telah tiada, yang tak sempat melihat kami bahagia …..

Hati-hati Iklan Jual Bibit Sawit

Seiring makin meluasnya penanaman kelapa sawit oleh perusahaan perkebunan swasta dan perkebunan rakyat, maka permintaan akan bibit kelapa sawit pun makin meningkat.

Namun sayang, permintaan pasar yang begitu besar ini tidak diimbangi dengan suplai yang cukup dari produsen resmi bibit kelapa sawit. Hal ini terbukti dengan panjangnya antrian pembeli di beberapa produsen benih unggul itu. Beberapa pembeli bahkan ada yang sudah membayar dan mengantri selama enam bulan, namun belum juga mendapatkan panggilan untuk penerimaan barang yang dibelinya.

Di bawah ini adalah jajaran produsen bibit kelapa sawit di Indonesia.
  1. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

  2. Socfindo

  3. London Sumatera (Lonsum)

  4. Bina Sawit Makmur (Sampoerna Agro)

  5. Dami Mas (Sinar Mas Agro Resources and Technology)

  6. Tunggal Yunus Estate (Asian Agri Group)

  7. Tania Selatan (Wilmar International)

  8. Bakti Tani Nusantara

  9. Sarana Inti Pratama (Salim Grup)

  10. Sasaran Eksan Mekarsari (Mekarsari)
Walau pun sesungguhnya produsen sudah lumayan banyak, namun kenyataannya belum juga dapat memenuhi kebutuhan petani akan bibit sawit. Hal ini karena memang permintaan akan bibit sawit tiap tahun terus bertambah. Lagi pula, dari beberapa perusahaan di atas, ada beberapa perusahaan pembuat bibit sawit yang berorientasi ekspor, mengingat harga di luar negeri memang lebih menggiurkan. Socfindo misalnya, sampai saat ini bahkan perusahaan itu mematok harga untuk satu butir kecambah sawitnya seharga 1.5 USD, walau pun untuk pemasaran dalam negeri.

Pada umumnya produsen bibit sawit hanya mau menjual dalam partai besar. Dan calon pembeli harus melengkapi berbagai surat-surat administrasi sebelum bisa dilayani untuk membeli bibit sawit di sana. Surat-surat itu seperti surat keterangan tanah, surat ijin usaha, surat keterangan dari Disbun terkait, surat keterangan dari Kepala Desa dll. Selain itu, pemerintah juga menetapkan aturan bahwa semua perusahaan produsen bibit sawit itu tidak boleh memiliki agen atau distributor dimanapun.

Sebenarnya, hal-hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pemalsuan bibit sawit oleh oknum tak waras. Namun di sisi lain, sulitnya akses untuk mendapatkan bibit sawit ini, otomatis juga membuat harga bibit sawit jadi mahal dan susah dijangkau. Akibatnya, petani rakyat yang punya lahan sedikit dan bermodal lemah sangat kesulitan untuk mendapatkan bibit sawit unggul ketika hendak melakukan penanaman atau peremajaan tanaman sawitnya.

Kondisi seperti ini : bibit sawit mahal, prosedur pembeliannya berbelit, tempatnya jauh, antriannya panjang, beli sedikit tidak bisa, pengetahuan petani tentang bibit sawit sangat minim ; adalah lahan empuk bagi para pemalsu bibit sawit.

Mereka pun gencar membuat iklan yang menyatakan dirinya mampu menjual bibit sawit unggul bersertifikat dalam jumlah besar dengan instan. Ada pula yang mampu menjual dengan harga di bawah harga yang ditetapkan perusahaan produsen resmi. Misalnya saat ini harga kecambah bibit sawit unggul resmi harganya di antara 7.500 rupiah (Marihat) sampai 1.5 USD (Socfin Indonesia) perbutir, tetapi ada pihak yang bisa menjual dengan harga hanya 5.000 rupiah saja perbutir kecambah ! Lengkap dengan sertifikat dan stempel segala !

Karena itu, jika berniat untuk mendapatkan benih unggul kelapa sawit, maka belilah di bagian penjualan resmi produsen berpatent. Ikutilah prosedur, dan janganlah terlena bujuk rayu tipu muslihat para pemain curang !

Namun jika anda merasa berat untuk bisa mendapatkan bibit unggul resmi itu, pilihan kedua adalah membeli bibit sawit non sertifikat. Harganya cukup murah, hanya sekitar 800-900 rupiah saja perbutir kecambahnya. 

Mintalah yang berjenis tenera, karena sawit jenis ini TBS nya laku di PKS manapun di Indonesia. Sedangkan jenis dura, beberapa PKS tidak bersedia membelinya, karena memang rendemen CPO nya sedikit lebih rendah dibanding TBS jenis tenera. Selain itu, cangkang kernelnya yang tebal dan keras, dianggap sering memperpendek usia mesin-mesin PKS, terutama mesin bagian press.

Adapun jenis pisifera, ia hanya dipakai sebagai tetua jantan.

Dan bila anda kesulitan mendapatkan informasi tentang penjualan kecambah kelapa sawit non sertifikat, silahkan hubungi no hp saya di  nomor hp baru : 0823 6741 0713 . Insya Allah saya akan membantu. Patut dicatat, bibit kelapa sawit non sertifikat ini tidak semuanya bagus, tetapi tidak sedikit pula yang hasilnya kelak akan memuaskan. Ada beberapa tips dan trik untuk memilih kecambah kelapa sawit yang dijual produsen rumahan ini.

1.Pilih kecambah yang tua bijinya, berwarna hitam pekat. Cangkangnya tidak terlalu tipis.
2.Perhatikan mata tunasnya, harus bersih dari jamur dan masih segar berwarna putih air.
3.Mata tunas dan akarnya relatif lurus, jangan terlalu bengkok, yakni pada kecambah fase letter T.
4.Pilih yang bentuk bijinya beraturan, bulat lonjong. Besarnya sedang dan bersih lagi halus permukaan bijinya.
5.Mata tunas hanya satu yang tumbuh.
6.Akar belum terlalu panjang,maksimal 4 cm.
7.Tudung akarnya masih utuh.
8.Tidak terdapat sisa CPO atau pun jamur di kulit bijinya.
9.Biji tidak retak atau pecah.
Sebagai catatan kaki, bibit sawit menyumbang andil sebesar 12,5 persen dari keseluruhan aspek yang mendukung petani sawit, seperti perawatan, pemupukan, pengendalian hama, penyakit dan gulma, transportasi, harga TBS, keamanan, dll.

Jadi anda jangan hanya mengandalkan bibit unggul, lalu berharap terlalu muluk tanpa mengusahakan aspek yang lain. Sama aja bohong, bro.

Demikianlah sedikit uraian dari saya, terima kasih dan mohon maaf.


READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 
 

Tutorial Lengkap Pemupukan Bibit Sawit


                                                        
A. Bibit kecil
P
emberian larutan pupuk pada tahap pertama, larutkan 8 gram untuk bulan pertama, 16 gram untuk bulan kedua dan 24 gram untuk usia bulan ketiga NPK 15/15/6/4 kedalam 5 liter air untuk 100 bibit. Jadi, pemupukan dilakukan seminggu sekali. Pengaplikasian sebaiknya dilakukan dengan menggunakan gembor. Bibit harus disiram 10 menit setelah aplikasi pupuk agar daun tidak ‘terbakar’. Bibit dipindahkan ke polybag besar pada umur 13 minggu. Jika pemindahan tertunda, lanjutkan pemupukan mingguan dengan menggunakan dosis umur 3 bulan.
B. Bibit besar
Taburkan di sisi terjauh dalam polibag pupuk NPK 12/12/17/2 sebanyak 10 gram per pokok setiap bulannya, sampai bibit berumur 12 bulan. Jika setelah penyiraman terlihat ada pupuk yang mendekati pangkal batang, maka harus dijauhkan, untuk mencegah terbakarnya batang karena sifat panas pupuk.
Jika bibit tidak ditanam ke lapangan setelah umur satu tahun (misalnya untuk sisipan/ APM), lanjutkan pemupukan dengan NPK 12/12/17/2  sebanyak 10 gram setiap bulan dan 20 gram kieserite setiap dua bulan
C. Bibit besar yang menggunakan dasar aplikasi tanah berpupuk kandang.
Tidak ada pemberian pupuk selama 4 bulan pertama. Setelah itu ikuti jadwal pemupukan seperti pada pasal B. Jika bibit telah berumur 1 tahun belum dipindah ke lapangan, lanjutkan pemupukan dengan dosis 10 gram NPK 12/12/17/2 setiap dua bulan perpokok.
D. Agroblen
Agroblen adalah pupuk komposit lambat tersedia yang sampai saat ini harganya masih relativ mahal dibandingkan dengan pupuk tunggal Penggunaan agroblen akan menurunkan biaya tenaga kerja dan waktu administrasi. Agroblen digunakan bila disarankan
E. Mengatasi Gejala Defisiensi ( kekurangan )
Kadang-kadang defisiensi salah satu unsur hara dapat terjadi disebabkan tanahnya kurang subur atau hilangnya hara karena curah hujan yang tinggi.
Gejala defisiensi yang sangat umum adalah : kurang N (Nitrogen) – semua daun berwarna pucat. Mg (Magnesium) – daun-daun bawah berwarna kekuningan. B (Boron) -daun muda mengeriting / mengkerut
Jika terlihat gejala defisiensi, lakukan tindakan sbb :
N
Pada tahap awal (misalnya 1-3 daun) semprot dengan satu larutan (7g urea + 5 liter air) untuk 100 bibit. Untuk bibit- bibit yg lebih tua, semprot dgn satu larutan (14g urea + 5 liter air) untuk 100 bibit.
Mg
Untuk bibit bibit muda (kurang dari 3 bulan) semprot dengan satu larutan (20g Garam Inggris + 5 liter air) untuk 100 bibit. Untuk bibit bibit yg lebih tua, tambahankan kieserite dengan dosis 10 gram (umur 3-6 bulan) atau 20 gram (6-12 bulan) per pokok. Garam Inggris bisa juga dibeli di apotik.
B
Semprot dengan satu larutan (10g HGFB + 5 liter air) untuk 100 bibit. HGFB = pupuk Borate.
Fe (zat besi)
Siram dengan gembor satu larutan (10g EDTA atau jika tidak ada, gunakan iron sulphate + 5 liter air) untuk 100 bibit. Bila EDTA sulit didapatkan, maka gunakan pupuk NPK 12/12/17/2 sebanyak 30 gram. Segera siram kembali bibit agar tidak terbakar daunnya, bila aplikasi dilakukan dengan gembor.
Demikian sedikit keterangan tentang pemupukan bibit sawit kami tuliskan.

.
READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 
   

Cara Membuat Bibit Sawit Kecil

                                          bibit sawit kecil, umur 3 bulan

Cara Membuat Bibit Sawit Kecil ( Bebi)
Siapkan lahan yang akan dipakai. Buatlah penahan panas dari bambu atau bahan lainnya. Tingginya 180 cm, sehingga memudahkan penyiraman dan perawatan. Penahan panas ini terdiri dari tiang dan galang-galang, Bisa dari bambu, batang pinang atau kayu. Lalu di atasnya ditaruh pelepah daun sawit tua atau daun kelapa. Atur kerapatan pelepah sehingga sinar matahari masuk sekira 30-40 persen. Bisa juga dengan menggunakan plastik penahan panas khusus yang memang ada dijual.
Isilah polibag kecil dengan tanah bercampur pupuk kandang setengahnya. Campurannya 1:1. Gunakan pupuk kandang yang sudah mati ( dingin dan sudah seperti tanah ). Pupuk kandang dimaksud adalah yang berasal dari kotoran hewan memamah biak, seperti kerbau, lembu, kuda dan kambing. Lalu isi setengah bagian polibag itu dengan tanah humus. Polibag jangan diisi penuh, melainkan sisakan 2 cm untuk memudahkan penyiraman.
Siram polibag dengan air secukupnya sehingga tanah menjadi lembut dan siap ditanami.
Lalu tanamlah benih sawit dengan posisi tidur, tunas ke atas dan akar ke bawah. Jika akar terlalu panjang, potong dengan gunting tajam. Sisakan 2-3 cm. Seperempat bagian biji harus kelihatan, alias jangan dibenam habis.
Siramlah setiap sore. Jika polibag tidak diisi dengan pupuk kandang, maka campurkan sampai benar-benar larut segenggam pupuk urea dan kcl kedalam setiap air satu gembor/emrat ukuran 10 liter. Jadi, urea setengah genggam dan kcl setengah genggam. Lakukan seminggu sekali. Setelah satu bulan, penahan panas dikurangi secara bertahap. Penahan panas ini harus sudah habis pada umur tiga bulan atau ketika bebi siap dipindahkan ke polibag besar. Ingat, jangan membuat bebi ditempat teduh, karena nanti ia akan stress saat dipindahkan ke tempat yang terkena panas.
Jika ada tanah yang menutupi pangkal batang bebi, maka harus diangkat/dibersihkan. Pangkal batang bebi ini biasa disebut bongkot. Jadi level tanah adalah di antara bongkot dengan akar.
Bebi yang sehat adalah yang bongkotnya besar dan daunnya sudah empat helai ( pucuknya tidak dihitung ) pada umur tiga bulan. Warna daunnya hijau pekat dan bebas bolong. Postur pohonnya pendek dan jarak antara pangkal pelepah daun adalah rapat serta pelepah dalam keadaan membuka.
Penggunaan insektisida dapat diperlakukan bila terdapat serangan penggerek daun.
Bebi ini tidak tahan terhadap rendaman banjir. Bebi yang sudah menguning karena terendam air tidak boleh dipakai lagi.
Demikianlah cara membuat bibit sawit kecil atau bebi.


READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN UMUR 10 BULAN TINGGI 60 CM HARGA RP.6.000/BATANG
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
BIJI AREN UNTUK BIBIT RP.600/BUTIR. 
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.
.

Cara Membuat Bibit Sawit Besar Siap Tanam



Lahan bibit sawit besar tidak perlu dibuatkan penahan panas. Isilah tanah bercampur pupuk kandang setengah bagian polibag besar. Ukuran polibag disesuaikan dengan kebutuhan. Polibag yang besar akan dibutuhkan bila bibit besar akan dibuat sampai usia dua tahun. Atau akan ditanam di lahan rawa atau gambut. Begitu juga bila bibit akan ditanam di lahan yang ada hama tikusnya. Bibit sawit yang berumur dua tahun akan jauh lebih tahan serangan tikus, karena pangkal batangnya sudah lebih keras.

Adapun jarak antar polibag adalah 80cmx80cm. Jadi, dalam satu rante lahan, ada 625 pohon. Namun jika bibit sawit ini akan ditanam pada usia lebih dari satu tahun sampai dua tahun, maka jarak polibag adalah 1mx1m, sehingga dalam satu rante tanah akan berisi 400 pohon. Setelah polibag disusun di lapangan, lalu disiram secukupnya agar tanahnya lembut. Kemudian belah plastik polibag kecil, lepaskan dari tanahnya, dan masukkan ke dalam tanah di polibag besar yang sudah dilubangi dengan kayu bulat. Maksudnya, tanah dalam polibag besar tadi ditugal perlahan sedalam tinggi tanah polibag kecil, dengan kayu bulat agak runcing sebesar polibag kecil, sehingga bebi mudah didudukkan. Usahakan posisi pohon benar-benar tegak. Adapun level tanah adalah sama dengan level tanah pada penanaman bibit sawit kecil, yaitu antara akar dan bongkot bibit sawit.

Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap sore hari sebanyak setengah liter air per pohon, bila tidak ada hujan yang cukup. Pemupukan dengan pupuk kimia dapat dilakukan satu bulan kemudian. Anda dapat menggunakan pupuk NPK mutiara atau pun campuran urea, tsp dan kcl. Adapun mengenai pemupukan ini, akan kami tulis dalam tulisan selanjutnya. Letakkan pupuk dalam polibag sejauh mungkin dari bongkot, untuk menghindari sifat panas pupuk terhadap pohon. Jumlah pupuk sesuaikan dengan pertumbuhan dan kondisi bibit. Tetapi memupuk berdikit-dikit dua minggu sekali adalah dianjurkan.

Bibit besar ini lebih tahan banjir, sehingga ia bisa pulih bila sempat terendam air. Dan bibit yang sudah pulih ini boleh dipakai.

Biasanya, hampir tidak ada hama yang menyerang bibit besar ini, namun jika ada serangan ulat penggerek, maka penyemprotan dengan insektisida dapat dilakukan. Adapun jenis insektisida disesuaikan dengan jenis hama penyerang. Keterangan lengkap tentang pemberantasan hama pada tanaman sawit akan kami tulis terpisah. Insya Allah Ta’ala.

Bila ada serangan tikus, maka bersihkan lahan dan kelilingi dengan pagar plastik. Plastik harus selalu dalam keadaan tegang, sebab bila kendur, maka gigi tikus dapat menjangkaunya.

Memilih bibit besar yang baik : bibit yang baik ciri-cirinya sama dengan ciri bebi yang baik. Hanya harus diingat, nanti akan ada beberapa pohon yang besar dan tingginya jauh melebihi kawan-kawannya. Biasanya yang ini adalah sawit jantan. Tanamlah bibit jantan ini nanti satu pohon dalam setiap hektarnya. Sedangkan sawit betina biasanya ada sulur pada ujung daunnya. Daun yang mempunyai sulur ini adalah daun paling ujung pelepah. Sulur adalah ujung daun yang berbentuk halus seperti lidi, memanjang sampai sekira setengah meter. Bibit yang ini hampir dipastikan adalah betina. Namun, bukan berarti yang tak bersulur adalah bukan betina.
Biasanya, bibit yang terletak dipinggiran lahan, nanti akan lebih pendek dari pada bibit yang ada di tengah. Ini adalah alami, sesuai dengan pola pencahayaan.

Demikianlah cara membuat bibit sawit besar siap tanam.  Semoga bermanfaat.
Salam tani.


READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.

BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 
 

Pengendalian Hama pada Tanaman Kelapa Sawit (Part 1)




Adapun hama/penyakit pada tanaman sawit diantaranya :
Ulat Kantong dan Ulat Api ( Setora Nitens )
Beberapa jenis hama ulat kantong yang cukup potensial menyebabkan kerusakan pada tanaman kelapasawit adalah ulat kantong Clania sp.Dari pengamatan pada arel perkebunan tanaman kelapa sawit pada kawasan konservasi di perkebunan ditemukan beberapa jenis hama ulat kantong yang menyerang tanaman kelapa sawit baik di pembibitan maupun di lapangan, yaitu ulat kantong Metisa plana, Mahasena corbetti, Cremastopsyche pendula, Brachycyttarus griseus, Manatha albipes, Amatissa sp. Dan Cryptothelea cardiophaga. Jenis paling dominan yang ditemukan di lapangan baik populasi maupun kerusakannya adalah Metisa plana dan Mahasena corbetti.
Ciri-ciri penyerangan ulat kantong adalah daun akan melidi dan dapat menurunkan jumlah janjangan, dan dibutuhkan waktu yang lama  untuk normal kembali. Hama harus dimonitor dengan sungguh-sungguh dan segera dikendalikan jika telah sampai fase serangan tingkat sedang. Serangan tingkat sedang adalah apabila telah didapati lebih dari sepuluh (10) ekor ulat kantong dalam setiap pelepah. Serangan ulat kantong ditandai dengan kenampakan tanaman tajuk tanaman yang kering seperti terbakar. Basri (1993) menunjukkan bahwa kehilangan daun dapat mencapai 46,6%. Tanaman pada semua umur rentan terhadap serangan ulat kantong, tetapi lebih cenderung berbahaya terjadi pada tanaman dengan umur lebih dari 8 tahun. Keadaan ini mungkin ditimbulkan dari kemudahan penyebaran ulat kantong pada tanaman yang lebih tua karena antar pelepah daun saling bersinggungan.
Saat ini, cara yang dianggap paling efektif mengendalikan serangan ulat kantong adalah dengan cara injeksi batang menggunakan insektisida Manuver 400 WSC, produksi PT.Biotis Agrindo. Cara ini lebih berhasil karena cara penyemprotan dengan racun kontak seperti Decis atau Matador kurang memberikan hasil yang baik, sebab ulat kantong pada siang hari bersembunyi di dalam kantongnya yang kedap air. Cara kerja Manuver 400 WSC adalah dengan membuat rasa daun kelapa sawit menjadi pahit sehingga ulat tidak mau memakannya. Selain itu, Manuver adalah insektisida pengganti Monocrotophos dan methamidophos yang sekarang dilarang penggunaanya karena bersifat terlalu beracun bagi lingkungan, termasuk manusia dan hewan lain. Selain itu, perlakuan dengan Manuver 400 WSC ini juga akan mengendalikan hama ulat api atau ulat setora nitens.
Kelebihan lainnya, insektisida ini lebih aman terhadap hewan atau serangga lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman sawit, seperti serangga pembantu penyerbukan, misalnya. Sehingga penyerbukan bisa tetap berlangsung sempurna, yakni melalui bantuan angin dan serangga.
Demikianlah paparan singkat mengenai cara pengendalian hama ulat kantong dan ulat api pada tanaman kelapa sawit.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.800/BUTIR KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
KECAMBAH DAN BIBIT AREN RP. 3.000/POKOK (UMUR 9 BULAN DAN 1 TAHUN).
HP.0813 7000 8997
Ini nomor HP baru saya. Nomor lama sudah hilang.
Mohon maaf dan terima kasih.
. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.

Bertanam Kelapa Sawit, Tips dan Trik


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/11/2137145p.jpg

Berikut kami berikan beberapa tips dan trik dalam bertanam kelapa sawit. Tips ini dirangkum dari pengalaman penulis selama belajar dan bertanam kelapa sawit.
1.Pada lahan di daerah kering, menanam sawit sebaiknya dengan sistim lembah tangkapan air. Maksudnya tanah digali dahulu berbentuk bulat berdiameter 150 cm sedalam 30 cm, baru ditengahnya digali lagi lubang petak ukuran 50×50x50 cm untuk lubang penanaman bibit. Ini akan sangat membantu asupan air, karena sawit adalah tanaman yang sangat banyak membutuhkan air. Selain itu akan membantu efisiensi pemupukan, karena akan menghidari hanyutnya pupuk dibawa air hujan. Akan tetapi tentu biayanya cukup besar. Namun dalam jangka panjang, perlakuan ini akan jauh lebih menguntungkan.
2.Pada lahan yang ada serangan hama tikusnya, balutlah pangkal pohon sawit yang baru ditanam dengan kawat ram atau kawat kandang ayam setinggi 50 cm. Bagian bawah kawat harus kandas ke tanah. Bisa juga memakai jala bekas. Pembalutan dilakukan dengan tidak terlalu ketat, agar pertumbuhan batang sawit tidak terganggu.
3.Bila ada pohon sawit yang berbuah jarum, atau durinya saja yang banyak namun buahnya kecil, jangan ditebang atau diganti. Kumpulkan sampah daunan kering disekitar pangkal batangnya lalu bakar sampai daun pada pelepah terbawah pohon sedikit layu. Lakukan setiap 20 hari sekali atau setiap pemanenan sawit sekitarnya. Selain itu, buah jarumnya harus tetap dipanen, dibuang. Pelepahnya juga dibersihkan sesuai rotasi pembersihan pelepah sawit lainnya.
Secara perlahan pohon sawit ini akan berubah buahnya menjadi bagus layaknya sawit yang normal.
4.Lahan yang terlalu tinggi kandungan asam dan/atau aluminiumnya (AL), maka dapat dinetralkan dengan menaburkan pupuk abu, atau pupuk Dotani, atau tanah kapur sebanyak 30 kg perpohon. Perlakuan ini juga dapat diterapkan untuk lahan gambut dalam.
5.Ciri sawit jenis dura : sabut buahnya tipis, kernel ( tempurung bijinya ) besar dan tebal. Biji ( intinya ) juga besar atau berjumlah sampai tiga biji dalam satu tempurung atau cangkang. Jenis ini banyak ditanam petani rakyat, karena bobot TBS-nya yang lebih berat. Sebaliknya sawit jenis tenera, sabut kelapanya tebal, kernelnya kecil dan kulit kernelnya tipis. Bobot tbsnya lebih ringan dibanding sawit jenis dura Jenis tenera ini banyak ditanam perkebunan besar karena rendemen atau pesentase CPO nya yang tinggi. Juga kulit bijinya yang tipis dan lunak akan sangat menghemat usia peralatan pabrik kelapa sawit.
6.Jarak tanam pohon sawit sebaiknya tak kurang dari 9×8 meter. Kecuali anda menggunakan bibit sawit unggul pelepah pendek. Sawit unggul pelepah pendek ini memang dapat ditanam lebih rapat dari pada sawit lokal. Dan lebih menguntungkan dalam jangka pendek dan menengah. Tetapi dalam jangka panjang, maka hasilnya akan kalah sedikit dibanding sawit lokal, karena usia sawit lokal yang lebih panjang 3-4 tahun. Selain itu, sawit unggul tandan buahnya akan sedikit mengecil bila sudah berusia di atas 18 tahun dibanding sawit lokal. Dan batang pohon sawit unggul tidaklah sekokoh sawit lokal, sehingga sering patah atau tumbang jika ada angin besar. Ini yang membuat banyak perkebunan besar pohon sawitnya tinggal 60-75 persen saja saat akan peremajaan. Bandingkan dengan sawit lokal yang biasanya bertahan pada kisaran 90 persen pohon masih berdiri. Selain faktor bibit, faktor pemupukan juga ikut menentukan kekokohan pohon. Pupuk yang banyak akan membuat batang dan akar pohon sawit menjadi rapuh. Ciri pohon sawit yang kebanyakan pupuk adalah batangnya gundul, sedikit sekali sisa pangkal pelepah yang masih menempel.
7.Saat ini beberapa perkebunan melakukan planting inter planting saat peremajaan tanaman sawit. Maksudnya, tiga tahun sebelum sawit tua diafkir atau ditumbang, bibit sawit baru berumur dua tahun telah ditanam tepat diantara jarak tanak lama. Setelah tanaman baru berumur tiga tahun, baru sawit lama ditumbang dengan buldozer. Ada juga yang membunuh pohon tua itu dengan racun. Caranya adalah batang pohon sawit tua dibor dengan bor listrik mata panjang sampai pertengahan batangnya, lalu disuntikkan racun ke dalam lubang hasil bor tadi. kemudian lubang ditutup dengan tanah liat. Posisi lubang adalah mengarah ke bawah, sehingga racun tidak tumpah. Jumlah racun berkisar 150 cc.
8.Bibit sawit yang umur dua tahun, sebelum dibawa ke lapangan, dipotong dulu semua pelepahnya setengah, kecuali bagian pucuk. Ini untuk mencegah stress akibat penguapan air pohon yang berlebihan. Ingat, jangan membuang tanah yang ada dalam polibag. Dan polibag harus dibuka sebelum bibit ditanamkan. Hentikan penyiraman bibit dua hari sebelum dipindahkan ke lapangan, guna mencegah pecahnya tanah saat diangkut.
9.Waktu membongkar bibit besar dari tempat tanam pembibitannya, miringkanlah bibit lalu potonglah akarnya yang menembus polibag dengan arit/sabit. Jangan pernah menariknya dengan paksa.
                                                                    ***

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.800/BUTIR KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
KECAMBAH DAN BIBIT AREN RP. 3.000/POKOK (UMUR 9 BULAN DAN 1 TAHUN).
HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 

Kelapa Sawit, Penyakit Busuk Pangkal Batang


Penyakit Busuk Pangkal Batang atau Basal Stem Rot (BSR) adalah suatu penyakit yang paling banyak menyerang tanaman sawit di Indonesia, sehingga menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi petani pekebun dan perusahaan. Ciri tanaman sawit yang terkena BSR ini adalah daun berwarna hijau pucat, janur (daun muda) yang terbentuk sedikit, daun tua menjadi layu dan kemudian patah, serta dari tempat yang terinfeksi mengeluarkan getah.
Penyakit BSR inilah yang biasanya menyebabkan pohon sawit bisa tumbang atau patah batang secara tiba-tiba, seolah tanpa sebab, menimpa orang atau pekerja, sehingga sering dikaitkan dengan takhayul. Sialnya, kepatahan pohon itu sering terjadi saat pekerja sedang memanen TBS dengan cara mengegreknya. Tarikan egrek itu menjadi pemicu tumbangnya pohon, dan biasanya mengarah ke pekerja.
Adapun penyebab BSR ini adalah sejenis jamur mikroskopis yang bernama Ganoderma sp. Ada beberapa varian dari ganoderma sp, diantaaranya adalah : G.applanatum, G.lucidum, G.pseudofferum dan yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah G.boninesse.
Sampai sepuluh tahun yang lalu, belum ditemukan cara yang efektif untuk membasmi jamur ganoderma sp. ini. Dalam berbagai percobaan di laboratorium, hampir semua fungisida kimiawi dapat mengatasi jamur ini, tetapi tidak ketika diterapkan di lapangan.
Adapun perlakuan dengan fungisida sistemik (Tridemorph dan Dazomet) dengan suntikan bertekanan ke arah akar memang mampu membatasi penyebaran, tetapi cara ini sulit diterapkan karena sulit memastikan zat aktif benar-benar langsung diserap akar.
Kemudian dikembangkan pengendalian ganoderma secara biologis, yaitu dengan menumbuhkembangkan musuh alaminya. Adapun musuh alami ganoderma sp. adalah jamur trichoderma sp. Jamur trichoderma sp. ini bersifat tidak merugikan bagi tanaman dan hewan atau manusia, tetapi merupakan predator atau musuh alami ganoderma sp. Bila dilihat dengan mikroskop, trichoderma sp. membelit dan mematikan ganoderma sp. dalam waktu enam hari saja sejak kontak pertama.
Beberapa perusahaan produsen bio pestisida kemudian memproduksi dan memasarkan trichoderma sp. ini. Beberapa merk dagang yang sudah masuk ke Indonesia diantaranya adalah : NaturalGlio produksi NASA, AgenT produksi MOSA, M-Dec produksi MM dan EvaGrow produksi TIENS. Adapun cara pemakaian bio pestisida itu, tentu dapat dibaca pada label atau kemasannya. Penting kami sampaikan, agar para pengguna bio pestisida selalu mematuhi aturan cara pakai yang sudah ditetapkan produsen masing-masing.
Selain dengan menggunakan bio pestisida yang ramah lingkungan, bisa juga dengan cara membuat lingkungan tumbuh ganoderma menjadi tidak sesuai, sehingga jamur ganoderma ini tidak atau sulit berkembang. Pemberian kalsium nitrat (produksi Norsk Hydro, dengan kandungan N 15% dan Ca 19%) dapat menjadi penghalang terhadap serangan penyakit BSR, dimana jamur patogen menjadi melemah secara statis dan pertumbuhannya menurun/melambat.
Beberapa perusahaan besar penanam kelapa sawit ada juga yang menggunakan sistim penanaman lubang dalam lubang untuk mengurangi penyebaran jamur ganoderma ini. Adapun mengenai penanaman dengan sistim lubang dalam lubang ini telah kami tulis dalam tulisan sebelumnya.
Betapapun, pada serangan yang berat, maka pohon harus ditumbang dan dibakar untuk mencegah penularan yang lebih parah.
Demikian kami sampaikan sedikit ulasan tentang penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.
BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP. 0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 

Meremajakan Sawit Tanpa Berhenti Panen TBS




Bagaimana mungkin bisa meremajakan tanaman kelapa sawit tanpa berhenti panen tandan buah segar? Jawabnya : bisa. Caranya, ialah melakukan penanaman bibit kelapa sawit tepat di antara tanaman yang sudah tua dan akan diafkir.

Cara ini banyak dilakukan berbagai perkebunan kelapa sawit skala besar di Sumatera Utara dan daerah lainnya. Tanaman kelapa sawit tua yang tiga tahun lagi akan ditumbang atau dimatikan, terlebih dahulu ditanami bibit kelapa sawit berumur 1,5 tahun sampai 2 tahun tepat di antara tanaman tua.

Jadi, ketika tanaman kelapa sawit tua harus sudah dimusnahkan, tanaman muda sudah mulai berproduksi. Adapun mematikan tanaman tua itu bisa dilakukan dengan dua cara : ditumbang dengan buldozer atau disuntik mati dengan suntik infus bahan racun yang mengandung natrium arsenit (Na3AsO3). Natrium arsenit dapat dibeli di toko pestisida pertanian atau di toko kimia.

Tata cara penggunaan racun ini dapat dibaca pada kemasan masing-masing. Hal penting yang harus di taati adalah : hati-hati menggunakan racun ini, karena daya racunnya sangat tinggi. Dan, pohon yang sudah mendapat aplikasi natrium arsenit ini, tbs-nya tidak lagi boleh dipanen, karena sudah mengandung racun berbahaya.

Secara umum, penggunaan natrium arsenit untuk mematikan tanaman kelapa sawit tua adalah sebagai berikut : lubangi dengan bor batang pokok kelapa sawit sedalam kira-kira jari-jari lingkar batang pokok. Maksudnya, dilubangi sampai pertengahan batang sawit. Lubang ini harus menghadap ke atas. Lalu masukkan 20 cc natrium arsenit, kemudian tutup mulut lubang dengan tanah liat yang pejal agar tidak kemasukan air.

Perlakuan dengan natrium arsenit pada sawit tua ini dilakukan pada saat umur kelapa sawit yang muda sudah mencapai umur 30 bulan atau sudah mulai berproduksi minimal 60%. Pohon sawit yang sudah disuntikkan arsenit akan mati perlahan dan habis luruh dalam masa enam bulan sampai satu tahun. Batang pokok kelapa sawit yang mati ini tidak akan menjadi media tumbuh hama atau jamur penyakit, karena mengandung racun.

Perlu diingat, bahwa perlakuan ini tidak bisa dilakukan pada lahan yang terserang jamur ganoderma ataupun phytium sp. Karena lahan yang terserang jamur patogen berbahaya ini, bila sampai masa peremajaan, harus dibersihkan, dibajak traktor dan dibiarkan terpanggang sinar matahari paling tidak selama tiga bulan. Hal ini harus dilakukan agar jamur patogen mati akibat habitatnya yang tak lagi mendukung.

Pada saat ini hitungan kami menunjukkan bahwa modal harga arsenit untuk aplikasi perpohonnya adalah sekitar rp.6.000.-

Demikianlah kami uraikan sedikit tentang cara meremajakan tanaman kelapa sawit degan sistim tanam sela tanaman, mungkin berguna.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.
BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP. 0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 

Beberapa Penyakit pada Daun Kelapa Sawit


Ada beberapa penyakit yang sering menyerang daun kelapa sawit. Diantaranya adalah :
-Penyakit Bercak Daun ( PBD ).
-Penyakit Busuk Daun Antroksa ( PDA ).
-Penyakit Karat Daun ( PKD ).
-Penyakit Tajuk Daun ( PTD )
-Penyakit Busuk Kuncup (PBK)
1. Penyakit Bercak Daun.
Penyakit bercak daun kelapa sawit disebabkan oleh beberapa spesies jamur, antara lain Curvularia eragrostidis, Curvularia spp., Drechslera halodes, Cochliobolus carbonus, Cochliobolus sp, dan Pestalotiopsis sp. Jamur-jamur tersebut menyebar dengan spora melalui hembusan angin atau percikan air yang mengenai bercak.
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman bibit kelapa sawit yang masih muda. Pemicunya adalah kelembaban udara yang terlalu tinggi, sehingga spora mudah tumbuh berkembang. Selain itu, kurang bersihnya lapangan pembibitan dari gulma juga menjadi pendorong datangnya wabah penyakit ini. Sejenis gulma dari keluarga gramineae merupakan inang sementara yang potensial bagi jamur patogen ini. Karena itu, bersihkanlah lahan pembibitan dan lahan disekitarnya.
Bila aada dijumpai serangan ini pada tanaman sawit anda, maka janganlah menyiram bibit pada daunnya, tetapi usahakan agar langsung ke permukaan tanah dalam polibagnya. Selain itu, kurangi juga volume penyiraman untuk sementara waktu. Bila jarak antar polibag kurang dari 90 cm, maka lakukan penjarangan. Gunting dan bakar daun bibit yang terserang pada tingkat ringan dan sedang. Adapun bibit yang sudah masuk kategori kritis atau terserang berat, maka harus dimusnahkan dengan cara dibakar. Selain itu, bibit-bibit yang terserang harus diisolasi, jangan satukan dengan tanaman lain yang masih sehat.
Aplikasi :
Disemprot dengan fungisida thibenzol, captan atau thiram dengan konsentrasi 0,1-0,2% tiap 10-14 hari.
2.Penyakit busuk Daun Antroksa.
Penyakit busuk daun antroksa umumnya menyerang bibit kelapa sawit yang masih muda. Penyakit antroksa sendiri sebenarnya merupakan sekumpulan nama penyakit atau infeksi pada daun bibit-bibit muda, yang disebabkan oleh 3 jenis jamur patogenik, yaitu Botryodiplodia spp.., Melanconium elaeidis dan Glomerella cingulata. Spora dihasilkan di dalam piknidia atau aservuli, dan menyebar dengan bantuan angin atau percikan air siraman atau hujan Penyakit ini telah dilaporkan terdapat di berbagai perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Gejala.
Terutama menyerang bibit pada umur 2-3 bulan. Kadang-kadang dijumpai bersamaan dengan gejala transplanting shock (cekaman pindah tanam). Gejala biasanya dijumpai pada bagian tengah atau ujung daun, berupa bintik terang yang selanjutnya melebar dan menjadi kuning dan coklat gelap. Jaringan sakit selanjutnya nekrosis, bercak meluas dengan batas antara bercak dengan jaringan sehat berwarna kuning.Bercak kadangkala memanjang sejajar tulang daun.
Adapun faktor pendorong terjadinya serangan PDA ini adalah sama dengan faktor pendorong pada serangan PBD. Karenanya, selain pembersihanan lahan, penjarangan, pemangkasan, pengisolasian dan pemusnahan bibit yang sudah kolaps, lakukan juga pengurangan teduhan di atas pembibitan. Cahaya matahari bisa membantu mengurangi kecepatan pertumbuhan jamur patogen.
Lakukan penyemprotan dengan fungisida ziram, thiram, captan, cuman atau triadimenol dengan konsentrasi 0,1-0,2% dengan pusingan 7-10 hari, atau dengan thibenzol dengan konsentrasi 0,1% dengan pusingan 10-14 hari.
3.Penyakit Karat Daun.
Penyakit karat daun ini biasanya menyerang tanaman yang sudah mulai berproduksi sampai tanaman yg sudah tua. Penyakit karat daun disebabkan oleh alga Cephaleuros virescen. Gejala penyakit berupa pembentukan karat berwarna kemerahan pada pelepah-pelepah tua (bagian bawah). Ini membuat seluruh daun pada pelepah-pelepah bawah menjadi kering lalu mati.
Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan diantaranya:
Melakukan penunasan pelepah bawah secara teratur.
Melakukan penyemprotan dengan fungisida tembaga, sperti dengan Kurproxat 345SC (produksi Nufarm Indonesia) atau bubur Bordeaux, C.O.C., dan Cobox. b. dengan dosis 2,5- 5 gram / 2 liter air dengan interval penyemprotan satu minggu.
4.Penyakit Tajuk Daun ( Crown Disease )
Gejala serangan :
Helai daun bagian tengah pelepah berukuran kecil-kecil dan sobek.
Penyebab:
Sifat genetik yang diturunkan dari tanaman induk.
Cara pengendalian : Melakukan seleksi terhadap tanaman induk yang bersifat karier penyakit ini. Artinya, pohon yang mengalami penyakit ini tidak boleh dijadikan indukan.
Sampai saat ini belum ditemukan cara efektif untuk mengatasi penyakit ini. Penyakit ini termasuk ‘cacat bawaan’.
busuk
5. Penyakit Busuk Kuncup (Spear rot)
Gejala serangan:
Jaringan pada kuncup (spear) membusuk dan berwarna kecokelatan.
Penyebab : jamur Marasmius palmavirus.
Sampai saat ini belum ditemukan fungisida atau biopestisida lain yang dapat mengendalikan jamur marasmus palmavirus ini.
Namun penggunaan fungisida dan bakterisida dapat dicoba.
Cara pengendalian : Memotong bagian kuncup yang terserang.
Demikianlah beberapa penyakit yang menyerang daun kelapa sawit dan penanganannya kami paparkan, semoga bermanfaat.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR

KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.

BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.

BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.

 HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.  .

Cara Pemupukan Sawit, Anti Defisiensi


 Memupuk tanaman kelapa sawit tidaklah bisa asal-asalan. Misalnya memupuk setahun sekali atau setahun dua kali dengan urea dan TSP saja. Padahal, tanaman sawit, seperti tanaman perkebunan lain umumnya, membutuhkan lebih dari sekedar unsur nitrogen dan phosfat.
Bagaimana mengetahui sebenarnya tanaman sawit kita membutuhkan pupuk apa? Berikut kami uraikan cara mengetahui ciri kukurangan unsur hara pada tanaman kelapa sawit.
1.Kekurangan unsur nitrogen.
Ciri-ciri : daun muda pucat dan bila dilihat dari bawah pada siang hari daunnya seperti transparan atau tembus cahaya.
Solusi : pemupukan dengan urea atau ZA.
2.Kekurangan unsur magnesium.
Ciri-ciri : Gejala yang di timbukan kelapa sawit yang kekurangan unsur hara magnesium adalah daun yang menguning dan akhirnya gosong seperti terbakar mulai dari tepi anak daun.
Solusi : pemupukan dengan Dolomit atau Kieserite.
3.Kekurangan unsur phosfat.
Ciri-ciri : gejala kekurangan unsur hara Phosfat pada tanaman kelapa sawit di tunjukkan dengan gejala batang yang meruncing dan pelepah yang berwarna kemerahan. Selain itu juga sering ditunjukkan dengan gulma (rumput-rumputan) di sekitar tanaman kelapa sawit memiliki daun berwarna ungu.
Solusi : pemupukan dengan TSP atau RP.
4.Kekurangan unsur hara kalium.
Ciri-ciri : gejala kekurangan unsur hara kalium adalah pada daun tua kelihatan bintik - bintik merah seperti orang panuan dan kalau gejala sudah berat maka bercak tersebut akan membesar dan merata pada daun kelapa sawit.
Solusi : pemupukan dengan MOP atau KCL.
5.Kekurangan unsur boron.
Ciri-ciri : gejala sawit yang kekurangan unsur hara boron di tunjukkan melalui daun yang keriting dan kadang ujung anak daun melipat seperti mata pancing.
Solusi : pemupukan dengan puput borate atau HGFB.
Adapun jumlah pupuk yang harus diberikan berikut jadwal tepatnya, Insya Allah akan kami tulis pada kesempatan berikutnya. Ingat, cara, jumlah dan jadwal pemupukan yang tidak tepat akan sangat merugikan petani. Contoh : memupuk pada musim hujan, memupuk degan sistim tebar pada tanah miring atau mencampur pupuk yang punya sifat berlawanan. Karenanya, silahkan ikuti tulisan kami selanjutnya dan sebelumnya di kanal Agrobisnis ini. Bila ada yang kurang jelas, silahkan kirim sms. Kami bahagia bisa belajar dan berbagi dengan para peminat pertanian kelapa sawit.
Penulis adalah staf pada UKM Tani Muda yang memproduksi dan memasarkan kecambah bibit sawit non sertifikat. Bila ada yang membutuhkan, kami bersedia membantu pengadaannya.
Salam tani.

 READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR

KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.

BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.

BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.

 HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.  

Hama Tanaman Kelapa Sawit, Pengenalan dan Pengendalian


Setelah sebelumnya kita membahas masalah cara mengendalikan serangan hama ulat kantung (clania sp, Metisa plana, Mahasena corbetti dan Crematosphisa pendula) dan ulat api (Setora nitens, Darna trima dan Ploneta diducta) pada tanaman kelapa sawit, kini kita lanjutkan dengan pembahasan tentang pengendalian hama berikutnya.

Hama-hama itu antara lain adalah :
1. Nematoda
Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus) adalah sejenis hewan renik atau bakteri.
Ciri-ciri pohon sawit yang diserang oleh nematoda ini adalah :
1. Daun yang terserang jadi menggulung dan tumbuh tegak, tidak membuka seperti umumnya.
2.Warna daun berubah menjadi menguning dan selanjutnya mati dan mengering.
3.Tandan buah tidak membuka lalu membusuk sehingga tidak menghasilkan buah
4.Bila batang pokok dipotong, maka akan ditemukan garis melingkar seperti cincin berwarna merah atau kemerahan/red ring.
Cara pengendalian:
- Pohon yang terserang dibongkar dan selanjutnya dibakar
- Tanaman dimatikan dengan racun natrium arsenit. Caranya, lubangi, dengan bor, batang pokok sawit sedalam 30 cm. Lubangnya miring ke atas. Lalu masukkan 20cc Natrium Arsenit, dan tutup mulut lubang dengan tanah liat yang pejal.
Perlakuan dengan natrium arsenit ini juga diterapkan pada proses mematikan pohon sawit tua yang akan diremajakan.
Sampai saat penulis belum menemukan keterangan tentang pestisida cq bakterisida untuk mengendalikan hama Bakteri Nematoda ini. Beberapa instansi besar yang berwenang dalam masalah pertanian, seperti IPB, Faperta USU, PPKS dan lainnya hanya mengeluarkan keterangan pengendalian seperti di atas.
Dan memang, serangan nematoda ini belum ada ditemukan di Indonesia, sampai Maret 2013. Pertanian kelapa sawit yang terserang adalah di Negara Kolombia dan Venezuela.

2. Tungau merah (Oligonychus sp.)
Tungau merah adalah sejenis hama pathogen yang menyerang bagian akar pohon kelapa sawit. Ukuran tubuh tugau ini cukup kecil, hingga bila ingin melihatnya, sebaiknya menggunakan loupe, atau lup atau kaca pembesar.
Gejala serangan :
Daun kelapa sawit yang diserang akan berubah warnanya menjadi berwarna perunggu mengkilat (bronz).
Cara pengendalian tungau merah :
Pengaplikasian akasirida (akarisida adalah pestisida yang diaplikasikan pada hama atau penyakit yang menyerang akar pohon) yang mengandung bahan aktif tetradifon 75,2 g/l.
Cara menggunakannya adalah dengan penyemprotan menggunakan knapsack sprayer atau alat lainnya. Adapun merk dagang akarisida yang beredar di took pertanian misalnya Tedion 75EC. Ikutilah petunjuk pemakaian yg tertera pada kemasan, karena akarisida ini termasuk jenis yang memiliki daya racun tinggi, hingga berbahaya bagi hewan dan manusia.

3. Hama Pimelephila ghesquierei.
Gejala serangan :
Serangan menyebabkan lubang pada daun muda sehingga daun banyak yang patah.
Cara pengendalian :
Pada serangan ringan yang ditandai dengan pelepah yang diserang tidak lebih dari dua pelepah perpohon, dapat diatasi dengan memotong bagian yang terserang. Namun jika ada serangan berat sebaiknya dilakukan aplikasi insektisida yang mengandung bahan aktif parathion 0,02%.
Adapun merk dagang insektisida yang mengandung parathion ini antara lain : Parathion5, Ethion 50%EC dan Methyl Parathion 2%DP.

4. Oryctes rhinoceros (wawung/kumbang tanduk/kumbang badak).
Adapun ciri-ciri atau gejala pohon sawit yang terserang hama ini adalah :
Daun muda yang belum membuka (biasa disebut pupus/janur) dan pada pangkal daun berlubang-lubang karena dimakan oleh kumbang ini.
Cara pengendalian biologis sebenarnya adalah cara yang paling baik untuk mengatasai kumbang ini, karena tidak menyebabkan pencemaran, dan tidak perlu dilakukan berulang kali. Misalnya dengan menggunakan parasit kumbang, seperti jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.  Betapapun, penggunaan virus Baculovirus oryctes sebagai predator kumbang tanduk haruslah dilakukan oleh orang yang sudah terlatih dengan baik.
Selain itu, bisa juga dengan melepaskan predator kumbang, seperti tokek, ular dan burung.
Adapun pengendalian hama kumbang dengan terapan pestisida, dalam hal ini insektisida, bisa dengan menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran. Karbofuran 1 persen ini dicampur dengan sekam padi atau serbuk gergajian kemudian ditaburkan ke dalam 6-8 ketiak pelepah daun yang paling atas. Interval penaburan dilakukan setiap dua bulan hingga gejala serangan tidak terlihat lagi
Adapun merk dagang insektisida pengendali kumbang badak lain yang dijual dipasaran diantaranya Marshall 5G, insektisida berbahan aktif Karbosulfan 5 % W/W berbentuk butiran berwarna biru tua. Sangat Efektif mengendalikan kumbang Badak (Oryctes Rhinoceros) pada tanaman Kelapa Sawit.
Bisa juga memakai Marshall 200EC, insektisida berbahan aktif Karbosulfan 200 gr/lt T berbentuk pekatan kuning muda jernih yang dapat diemulsikan dalam air. Sangat Efektif mengendalikan kumbang Apogonia dan ulat kantong (Metisa plana) pada tanaman Kelapa Sawit.
5. Ngengat Tirathaba mundella
Tirathaba mundella awalnya berbentuk mirip kupu-kupu berwarna kelabu dengan empat sayap. Ia kemudian bertelur pada tandan buah yang telah terlalu matang atau pun buah yang telah busuk. Oleh karena itu, tidak boleh meninggalkan TBS busuk di lahan penanaman kelapa sawit, karena juga bisa menjadi media tumbuh kembang hama ngengat tirathaba ini.
Pengendalian : Ulat Tirathaba dapat dikendalikan dengan racun kontak Dipterex atau Thiodan. Thiodan sendiri juga terkenal sebagai racun tikus atau masuk golongan rottensida.
Adapun cara aplikasinya adalah sebagai berikut : setengah kilogram Dipterex atau Thiodan dilarutkan dalam air sebanyak 360 liter air dan diaduk sampai merata, selanjutnya disemprotkan pada kelapa sawit yang terserang ulat Tirathaba tersebut. Dosis itu diperkirakan cukup untuk sartu hektar tanaman kelapa sawit. Penyemprotan diulang pada tigapuluh hari berikutnya bila masih ditemukan serangan yang berarti.
Demikianlah kami uraikan sebahagian keterangan tentang hama pada tanaman sawit berikut cara pengendaliannya. Pada kesempatan mendatang akan kami coba untuk menuliskan paparan tentang hama-hama sawit lainnya.

Salam tani.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR KECAMBAH,
BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK,
UMUR 2 BULAN SIAP KIRIM RP.1.500/BATANG.

 HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.

Pabrik Kelapa Sawit Mini, Tinjauan Awal

                                                             
Makin meluasnya lahan penanaman kelapa sawit di Indonesia namun tidak atau belum diiringi dengan pendirian pabrik pengolah produk kelapa sawit yang cukup, membuat usaha mendirikan dan menjalankan pabrik kelapa sawit mini (selanjutnya ditulis PKSM) menjadi usaha yang sangat potensial.
Saat ini, banyak petani dan bahkan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengalami kesulitan mengolah tandan buah segar (selanjutnya disebut TBS) kelapa sawitnya pada musim panen raya dan saat musim penghujan. Sarana transportasi yang kurang baik dan jauhnya jarak antara perkebunan dengan PKS membuat banyak TBS yang tidak dapat diolah tepat waktu. TBS sendiri hanya punya waktu lima hari harus dipanen bila sudah gugur 6 buah berondolannya, dan setelah dipanen, hanya punya waktu tunggu 24 jam untuk diolah di PKS. Bila jadwal ini dilewati, maka mutu dan rendemen CPO dalam TBS akan mengalami penurunan yang signifikan.
Secara singkat dapat kami gambarkan bahwa saat ini di Indonesia produksi TBS jauh melebihi kapasitas produksi PKS yang ada. Ini belum lagi jika PKS besar mengalami kerusakan, boiler meledak misalnya. Perbaikan kerusakan berat seperti itu bisa berbulan-bulan lamanya. Dapat dibayangkan akibatnya bagi petani yang jauh dari PKS lain.
Selain itu, hitungan potensi ekonomi lainnya adalah selisih harga antara TBS dengan CPO sebagai bahan produk awal PKS yang cukup besar, juga membuat usaha membuat PKSM ini menjadi sangat menguntungkan. Menurut pengalaman penulis yang pernah 5 tahun bekerja di pabrik penggilingan padi, 4 tahun dipabrik pengolahan minyak makan dari kopra dan 6 tahun di PKS, secara kasar keuntungan bersih perusahaan itu adalah semua nilai hasil sampingannya. Hasil penjualan produk utama telah cukup untuk membiayai termin pengembalian modal (pay back period), gaji pekerja, perawatan mesin dan peralatan, sumber energi, dan biaya produksi lainnya.
Pada pabrik penggilingan padi misalnya, penjualan beras sudah cukup membiayai modal membeli bahan, pengembalian modal bertahap dan ongkos produksi, sementara penjualan dedak adalah keuntungan perusahaan. Dari mengeringkan dan menggiling 20 ton gabah kering panen kw 1, didapat 12 ton beras dan 2 ton dedak halus bercampur bekatul. Penjualan 2 ton bekatul setiap hari ini uangnya bukanlah sedikit. 2000 kg x 2000 rupiah = 4 juta rupiah perhari !
Demikian juga pada PKS mini. Penjualan CPO seharusnya sudah cukup membiayai pembelian TBS, pengembalian modal bertahap dan ongkos produksi lainnya. Sedangkan penjualan minyak inti (PKO) dan ampas yang dijadikan bahan baku pakan ternak, adalah keuntungan bersih perusahaan.
Namun tentu saja menurut ilmu ekonomi hitungannya tidaklah sesederhana itu. Adapun perhitungan untuk mendirikan dan menjalankan PKS mini secara ekonomi dalam skala makro adalah sbb:
1.1 unit (1u) digester
2.1u mesin thereser
3.1u boiler kap.600kg uap/jam.
4.1u fruit elevator.
5.1u sterilizer untuk kap.1.000 kg TBS/jam.
6.1u tangki klarifikasi.
7.1u vibrating screen.
8.1u tangki awal minyak mentah dengan pompa.
9. 1u penangkap pasir.
10.1u mesin press mini kap. 1000 kg TBS/jam.
11.1u tangki CPO akhir kap.27 ton.
12.1u genset 80 KVA.
13.1u nut bin/nut conveyor.
14.1u cake breaker conveyor.
15.1u pemisah fiber.
16.1u ripple mill kap. 5 kwintal biji/jam.
17. paket pipa dan katup.
18. paket instalasi kelistrikan, dan
19.paket pemasangan, uji coba dan pelatihan karyawan.
Modal kembali sekitar 3 tahun, dan jumlah karyawan 6-7 orang dalam satu shift.
Paket ini adalah untuk satu unit PKS mini kapasitas 1 ton perjam atau 22 ton per hari. Setiap satu hari dianggap ada perbaikan yang memakan waktu 2 jam.
Biaya total diperkirakan sebesar rp.8,5M.
Kemahalan?
Bisa anda coba membangun PKSM dengan spesifkasi PKSM kap. 200 kg perjam yang modal awalnya sekira Rp.2M.
Unit pengolahan PKSM ini hanya terdiri dari boiler , sterilizer, thresher , screw press , clarification tank , digester, fruit elevator, ripple mill, fibrating screen, dan tangki penampungan kap.5 ton.
Modal kembali sekitar 3 tahun, dan jumlah karyawan 2-3 orang dalam satu shift.

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR
KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
BIBIT AREN UMUR 9 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.
BIBIT AREN UMUR 5 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 2.500/POKOK.
 HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI.  .