Jumat, 08 November 2013

Budidaya Singkong Gajah

Budidaya Singkong Gajah

Singkong gajah alias ubi kalimantan adalah varian ketela pohon asli Kalimantan Timur. Ditemukan kembali oleh Prof.Ristono pada tahun 2006 dan mulai dikembangkan pada tahun 2008. Ubi kayu jenis ini adalah ubi kayu konsumsi. Umbinya sangat bagus dijadikan tape, kripik, getuk, opak dan panganan lainnya. Rasanya juga pulen karena mengandung kadar pati yang paling tinggi, mencapai 30% pada umur panen 10-12 bulan.

Sampai saat ini, penyebaran singkong gajah masih belum luas, akibat bibit atau steknya yang masih sedikit.
Padahal, varian ini sangat potensial untuk dibudidayakan, karena mampu menghasilkan singkong segar sampai dengan 200 ton perhektarnya.

Jika harga singkong saat ini di pabrik adalah rp.700/kg singkong segar baru panen, maka uang yang bisa dihasilkan dari bertanam satu hektar tanaman ini adalah 140 juta rupiah. Bila biaya pembelian bibit, sewa tanah, penanaman, pemupukan dan perawatan serta pemanenan dapat ditalangi dengan penjualan bibit/stek ubi kalimantan ini, yang harganya per stek adalah rp.500, maka hasil tadi adalah hasil bersih per sepuluh bulan.

Menanam singkong gajah sama saja seperti menanam ubi kayu jenis lainnya. Hanya saja, ada sebagian orang yang menanam dengan jarak tanam 1 x 1,5 meter. Saya sendiri tetap memakai pola lama, 1x 1 meter.

Yang penting dicatat adalah, jumlah dan jenis pupuknya. 5 ton pupuk kandang dan 500 kg pupuk NPK mutiara diberikan untuk1 ha tanaman ini. Pupuk kandang ditebar setelah tanah ditraktor, sebelum tanam. NPK diberikan 2 kali. 200 kg setelah tanam, dan 300 kg waktu umur 3 bulan. Penyiangan gulma dan lain-lain, sama saja seperti budidaya ubi biasa.  
***

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.900/BUTIR

KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.

BIBIT AREN UMUR 6 BULAN SIAP TANAM RP. 4.000/POKOK.

BIBIT AREN UMUR 2 BULAN ( UNTUK PENGIRIMAN JARAK JAUH ), HANYA RP. 1.500/POKOK.

HP.0813 7000 8997. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar