Rabu, 17 Juli 2013

Bertanam Kelapa Sawit, Tips dan Trik


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/11/2137145p.jpg

Berikut kami berikan beberapa tips dan trik dalam bertanam kelapa sawit. Tips ini dirangkum dari pengalaman penulis selama belajar dan bertanam kelapa sawit.
1.Pada lahan di daerah kering, menanam sawit sebaiknya dengan sistim lembah tangkapan air. Maksudnya tanah digali dahulu berbentuk bulat berdiameter 150 cm sedalam 30 cm, baru ditengahnya digali lagi lubang petak ukuran 50×50x50 cm untuk lubang penanaman bibit. Ini akan sangat membantu asupan air, karena sawit adalah tanaman yang sangat banyak membutuhkan air. Selain itu akan membantu efisiensi pemupukan, karena akan menghidari hanyutnya pupuk dibawa air hujan. Akan tetapi tentu biayanya cukup besar. Namun dalam jangka panjang, perlakuan ini akan jauh lebih menguntungkan.
2.Pada lahan yang ada serangan hama tikusnya, balutlah pangkal pohon sawit yang baru ditanam dengan kawat ram atau kawat kandang ayam setinggi 50 cm. Bagian bawah kawat harus kandas ke tanah. Bisa juga memakai jala bekas. Pembalutan dilakukan dengan tidak terlalu ketat, agar pertumbuhan batang sawit tidak terganggu.
3.Bila ada pohon sawit yang berbuah jarum, atau durinya saja yang banyak namun buahnya kecil, jangan ditebang atau diganti. Kumpulkan sampah daunan kering disekitar pangkal batangnya lalu bakar sampai daun pada pelepah terbawah pohon sedikit layu. Lakukan setiap 20 hari sekali atau setiap pemanenan sawit sekitarnya. Selain itu, buah jarumnya harus tetap dipanen, dibuang. Pelepahnya juga dibersihkan sesuai rotasi pembersihan pelepah sawit lainnya.
Secara perlahan pohon sawit ini akan berubah buahnya menjadi bagus layaknya sawit yang normal.
4.Lahan yang terlalu tinggi kandungan asam dan/atau aluminiumnya (AL), maka dapat dinetralkan dengan menaburkan pupuk abu, atau pupuk Dotani, atau tanah kapur sebanyak 30 kg perpohon. Perlakuan ini juga dapat diterapkan untuk lahan gambut dalam.
5.Ciri sawit jenis dura : sabut buahnya tipis, kernel ( tempurung bijinya ) besar dan tebal. Biji ( intinya ) juga besar atau berjumlah sampai tiga biji dalam satu tempurung atau cangkang. Jenis ini banyak ditanam petani rakyat, karena bobot TBS-nya yang lebih berat. Sebaliknya sawit jenis tenera, sabut kelapanya tebal, kernelnya kecil dan kulit kernelnya tipis. Bobot tbsnya lebih ringan dibanding sawit jenis dura Jenis tenera ini banyak ditanam perkebunan besar karena rendemen atau pesentase CPO nya yang tinggi. Juga kulit bijinya yang tipis dan lunak akan sangat menghemat usia peralatan pabrik kelapa sawit.
6.Jarak tanam pohon sawit sebaiknya tak kurang dari 9×8 meter. Kecuali anda menggunakan bibit sawit unggul pelepah pendek. Sawit unggul pelepah pendek ini memang dapat ditanam lebih rapat dari pada sawit lokal. Dan lebih menguntungkan dalam jangka pendek dan menengah. Tetapi dalam jangka panjang, maka hasilnya akan kalah sedikit dibanding sawit lokal, karena usia sawit lokal yang lebih panjang 3-4 tahun. Selain itu, sawit unggul tandan buahnya akan sedikit mengecil bila sudah berusia di atas 18 tahun dibanding sawit lokal. Dan batang pohon sawit unggul tidaklah sekokoh sawit lokal, sehingga sering patah atau tumbang jika ada angin besar. Ini yang membuat banyak perkebunan besar pohon sawitnya tinggal 60-75 persen saja saat akan peremajaan. Bandingkan dengan sawit lokal yang biasanya bertahan pada kisaran 90 persen pohon masih berdiri. Selain faktor bibit, faktor pemupukan juga ikut menentukan kekokohan pohon. Pupuk yang banyak akan membuat batang dan akar pohon sawit menjadi rapuh. Ciri pohon sawit yang kebanyakan pupuk adalah batangnya gundul, sedikit sekali sisa pangkal pelepah yang masih menempel.
7.Saat ini beberapa perkebunan melakukan planting inter planting saat peremajaan tanaman sawit. Maksudnya, tiga tahun sebelum sawit tua diafkir atau ditumbang, bibit sawit baru berumur dua tahun telah ditanam tepat diantara jarak tanak lama. Setelah tanaman baru berumur tiga tahun, baru sawit lama ditumbang dengan buldozer. Ada juga yang membunuh pohon tua itu dengan racun. Caranya adalah batang pohon sawit tua dibor dengan bor listrik mata panjang sampai pertengahan batangnya, lalu disuntikkan racun ke dalam lubang hasil bor tadi. kemudian lubang ditutup dengan tanah liat. Posisi lubang adalah mengarah ke bawah, sehingga racun tidak tumpah. Jumlah racun berkisar 150 cc.
8.Bibit sawit yang umur dua tahun, sebelum dibawa ke lapangan, dipotong dulu semua pelepahnya setengah, kecuali bagian pucuk. Ini untuk mencegah stress akibat penguapan air pohon yang berlebihan. Ingat, jangan membuang tanah yang ada dalam polibag. Dan polibag harus dibuka sebelum bibit ditanamkan. Hentikan penyiraman bibit dua hari sebelum dipindahkan ke lapangan, guna mencegah pecahnya tanah saat diangkut.
9.Waktu membongkar bibit besar dari tempat tanam pembibitannya, miringkanlah bibit lalu potonglah akarnya yang menembus polibag dengan arit/sabit. Jangan pernah menariknya dengan paksa.
                                                                    ***

READY STOCK : BIBIT SAWIT RP.800/BUTIR KECAMBAH, BIBIT KARET RP.500/BUTIR.
KECAMBAH DAN BIBIT AREN RP. 3.000/POKOK (UMUR 9 BULAN DAN 1 TAHUN).
HP. 0813 7000 8997.. DENGAN MUHAMMAD ISNAINI. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar