Rabu, 13 Agustus 2014

Kaya Raya Dengan Bertanam Gaharu



                                                   Pohon Gaharu Umur 11 Tahun
                                                    
                                                   Bibit Gaharu Umur 3 Bulan

Cara Mudah Mencetak Petani Miliarder

Dalam artikel yang lalu, kita sudah membahas “Apa Sebab Petani Kita Susah Bangkit?”.
Salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan petani dalam memilih jenis tanaman yang mereka tanam. Umumnya petani kita tetap setia berkutat pada species yang sudah mereka budidayakan secara turun-temurun, meskipun sering harus menghadapi kenyataan yang pahit.

Sering terjadi, tanaman yang ditanam petani hanya memberikan sedikit hasil, sehingga untuk ‘makan’ saja pun tidak cukup. Penyebab sedikitnya hasil yang diterima oleh petani biasanya adalah karena harga jual komoditi yang terlalu rendah. Bahkan kadang tidak laku. Contohnya adalah petani sayuran di Berastagi, Sumatera Utara. Terkadang mereka terpaksa membuang sayuran yang diperoleh saat panen raya, karena harga yang terlalu murah dan terbatasnya kemampuan agen untuk menyalurkan sayuran yang melimpah itu. Ditambah lagi, daya simpan sayuran itu hanya beberapa hari saja.

Karena itu, sudah saatnya petani kita untuk berubah. Mengganti jenis tanaman yang ditanamnya menjadi tanaman yang lebih potensial.

Sebenarnya, ada banyak tanaman yang bisa menjadi andalan baru bagi petani. Hanya saja, beberapa jenis yang kami rekomendasikan di bawah ini mungkin akan sulit diterapkan, bila petani hanya memiliki tanah yang sempit, serta  tidak memiliki sumber penghasilan lain.

Sebagai contoh, kita ambil tanaman gaharu, @Aquilaria Malaccensis.

Bila ditanam sebagai tanaman tunggal, jarak tanam gaharu bisa hanya 2 x 2 meter. Artinya, satu hektar lahan mampu menampung sampai 2.500 pohon.

Gaharu dapat ditanam serapat itu, karena tujuan pembudidayaannya adalah untuk mendapatkan gubal gaharu, bukan tonase kayu atau jumlah buahnya. Satu pohon hanya ditargetkan untuk menghasilkan 1 kg gubal atau karas gaharu, yang dipasaran local bernilai sekitar 20.000.000.- 

Berapa uang yang akan didapat oleh petani jika menanam satu hektar gaharu selama satu musim tanam (8 tahun) ? Jawabannya = 2.500 X 20.000.000 = Rp.50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

Jika tingkat kegagalan 25%, maka hasil brutto = Rp.37.500.000.000.

Berapa modalnya?

Mari kita hitung.
1.Bibit 2650 batang X Rp.7.000                             : Rp.  18.550.000.
2.Sewa tanah 8 tahun X Rp.6.000.000.                  : Rp.  48.000.000.
3.Upah tanam, 2650 X Rp.2.000.                           : Rp.    5.300.000.
4.Pupuk Ponska subsidi 16 sak X Rp.130.000.      : Rp.    2.080.000.
5.Herbisida kontak 20 liter X Rp.60.000.               : Rp.    1.200.000.
6.Pupuk kandang 2.500 goni X Rp.6.000.              : Rp.  15.000.000.
7.Inokulan 500 liter X Rp.500.000.                        : Rp.250.000.000. 
8.Upah menginokulasi 2.500 X Rp.50.000,             : Rp.125.000.000.
                                                                              -------------------- +
   Jumlah                                                                 : Rp 494.000.000.
   Dibulatkan                                                           : Rp.500.000.000.

Keuntungan brutto                                                  : Rp.37.500.000.000.
Modal                                                                    : Rp.     500.000.000.
                                                                              ------------------------ -
Keuntungan netto                                                    : Rp.37.000.000.000.
Keuntungan pertahun                                              : Rp.  4.625.000.000.
Keuntungan perbulan                                              : Rp.     385.000.000.


Nah, jika petani tidak punya modal sebanyak lima ratus juta rupiah, dan butuh uang dalam waktu yang lebih singkat, maka bisa mengambil jalan berikut.

Tegakan pohon gaharu yang sudah berumur 4 tahun dijual, dan pembeli diberi hak pakai tanah lahan tanaman itu selama 3 tahun. Harga minimal saat ini adalah Rp.500.000/pohon. Maka petani akan mendapatkan uang sebanyak 2.500 X Rp.500.000. = Rp.1.250.000.000.

Modalnya :
1.Bibit                                                                    : Rp.18.550.000.
2.Sewa tanah 7 tahun                                              : Rp.42.000.000.
3.Upah tanam, 2650 X Rp.2.000.                           : Rp.  5.300.000.
4.Pupuk Ponska subsidi 8 sak X Rp.130.000.        : Rp.  1.040.000.
5.Herbisida kontak 10 liter X Rp.60.000.               : Rp.     600.000.
6.Pupuk kandang 1.250 goni X Rp.6.000.              : Rp.  7.500.000.
                                                                              -------------------- +
Jumlah                                                                    : Rp.74.990.000.
Dibulatkan                                                              : Rp.75.000.000.

Keuntungan brutto                                                  : Rp.1.250.000.000.
Modal                                                                    : Rp.     75.000.000.
                                                                              ----------------------- -
Keuntungan netto                                                    : Rp.1.175.000.000.
Keuntungan pertahun                                              : Rp.   293.000.000.
Keuntungan perbulan                                              : Rp.     24.479.000.

Resiko kegagalan pada sistim ini nyaris tidak ada, karena biasanya kegagalan membudidayakan gaharu ini, ada pada pos inokulasi.

Sekian dulu pembahasan kita tentang gaharu dan potensi hasilnya.
Jika Anda tertarik, silahkan pelajari terlebih dahulu secara lebih mendalam tentang budidaya gaharu ini, sebelum memutuskan menanamnya.

Jika ingin berkonsultasi, silahkan hub. nomor hp penulis yang ada di profil.

Mari berbagi ilmu, kita sejahtera bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar