Kamis, 23 Juli 2015

Cara Membuat Gula Aren




Pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Nira hasil sadapan yang diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak dari pada nira hasil panen sore hari. Jika satu pohon aren misalnya dalam satu hari menghasilkan sepuluh liter nira, maka panen pagi akan berisi sekitar tujuh liter, sedangkan panen sore akan berisi tiga liter nira. Hal ini terjadi karena dalam cuaca dingin di tengah malam sampai subuh hari, air nira mengalir lebih deras. Sifat pohon aren ini juga yang membuat aren yang ditanam di ketinggian di atas 800 meter dari permukaan laut, akan menghasilkan nira yang lebih banyak dari pada yang dihasilkan oleh pohon aren yang ditanam di dataran rendah.

Aren dataran rendah rerata menghasilkan nira dua belas liter perhari, sedangkan yang di dataran tinggi, bisa sekitar dua puluh liter per hari. Jumlah nira juga sangat bergantung pada kesuburan tanah dan perawatan. Pengalaman menunjukkan bahwa pohon aren yang dipupuk (sampai batas mulai berproduksi saja), disiram di musim kemarau dan dikendalikan gulmanya, maka hasilnya akan jauh lebih baik.

Namun begitu, dalam hal rendemen atau presentase kandungan penting terlarut (kadar gula), nira dataran rendah lebih unggul. Selain ketinggian, curah hujan juga mempengaruhi rendemen. Dapat ditebak, di musim penghujan, rendemen nira akan lebih rendah dibanding rendemen nira aren di musim kemarau. Di tempat penulis, di Batu Bara, Sumut, saat kemarau, satu kilogram gula aren berasal dari 5-6 liter nira. Di musim hujan maka angkanya menjadi 7-8 liter.

Nira aren juga mudah menjadi masam. Karena zat gula yang terkandung mudah terfermentasi oleh bakteri. Jika nira sudah masam, maka gula yang dihasilkan nantinya juga akan berasa asam. Cara paling mudah untuk menunda pemasaman nira aren adalah sebagai berikut :

Cincang seperti keripik 1 kg kayu nangka atau kayu manggis atau kayu cempedak. Rendam dalam air masak 3 liter. Tambahkan 1 kg kapur sirih/kapur tohor, aduk rata. Biarkan 3 hari. Setelah air berwarna kecoklatan, masukkan airnya sebanyak 200 cc ke dalam setiap jerigen penampung nira di pohon. Nira akan bertahan sampai dipanen.  Jumlah 200 cc itu adalah untuk satu pohon aren yang ditaksir  akan menghasilkan nira antara 5-10 liter.  Jika hasilnya 15 liter, maka berikan 300 cc. Jika air pada cincangan kayu sudah habis, masih bisa ditambah air sebanyak dua kali lagi. Jadi, satu cincangan kayu nangka dapat direndam sebanyak 3 kali. Akan lebih baik jika air yang dibubuhkan adalah air panas baru mendidih.
Selain kayu nangka, orang juga menggunakan kayu laru, parutan buah nangka/cempedak  muda, tumbukan daun nangka/cempedak, potongan sabut kelapa yang masih basah, kapur sirih, dan lain-lain.

Air nira hasil sadapan pagi yang sudah dibawa ke tempat pemasakan, akan langsung dimasak sampai mendidih. Api lalu dipadamkan. Menunggu hasil sadapan sore hari. Jika jumlah nira sudah cukup satu wajan/kancah/wadah pemasakan, maka nira akan dimasak hingga menjadi gula. Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung bentuk tungku, bentuk wadah masak dan besarnya api. Tungku sebaiknya dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar, wadah masak pilih yang permukaannya paling luas, dan kayu api harus kering agar api mudah membesar.  Selain kayu api, bisa dipakai sekam padi dan tandan kosong sawit.

Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan 2 butir daging buah kemiri yang sudah dihaluskan untuk tiap wajan. Kalau tidak ada, bisa pakai 2 sendok makan minyak kelapa.
Bersihkan (cuci dengan air bersih) cetakan dan papan alas cetakannya. Atur cetakan (bisa dari bambu atau batok kelapa) di atas papan alas. Jika cetakan terbuat dari batok (tempurung) kelapa, maka batok harus ditelangkupkan dulu agar air sisa pencucinya turun.

Cara menguji apakah nira sudah bisa naik ke cetakan :
Larutkan sekitar 1 cc air nira yang dimasak itu ke dalam air bersih dingin. Jika air nira langsung membeku, maka berarti masakan nira sudah siap naik cetakan. Jangan memaksa mencetak nira yang belum cukup tua masakannya. Hal ini bisa menyebabkan gula aren nantinya akan mudah berjamur.
Gula aren yang sudah membeku dibiarkan satu malam, baru dibungkus. Membungkus gula saat masih hangat akan membuat gula melengas/basah dan juga mudah berjamur. Perajin gula rakyat biasanya membungkus gula aren dengan kresek daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Perajin yang lebih modern akan membungkus gulanya dengan plastik bertuliskan nama usaha/merk.  

Demikianlah cara memasak nira aren kami uraikan. Janganlah merusak citra gula aren kita dengan cara mengoplosnya dengan gula pasir atau molase. Tak perlu juga menambahkan penguat rasa manis (siklamat). Cita rasa gula ren yang khas dan alami adalah hal yang membuat gula aren punya tempat tersendiri di hati para peminat.

Cara membedakan gula aren asli dengan yang dioplos gula pasir/molase.
Cium gula itu. Jika ada bau khas tebu, maka itu adalah gula aren oplosan.
GULA AREN YANG ASLI TIDAK TERLALU KERAS. JIKA DIPATAHKAN, ADA TERLEPAS BUTIRAN BUTIRAN KECILNYA. BAGIAN DALAMNYA LEBIH KEMPUR/MAWUR DARI PADA BAGIAN TEPINYA. AROMANYA KHAS GULA AREN.

Umumnya, harganya juga lebih murah. Gula aren asli saat ini dijual seharga Rp.20.000/kg (Sumut), dan Rp.25.000/kg (Riau/Jambi/Pelembang/Bangka Belitung). Sementara gula aren oplosan dijual pada kisaran harga 14.000-16.000/kg. Harga adalah di tingkat perajin/produsen.

Jika ada yang kurang jelas, silahkan konsultasi gratis di nomor hp/wa 0813 7000 8997. Pada jam 20.00-23.00 WIB.

Jika ada yang mau membeli bibit aren, silahkan hubungi nomor yang sama (call/sms), toko kami buka 7x24 jam. Atau datang langsung ke panangkaran bibit aren kami di Desa Petatal, Jalan Lintas Medan-Kisaran KM 129, Sumut.   

Salam tani!

###
Selamat bertemu. Kami menjual aneka bibit atau benih tanaman. Bibitnya masih tersedia. Silahkan pesan atau datang langsung. 
Tani Muda Nursery.  Alamat di Dusun 2 Desa Petatal,  Lima Puluh,  Batubara, Sumatera Utara alias Sumut. Jalan Lintas Medan-Kisaran km129. Depan rumah makan Minang Jaya, stasiun bus ALS. Dekat SPBU Petatal-Batubara.  Sebelah kiri dari arah Medan. Dengan Muhammad Isnaini alias Bang Pilot. Hp/Wa 081370008997. Harga sangat bersahabat.
Ada bibit : durian kani harga 20rb, musang king 25rb, bintana20rb  dan montong 20rb. Ada bibit aren genjah 5rb dan aren dalam 5rb. Kelapa hibrida, genjah dan kelapa dalam masing-masing 15rb. Pinang betara 7rb, pinang hibrida 10rb dan pinang kampung 3rb. Lada perdu 8rb dan lada panjat 7rb. Duku Palembang 20rb. Rambutan binjai brahrang 20rb. Asam gelugur 7rb. Mangga harum manis, lokmai dan tongdam masing-masing 15rb. Jambu madu 20rb, jambu citra 25rbdan jambu black kingkong 25rb. Bibit cengkeh zanzibar 8rb. Kakao alias coklat 8rb. Manggis asal biji 12 rb, manggis sambung pucuk 20rb. Sukun 10rb. Kemiri 7rb. Jeruk nipis 8rb. Melinjo 15rb. Sirsak madu 10rb. Alpukat mentega jumbo 20rb. Kecambah sawit dura, tenera dan dampi masing masing 1rb (seribu rupiah). Kedondong 20rb. Kelengkeng pungrao 20rb, aroma durian 25rb dan pingpong 25rb. Jambu jamaika 20rb. Jambu kristal 20rb. Mangga irwin 60rb. Mangga red brazil 50rb. Vanili planivolia 10rb. Anggur merah dan hijau dataran rendah 15rb. Kelapa pandan wangi.90rb.  Bibit sawit tenera dan dura siap tanam umur setahun 13rb, baby sawit kecil umur 5 bln rp,1.500. Bibit singkong gajah rp.700/stek 25cm. Dll.

Pembeli sebaiknya datang langsung. Kalau mau   dikirim, juga bisa. Harga blm termasuk ongkir. Ongkir ditanggung pembeli. Trims.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar