Cara Mudah Membuat Bibit Kelapa Sawit
oleh : Muhammad Isnaini alias Bang Pilot.
UKM Tani Muda
Kapan saat paling tepat untuk membuat bibit kelapa sawit?
Tergantung Anda (petani penangkar) mulai dari mana. Jika
dimulai dari kecambah, maka saat yang tepat adalah awal musim kemarau. Dan jika
dimulai dari anak sawit umur 3 bulan (baby sawit), maka saat yang tepat adalah
pada pertengahan musim kemarau.
Kendala utama membuat bibit kelapa sawit siap tanam adalah
besarnya konsumsi air agar bibit tumbuh dengan baik. Satu pokok bibit sawit
yang sudah ditanam dipolibag besar, rata-rata membutuhkan air satu liter setiap
harinya.
Karena itu, perlu disiasati agar kebutuhan bibit sawit akan
air ini dapat terpenuhi, namun petani penangkar tak terlalu diberatkan dalam
hal penyiraman bibit.
Pembuatan bibit sawit ada dua tahap. Tahap pertama adalah
tahap pembesaran kecambah hingga berumur 3-3,5 bulan. Pada tahap ini, kecambah
dibesarkan di dalam polibag ukuran 10-15 cm atau 12-17 cm. Kecambah sawit yang
ditanamkan adalah yang sudah nampak jelas mana bagian akar dan mana bagian
tunasnya. Jika kecambah sawit yang anda beli belum semuanya menunjukkan tanda
tersebut, maka percikkan air pada kecambah itu hingga lembab merata, lalu
simpan dalam tempat kedap udara, misalnya plastik gula. Simpan ditempat yang
terang namun tak kena sinar matahari langsung. Biasanya dalam waktu 3-4 hari,
mata tunas akan tumbuh hingga kelihatan jelas mana bagian akar dan mana bagian
tunasnya. Menanam kecambah tidak boleh terbalik.
Cara membuat baby sawit :
Siram tanah dalam polibag kecil itu hingga basah, lalu
tanamkan kecambah sawit hingga bijinya tenggelam sekitar setengah cm. Susun
polibag 15 polibag sebaris, panjang kolom barisan tergantung selera. Buat gang
selebar 30 cm untuk jalan bagi pekerja. Jangan lupa pasang paranet 50% atau
jaring penahan panas diatasnya.
Pemupukan dengan NPK interval seminggu, dimulai pada umur 20
hari. Larutkan dua genggam besar NPK ke dalam 10 liter air, lalu siramkan
kepada 300 polibag bibit. Bilas lima
menit kemudian.
Bila ada serangan jamur, atasi dengan fungisida semisal
Dithane45 atau Bayleton. Untuk mengendalikan serangan hama, bisa disemprot dengan insektisida
Matador atau Decis.
Sebenarnya, ada cara lain yang lumayan ekstrim, namun sangat
menghemat biaya, tenaga dan waktu.
Kecambah tidak ditanam di polibag kecil, tetapi langsung disemai di tanah
gembur yang sudah dicangkul cukup dalam. Lebar bedengan 120 cm dan panjangnya
sesuai kebutuhan atau sesuai ukuran tanah. Jarak tanam 5 x 5 cm atau 6 x 5 cm. Siram
setiap sore kecuali ada hujan. Pasang paranet 50% di atasnya.
Setelah berumur tiga bulan atau setelah berdaun empat helai,
siram persemaian dengan air yang banyak. Dua jam kemudian tanah persemaian
dibongkar, bibit diangkat lalu segera ditanamkan ke polibag besar ukuran 30 x
35 cm. Jika ikut ukuran standart perkebunan, maka ukuran polibag adalah 40 x 45
cm. Namun polibag sebesar ini akan menjadi kendala jika bibit kelak akan
dikirim jauh, karena muatan truk akan menjadi sedikit. Tanamkan hingga bongkot bibit atau batang
terbawah yang menggembung
tertutup tanah. Kelak tanah ini akan menurun levelnya,
hingga bongkot akan kelihatan tepat di atas permukaan tanah dalam polibag. Dan baiknya memang begitu.
Polibag besar disusun rapat, sebaris 7 polibag. Jika
sebelumnya menggunakan sistim persemaian, maka sebaiknya pemakaian paranet
tetap dipertahankan, atau susun di tempat teduh. Siram setiap sore.
Pemupukan pertama dengan NPK segenggam setelah umur satu
bulan. Interval satu bulan. Boleh ditambah dengan pukan atau kompos secukupnya.
Tiga bulan kemudian, lakukan penjarangan. Jarak antar polibag
adalah 80 x 80 cm bila bibit akan ditanam pada umur setahun. Bila akan
dibesarkan hingga umur 2 tahun, maka jarak polibag 100 x 100 cm. Bibit umur dua
tahun dibutuhkan pada lahan yang ada serangan babi hutan, landak dan tikus.
Nah, saat penjarangan ini sebaiknya di awal musim hujan.
Saat itu kebutuhan bibit akan air sudah mencapai satu liter perpokok perhari.
jika ada hujan lebat, maka penyiraman dapat ditiadakan selama dua hari.
Biasanya, empat bulan setelah penjarangan, atau tujuh bulan
setelah pemindahan bibit ke polibag besar, akar bibit sawit ini sudah menembus
polibag dan menyatu dengan tanah lahan pembibitan. Artinya, bibit sudah siap
menghadapi musim kemarau. Meskipun penyiraman tetap diperlukan, namun jika ada
kendala, maka bibit tidak akan terlalu stres, karena akarnya sudah bisa mencari
air dari tanah lahan pembibitan.
Bibit sawit yang sudah berumur sepuluh bulan terhitung sejak
saat dipindahkan ke polibag besar, dapat disiram 2 hari sekali saja. Jika ada
hujan lebat, maka penyiraman dapat ditiadakan selama 3-4 hari.
Satu hal yang penting dicatat, sejak mulai pembibitan kecil
hingga besar, jagalah agar bibit dan polibag posisinya tetap tegak lurus. Polibag
yang miring akan membuat bibit tumbuh membengkok, dan ini tak baik.
Tiba saatnya akan dipindahkan ke lapangan atau akan ditanam
ke perkebunan, siram polibag dengan air minimal 1 liter perpokok. Biarkan selama
24 jam. Esok harinya, miringkan polibag lalu potong akar yang keluar polibag
dengan sabit. Bibit sawit jangan disentapkan atau ditarik paksa, karena akan
menyebabkab stres.
Penyusunan bertingkat di atas truk diperbolehkan sampai enam
tingkat. Satu truk Colt Diesel jenis Canter memuat 600 bibit dengan polibag
ukuran 35-40 cm, dan muat 300 bibit dengan polibag ukuran 40-45 cm (muatan
standar). Jika dipaksakan, bisa memuat 1000 dan 500 bibit.
Adapun tingkat keberhasilan pembibitan sawit ini adalah 85%
jika dimulai dari kecambah dan 92% jika dimulai dari baby sawit.
Untuk penyakit-penyakit sawit di pembibitan dan teknis
penanggulangannya, telah kami tuliskan sebelumnya di blog ini. Silahkan
dirunut jika dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar