Minggu, 25 Mei 2014

Budidaya Aren Lengkap





Budidaya Aren Lengkap
oleh : Muhammad Isnaini (Bang Pilot)



Aren (arenga pinnata merr) telah berabad-abad dikenal dan dimanfaatkan oleh umat manusia.  Aren atau enau termasuk tumbuhan suku pinang-pinangan, bersama tumbuhan rumbia, nipah, pinang. nibung, dll.

Aren menghasilkan air nira yang berasal dari mayang atau tandan buahnya yang disadap. Air nira sendiri dapat diolah menjadi gula aren, gula semut, minuman segar, sirup, bio ethanol, methanol, tuak atau sopi. Selain itu, aren juga bisa menghasilkan buah yang biasanya diolah menjadi kolang-kaling atau bargat. Produk lain dari pohon aren adalah ijuk, lidi dan sagu. Kayunya bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan sederhana. Akar dan daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat.

Sayang, sampai saat ini masih sedikit orang yang mau membudidayakan pohon aren. Kebanyakan pohon aren yang ada adalah pohon yang tumbuh liar. Menyebar dengan bantuan air dan hewan musang. Padahal, aren sangatlah ekonomis dan menguntungkan bila dibudidayakan secara intensif.

Orang jarang mau membudidayakan aren karena melihat pohon aren yang tumbuh liar di alam baru bisa berproduksi setelah berumur 10-12 tahun. Padahal bila ditanam dan dirawat dengan baik, aren dapat mulai berproduksi pada umur 6-7 tahun saja.

Secara umum, aren produksi dibagi menjadi tiga jenis. Aren genjah, aren dalam dan aren tinggi. Persilangan aren genjah dengan aren dalam bisa menghasilkan aren sadang. Kekurangan dan kelebihan masing-masing jenis akan penulis paparkan di bawah. Penulis sendiri menanam aren jenis dalam, berdasarkan pertimbangan ekonomis.

Aren dalam mulai berproduksi pada umur 7 tahun, dan bila dikebunkan, maka akan berproduksi merata pada usia 8  tahun. Tinggi batang bersih sekitar 6-8 meter. Diameter batang 40-50 cm. Masa produksi berlangsung selama 7-8 tahun. Setelah itu ia akan mati dengan sendirinya (monocarpic).

Aren genjah mulai berproduksi pada umur sekitar 6 tahun. Tinggi batang bersih sekitar 4-5 meter. Diameter batang 35-45 cm. Masa produksi berlangsung selama 4-5 tahun. Monocarpic juga.

Adapun hasil nira perbatang perhari sadap antara aren dalam dan aren genjah lebih kurang sama saja. Yang membedakan lebih kepada ketinggian titik tumbuh, makin ke arah gunung makin baik.  

Di Tawau, Malaysia, aren telah dikebunkan secara profesional dan menghasilkan methanol, ethanol fuel grade dan alcohol pharmacy grade.

Menurut perhitungan kami, bila dibudidayakan dengan baik, dalam rentang waktu 15 tahun, maka aren dapat menghasilkan uang 5-7 kali lebih banyak dibanding tanaman kelapa sawit atau karet.

Saat berproduksi, satu pohon kelapa sawit akan menghasilkan uang rerata Rp.525/pohon/hari. Sementara itu aren menghasilkan uang rerata Rp.14.700/pohon/hari. Semua angka sudah dipotong biaya panen, namun belum dipotong biaya produksi lain. Untuk sawit dan aren, biaya produksi relatif tak beda jauh. Produksi akhir yang dijual adalah TBS dan nira.

***
Aren dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 3-1700 mdpl. Level idealnya ada di 400-1500 mdpl. Aren akan menghasilkan nira yang banyak di daerah yang siang hari cuaca panas sementara dimalam hari dingin. Selain cuaca, faktor yang mempengaruhi banyaknya air nira adalah perawatan dan pemupukan, salinitas, ketersediaan air tanah, bibit, dan yang paling penting adalah perlakuan manusia. Bila manusia memotong pelepah daun aren terlalu banyak sehingga daun yang tinggal hanya sedikit, maka produksi nira akan merosot tajam.

Berdasarkan wawancara kami dengan enam orang petani penyadap aren di Sumatera Utara, berikut kami simpulkan ciri-ciri pohon aren yang bagus.

1.Batangnya besar.
2.Pelepah daunnya besar.
3.Daunnya berkilat, lebar dan panjang.
4.Akarnya membentuk tunggul, makin tinggi makin baik. Akar serabutnya halus
   dan tunggul akarnya ini lebih besar daripada batangnya.
5.Lengan mayangnya sedang besarnya dan tidak terlalu keras, bentuknya bulat.
6.Buahnya banyak dan besar-besar (>4cm).
7.Ijuknya banyak yang halus, tidak kasar semua.
8.Sejarah penyadapannya bagus.
9.Tinggi batang bersihnya minimal 10 meter. Pohon aren yang pendek akan menghasilkan tandan sadap yang sedikit. Tandan sadap mula-mula tumbuh di bawah tandan buah, lalu tumbuh dibawahnya lagi sejarak 40 cm, dibawahnya lagi 40 cm, lalu aren akan mati otomatis jika tandan sadap sudah ada yang keluar dekat dengan tanah. Itulah sebabnya jika tumbuhan aren tingginya hanya 5 meter, maka tandan sadapnya nanti hanya akan ada sekitar 6-9 tandan saja. 
10.Tumbuh tidak sendirian. Aren yang tumbuh tunggal, putik buahnya diduga tidak mendapatkan polinasi, hingga perkecambahannya akan rendah. 
11.Sejarah penyadapannya bagus dan konstan.

Pohon aren dengan sebelas kriteria di atas adalah pohon yang potensial untuk dijadikan indukan. Yang diambil adalah biji dari buah matang yang berada di bagian luar mayang, atau setengah untaian mayang yang bagian atas. Buah yang berada di bagian dalam mayang, kurang baik dijadikan bakalan benih.

***

Cara membuat bibit aren :
Buah di pohon yang sudah tua dipotong setengah bagian tandan mayangnya yang bagian bawah, lalu dibuang. Buah yang masih tersisa dibiarkan matang lalu jatuh sendiri.

Buah ini dikumpulkan di tempat yang terkena sinar matahari, lalu diinjak sampai pecah. Kemudian disiram lalu dijemur.  Setengah bulan kemudian bijinya diambil lalu dicuci bersih. Hati-hati mengerjakannya, karena buah aren sangatlah gatal. Bila terkena getahnya yang gatal, cuci bersih dengan sabun lalu cuci dengan abu sekam padi. Bila terjadi pembengkakan, segeralah ke dokter.

Biji lalu dijemur kering selama 2-3 hari. Kemudian direndam selama 10 hari. Tiriskan.
Buat lubang di tanah sedalam 25 cm. Panjang dan lebarnya sesuaikan dengan banyaknya biji yang akan disemai. Isi pasir setebal 12 cm. Lalu taburkan biji aren setebal 5 cm. Lalu tutupi kembali dengan pasir setebal 8 cm. Siram setiap 2 hari sekali.

Bila berhasil, maka aren akan mulai berkecambah pada bulan ke tiga. Jika sampai bulan keenam tak jua tumbuh, maka : ANDA BELUM BERHASIL ! Hehehe...




Menurut pengalaman kami, tingkat perkecambahan sekitar 20%. Yang 80% gagal. Ini adalah angka kebalikan jika dibandingkan kalau kita mengkecambahkan biji kelapa sawit atau karet.  

Kunci keberhasilan pengkecambahan ini adalah menjaga kelembaban. Medium tidak boleh terlalu basah atau kering. Harus selalu lembab. Karena itu disarankan agar membuat atap di atas medium persemaian.

Panen kecambah dilakukan bila apokol atau mata tunas sudah sepanjang 5 cm atau lebih. Jika kurang, maka kemungkinan apokol akan cepat kering karena masih terlalu muda. Jika akan ditanam sendiri, biarkan kecambah sampai tumbuh menjarum atau berumur sekitar 45 hari sejak mulai berkecambah.

Kecambah lalu ditanam ke dalam tanah bermedia polibag ukuran 12-17 cm atau lebih. Hindari pengunaan pupuk kandang untuk mencegah timbulnya jamur. Benamkan 2/3 bagian apokol. Lakukan dengan lembut, karena apokol ini cukup rentan. Jangan lupa untuk membasahi tanah sebelumnya. Gunakan tanah gembur dan berhumus banyak. Sebaiknya tanah dijemur terlebih dahulu, atau semprot tanah dengan fungisida semacam Bayleton, Benlok atau Dithane 45. Ingat, musuh terbesar kecambah aren adalah jamur dan media yang terlalu basah/kering. Karena itu, atap ari daun kelapa sawit/kelapa masih diperlukan sampai bibit berusia 3 bulan. Atap daun biarkan saja luruh dengan sendirinya, agar bibit belajar kena sinar matahari langsung.




Perlakuan dengan fungisida dan inseksida dilakukan sesuai gejala serangan. Umumnya kami menyemprot dengan fungisida dan insektisida sebulan dua kali dengan interval antar keduanya 7-8 hari.

Adapun pemupukan dengan urea dan TSP. Larutkan dua genggam urea ke dalam 10 liter air, lalu siramkan untuk 200 batang benih. Perlakuan TSP seminggu kemudian. Lakukan setiap 14 hari. Boleh ditambah sedikit KCL bila media kurang subur.

Bibit aren dapat ditanam ke lapangan saat berusia 7-8 bulan terhitung sejak dipindahkan ke polibag. Dua bulan sebelum ditanam, bibit harus sudah terlatih untuk terbiasa dengan terik matahari. Atap daun kelapa harus sudah habis seluruhnya.

Cara tanam :
1.Jarak tanam untuk monokultur paling rapat adalah 5x5 meter. Normalnya 5x6 meter. Bila masih mau ditumpangsarikan dengan palawija atau bumbu-bumbuani dan tanaman muda lainnya, maka jarak tanam yang kami anjurkan adalah 5x7 meter. Untuk selingan tanaman keras semisal kopi, maka menjadi 5x8 meter. Dua baris kopi dapat ditanam di jalur gawang yang lebarnya 8 meter itu. Barisan sejajarTimur-Barat.
Untuk jarak tanam aren sistim tumpangsari dengan tanaman lainnya, dapat merujuk pada tulisan kami sebelumnya. 
2.Gali lubang ukuran lebar 30 cm, panjang 30 cm dan dalam 30 cm. Pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah. Semprot lubang dengan Dithane 45. Taburkan Dolomit atau Dotani 3 genggam ke dalam lubang. Biarkan 10-15 hari.
3.Masukkan sebagian tanah bagian atas. Aduk dengan  NPK satu gengam dan dolomit 500  gram lalu tutupi lagi dengan tanah bagian atas.
4.Buka polibag dengan pisau, lalu tanamkan bibit tegak lurus.
5.Uruk dengan tanah bagian bawah hingga cukup.
6.Untuk lembah tangkapan air, sisakan bagian atas lubang sedalam 7-8 cm. Artinya, lubang tidak diuruk semua.

bersambung.


 HP 0813 7000 8997.

***

 Jual bibit tanaman, hub. 0813 7000 8997 (Muhammad Isnaini alias Bang Pilot).

No.
Jenis Bibit Tanaman
Keterangan
Harga (rupiah)
Stok
1




2
Baby Sawit Umur 3 Bulan
Jenis Tenera, daun 5 helai, tinggi 20 cm.
1.500/pokok
ada
3
Sawit Siap Tanam
Umur 1 thn, tinggi 150 cm-170 cm. Tenera
12.000/pokok
ada
4




5
Kecambah Aren
Varieras Genjah dan Dalam,Tunas 5-10cm
1.500/butir
ada
6
Aren SiapTanam
Umur 8 bulan, tinggi 30-40 cm, daun 2-3 helai
4.000/pokok
ada
7
Singkong gajah
stek, panjang 25 cm.
800/stek
inden
8
Bibit Durian montong
Umur 10 bulan, tinggi 50 cm, asal sambung pucuk. 18.000/batang ada
9
Bibit durian kani Umur 10 bulan, tinggi 50 cm, asal sambung pucuk. 18.000/batang ada
10Bibit asam gelugurumur 8 bulan, tinggi 20-25 cm. asal biji10.000/batangada
11
Biji aren
biji segar, siap semai,
600/butir
ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar