Rabu, 24 Juli 2013

Budidaya Tanaman Aren atau Enau



Pohon Ini Menghasilkan Rp.30.000/pohon/hari


Namanya pohon arenga pinnata merr. Atau aren, enau, atau bargat.

Nah, kalau anda punya 200 pohon saja, dan 50% berproduksi, berapa penghasilan kotor anda perhari?

Pohon aren ada dua varietas, varietas dalam dan varietas genjah.


No.
Uraian
Aren Dalam
Aren Genjah
 1
Umur mulai berproduksi
8 tahun
7 tahun
 2
Tinggi pohon
12-15 meter
7-9 meter
 3
Diameter batang
60-70 cm
40-55 cm
 4
Masa produksi
8-9 tahun
5-6 tahun
 5
Jumlah tandan selama hidup
18-22 tandan
9-13
 6
Jumlah nira perhari
10-25 liter
6-10 liter
 7
Rendemen
12-14%
10-13%
 8
Harga nira/liter
rp.4.000
rp.4.000











Pohon aren pertumbuhannya tidak sama dengan pohon sawit. Pohon aren tumbuh dulu sampai tinggi puncak, baru kemudian keluar tandan buah (betina). Setelah keluar 3-6 tandan betina, barulah dibawahnya keluar tandan bunga (jantan). Bila aren sudah keluar tandan betina, maka berarti ia sudah tidak tumbuh lagi secara vegetatif. Bahkan, pelepah daunnya pun tidak akan bertambah lagi. STOP sudah.

* Tips : Jangan potong pelepah daun aren yang pohonnya sudah mengeluarkan tandan, untuk alasan apapun. Minimal harus ada 10 pelepah aren dalam satu pohon. Makin sedikit pelepah daun, makin sedikit air niranya.

Pohon aren yang sudah keluar tandan ini, cuma akan tumbuh secara generatif, yakni berbuah dan berbunga. Tandan buah dan bunganya tumbuh dimulai dari pelepah atas, lalu turun ke bawah, dan terakhir tandan akan tumbuh dari celah bekas pelepah daun yang paling bawah, dekat dengan tanah. Setelah itu, maka pohon pun akan mati otomatis secara perlahan.

* Tips : Bersihkan ijuk yang menyelimuti batang pohon aren bila tandannya sudah keluar. Ijuk yang tebal akan mencegah keluarnya tandan jantan yang akan disadap untuk diambil niranya.

Kami ulangi, bila sudah sampai puncak pertumbuhan vegetatif, maka aren akan mengeluarkan tandan betina, yang kemudian menjadi buah. Buah aren bisa diolah menjadi kolang-kaling alias bargat. Satu tandan buah aren bisa menghasilkan kolang-kaling s.d 50 kg. Jumlah tandan betina ini antara 3-6 tandan per pohon.

Orang tua dulu umumnya tidak mau menyadap tandan betina ini, berdasarkan kearifan lokal. Padahal bila disadap, air niranya akan keluar jugam meski tidaklah sebanyak air nira yang akan keluar dari tandan jantan. Tetapi kami menduga, ada juga hubungan antara keluarnya tandan jantan dengan adanya tandan betina atau tandan buah di atasnya. Karena itu kami sarankan, jika mau disadap juga, mulailah menyadap tandan aren betina pada tandan ke dua. Artinya, tandan pertama dibiarkan menjadi buah, lalu dituakan untuk bibit, apabila nira dari pohon itu ternyata cukup banyak.

Buah aren cukup lama untuk menjadi tua, bisa mencapai dua tahun, sehingga tandan jantan sudah keluar sampai yang ke empat atau kelima. Artinya, tandan jantan sudah habis disadap sampai tandan yang kelima, barulah buah aren itu tua dan jatuh dengan sendirinya. Buah aren yang baik untuk bibit, ialah buah yang berasal dari mayang yang bagian luar.

* Tips : gunakan pisau yang luar biasa tajam saat menyadap aren. Pisau yang tumpul akan membuat air nira sedikit dan tandan cepat mati sebelum habis disadap. Jangan pakai pisau sadap untuk keperluan apapun selain untuk menyadap. Jauhkan pisau dari anak-anak, dan terutama dari bumbu dapur.

Penyadap aren harus memiliki jerigen penampung nira dua kali lipat dari jumlah tandan pohon yang disadap. Jerigen harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipakai. Sedapat-dapatnya tutup lubang yang ada saat jerigen menampung nira, agar bakteri yang ada di udara bebas tidak masuk lalu mencemari nira hingga menjadi masam.

* Tips : masukkan 50-60 gram sabut kelapa yang segar ke dalam jerigen penampung nira. Ini akan mengawetkan nira anda dari bakteri selama tiga jam terhitung sejak diturunkan. Bisa juga memakai getah manggis, kulit buah manggis, getah/kayu nangka, serutan buah nangka muda, minyak makan 50 ml dan tumbukan buah kemiri 4 buah, dan beberapa resep lainnya.  Jangan pakai deterjen ! Berbahaya ! Berdosa ente !

Air nira bisa dibuat gula aren, gula semut, alkohol 70% untuk farmasi dan methanol 99,6% (fuel grade). Buat muslim, nira tidak boleh dibuat menjadi Tuak, Sager, Cap Tikus, Arak, dll.

Yang populer saat ini adalah, nira dijual dalam bentuk air nira manis, dicampur dengan es batu. Harganya satu gelas rp.3.000.- Satu liter nira bisa menjadi 5 gelas. Artinya, satu liter nira bisa menghasilkan uang 14.500 rupiah. Yang 500 rupiahnya = biaya es batu.

Es nira itu selain rasanya manis segar, juga sehat, karena GI (Glikemics Index ) nira adalah pada angka 70. Setara dengan angka sehat konsumsi Bandingkan dengan gula putih atau gula produk tebu lainnya yang GI-nya 90.  

Menanam aren tidaklah sulit, sangat mudah malah. Tidak ada trik-trik tertentu. Ia bahkan  tidak memiliki penyakit seperti pada pohon kelapa sawit, misalnya. Dibiarkan hidup alami saja, aren dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan nira yang cukup banyak, apalagi bila dirawat.

Jarak tanam yang kami rekomendasikan adalah 5x10 meter dengan sistim tumpang sari dengan tanaman lain. Jika ditanam  dengan sistim monokultur, aren dapat ditanam dengan jarak 5x6 meter. Ada juga sebagian petani yang menanam dengan jarak 5x5 meter, atau 400 pohon perhektar!

Adapun jenis tanaman yang dapat ditanam di sela penanaman aren, sudah kami tulis sebelumnya.

Hanya saja, aren membutuhkan naungan saat baru ditanam di lapangan. Jika tidak ada naungan, maka gulung lalu ikatlah daun-daun bibit aren dengan tali dari pelepah pisang. Jika tidak ada tali pelepah pisang, maka bisa pakai tali plastik yang sudah dibelah tiga. Biarkan tali-tali itu hancur dengan sendirinya nanti. Ini untuk mencegah penguapan yang berlebihan. Bila hujan jarang turun, maka tanaman baru aren perlu disiram. Karenanya, penanaman aren dianjurkan di awal menuju pertengahan musim penghujan.

Untuk varietas, kami sarankan untuk menanam aren varietas dalam. Memang lebih lama baru berproduksi, 8 tahun, tetapi sekali berproduksi, hasilnya sangat memuaskan. Lagi pula kita kan menanamnya dengan sistim tumpang sari, sehingga masih dapat penghasilan dari ubi, jahe, palawija, cabai, kopi, cengkeh, bibit sawit, dan lain-lain tanaman yang kita usahakan di sela tanaman aren. Percayakah anda jika kami katakan bahwa satu hektar tanaman aren memberikan hasil 12 kali lebih banyak daripada satu hektar tanaman sawit, dalam masa yang sama, yakni 20 tahun?

Perhitungan ekonomis tanaman aren telah kami paparkan dalam tulisan sebelumnya.

*Tips : jika membeli bibit aren via kiriman kilat, hati-hatilah. Ada beberapa produsen bibit yang kurang pandai mengemas bibit, dan gagal menentukan usia bibit yang potensial untuk dikirim jauh, hingga bibit akan mati setelah anda tanam di polibag 4-5 hari kemudian. Meskipun sudah dinaungi dan dijaga kelembabannya pada nisbi 80-85%.

Jadi, jika anda membeli atau membuat sendiri bibit aren, tanamlah dulu  ke polibag besar ukuran 30/40 ( polibag bibit sawit besar). Sepuluh bulan kemudian baru anda tanam ke lapangan. Ciri bibit aren yang sudah siap tanam ke lapangan: daunnya sudah 4-5 helai, tinggi 40-50 cm dengan akar yang sudah cukup banyak. Cara ini jauh lebih baik dibanding anda beli bibit aren siap tanam tapi dikirim tanpa polibag. Pengiriman dengan mengikutkan semua tanah yang ada di dalam polibag memang hampir tidak mungkin dilakukan, karena akan  terlalu berat sehingga ongkos kirim akan menjadi terlalu mahal.



READY STOCK :
BIBIT AREN UMUR 16 BULAN, HARGA RP.10.000/BATANG, TINGGI 100 CM.
BIBIT AREN RP. 4.000/POKOK, TINGGI 40 CM (UMUR 6 BULAN) .
KECAMBAH BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.
HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 


1 komentar:

  1. Sebagai pembanding, lihat tulisan saya yang lain :
    http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/07/31/aren-versus-sawit-577949.html

    Ini adalah perhitungan paling minim dari hasil aren.

    BalasHapus